Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Kepala BNPB Imbau Pemda dan Masyarakat Sekitar Gunung Lewotobi Mau Direlokasi

Indriyani Astuti
06/11/2024 06:40
Kepala BNPB Imbau Pemda dan Masyarakat Sekitar Gunung Lewotobi Mau Direlokasi
Kepala BNPB Suharyanto memberi bantuan pada korban erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki.(Dok.BNPB)

 

 

KEPALA Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)  Suharyanto mengimbau kepada pemerintah daerah dan juga masyarakat agar mau melakukan relokasi setelah erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Nusa Tenggara Timur (NTT). Masyarakat, ujar dia, perlu direlokasi agar bencana yang sama tidak terulang lagi, karena keselamatan rakyat hal yang utama. 

 

"2.734 kepala keluarga (terdampak)  dipindah, daripada kita ambil risiko. Tidak menimpa kita tapi anak cucu kita (bisa terdampak)," tuturnya saat langsung meninjau lokasi pengungsian pascaerupsi Gunung Lewotobi Laki-laki yang terletak di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur. Peninjauan ini dilakukan pada Selasa (5/11).

 

Relokasi ini sangat penting dan menjadi salah satu langkah mitigasi jangka panjang. Sebagian warga pun menyetujui relokasi khususnya warga yang tinggal di radius 7 km dari puncak Gunung Lewotobi Laki-laki. 

 

"Gunung tidak bisa dipindah jadi kita (masyarakat) yang harus pindah ke tempat aman. Mudah-mudahan kita bekerja sama yang baik, relokasi disiapkan dan tanggungjawab pemerintah dan relokasi mandiri juga boleh, pemerintah yang bangunkan rumahnya," tambah Suharyanto. 

 

 Suharyanto berpesan kepada para masyarakat dan juga perangkat daerah setempat untuk tetap waspada dan siaga, mengingat status Gunung Lewotobi Laki-laki masih berada di Level IV (AWAS).

 

Pemerintah juga mengimbau kepada masyarakat dan pemangku kebijakan di daerah untuk selalu mentaati arahan dan petunjuk yang dikeluarkan oleh pihak berwenang dalam hal ini BNPB, BPBD, PVMBG dan lembaga yang menangani kegunungapian lainnya. 

 

Selain itu tidak diperbolehkan lagi adanya aktivitas baik itu untuk masyarakat maupun wisatawan dengan cakupan 7 km dari puncak Gunung Lewotobi Laki-Laki. 

 

Selanjutnya masyarakat diminta mewaspadai potensi banjir lahar hujan pada sungai-sungai yang berhulu di Gunung Lewotobi Laki-laki ketika hujan deras melanda kawasan puncak gunung tersebut, khususnya di daerah Dulipali, Padang Pasir dan Nobo. Meskipun di hilir tidak terjadi hujan, banjir lahar hujan dapat terjadi. (H-3)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indriyani Astuti
Berita Lainnya