Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PENELITIAN klinis memiliki dampak yang luar biasa bagi masyarakat, mulai dari membuka akses terhadap pengobatan-pengobatan baru, meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan, serta menghadirkan obat-obatan dan terapi inovatif.
Penelitian klinis memungkinkan pasien mengakses terapi-terapi terbaru yang belum tersedia secara komersial. Banyak obat dan perawatan medis inovatif hanya dapat diperoleh melalui uji klinis, terutama saat pengobatan tersebut belum mendapatkan persetujuan regulasi di pasaran.
Sebagai contoh, dalam pengobatan kanker, imunoterapi atau terapi berbasis gen sering kali pertama kali diuji melalui uji klinis sebelum menjadi bagian dari standar perawatan. Pasien yang mengikuti penelitian klinis dapat memperoleh manfaat dari terapi-terapi baru ini lebih awal, yang bisa menjadi solusi bagi penyakit yang tidak memiliki pengobatan efektif sebelumnya.
Baca juga : Kenali Ramsay Hunt Syndrome yang Diderita Justin Bieber
Dengan menguji efektivitas obat dan prosedur baru, penelitian klinis membantu tenaga medis memahami apa yang bekerja paling baik untuk kondisi tertentu. Proses ini memungkinkan perawatan berbasis bukti yang lebih baik, meningkatkan standar keselamatan pasien, dan meminimalkan risiko pengobatan. Sebagai hasilnya, rumah sakit dan fasilitas kesehatan yang terlibat dalam penelitian klinis mampu memberikan perawatan yang lebih komprehensif dan terdepan bagi kepuasan pasien.
Penelitian klinis menjadi sarana penting dalam mendukung pengembangan obat-obatan dan terapi baru. Melalui uji klinis, obat-obatan inovatif diuji dalam skala besar untuk menentukan efektivitas, keamanan, dan dosis yang tepat sebelum mereka dapat dipasarkan secara luas.
Grup RS Siloam melalui Clinical Research Siloam (CRS) dan Singapore Clinical Research Institute (SCRI) pada Jumat (4/10/2024) menandatangani nota kesepahaman (Memorandum of Understanding) dengan tujuan untuk mengembangkan kapasitas penelitian klinis melalui pelatihan, penelitian bersama dan kegiatan kolaboratif.
Baca juga : Masa Depan Cerah Terapi Stem Cell di Indonesia
Dalam hal ini, Grup RS Siloam aktif menjembatani proses ini dan membantu memastikan bahwa inovasi-inovasi medis dapat sampai ke pasien yang membutuhkan. Tanpa adanya penelitian klinis, perkembangan obat dan terapi baru akan jauh lebih lambat, karena uji klinis adalah tahap krusial dalam mendapatkan persetujuan otoritas kesehatan global.
Clinical Research Siloam (CRS) yang didirikan pada 2021 bertujuan untuk mengembangkan penelitian klinis guna memastikan bahwa penentuan obat dan penggunaan peralatan medis bagi pasien dapat secara akurat mewakili karakteristik pasien Indonesia.
“Hingga kini, CRS juga telah menjalankan 14 proyek aktif dan menjalankan lima percobaan klinis di bidang pediatri, kedokteran nuklir, dan kanker yang diikuti oleh 69 partisipan. Hal ini mencerminkan komitmen CRS dalam inovasi medis dan peningkatan kualitas perawatan kesehatan, serta memberikan solusi yang lebih baik bagi pasien," jelas dr. Grace Frelita Indradjaja, MM, Medical Managing Director Grup RS Siloam.
Adj A/Prof Danny Soon, Chief Executive Officer di Consortium for Clinical Research and Innovation Singapore (CRIS) dan Executive Director SCRI mengatakan kerja sama tersebut merupakan langkah signifikan dalam memperkuat kolaborasi layanan kesehatan antara Siloam Hospitals dan SCRI.
"Dengan berfokus pada peningkatan kapasitas pelatihan bagi para profesional dalam penelitian klinis, kami bertujuan untuk membangun kumpulan talenta yang handal dalam koordinasi uji klinis, memperkuat komitmen bersama kami untuk meningkatkan kualitas penelitian. Hal ini selaras dengan misi SCRI untuk memajukan kapabilitas penelitian klinis dan kami berharap dapat meningkatkan standar penelitian serta hasil perawatan bagi pasien,” kata dia. (H-2)
Skoliosis merupakan kelainan pada bentuk tulang belakang yang tumbuh ke samping menyerupai huruf C atau S.
Ada 5 gejala skoliosis yang wajib diketahui para orang tua agar dapat ditangani sedini mungkin.
Penyakit mata tiroid, juga dikenal sebagai oftalmopati tiroid atau penyakit Graves, adalah kondisi di mana mata seseorang terpengaruh gangguan pada kelenjar tiroid.
Meskipun tidak ada hubungan langsung, sekitar 30% penderita Graves mengalami TED. Mengubah pola makan dapat menjadi kunci dalam mengelola gejala kedua kondisi ini.
Penyakit Graves dan Struma Basedow merupakan gangguan kelenjar tiroid yang sering kali disamakan. Ini perbedaannya.
Batu ginjal, atau yang dikenal dengan istilah medis nefrolitiasis, adalah kondisi umum di mana material keras terbentuk di ginjal dan menyebabkan rasa sakit yang parah saat kemih keluar.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved