Headline

Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Penelitian Klinis Buka Akses Pengobatan Pasien pada Terapi Baru

Indrastuti
12/10/2024 10:02
Penelitian Klinis Buka Akses Pengobatan Pasien pada Terapi Baru
Ilustrasi(freepik.com)

PENELITIAN klinis memiliki dampak yang luar biasa bagi masyarakat, mulai dari membuka akses terhadap pengobatan-pengobatan baru, meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan, serta menghadirkan obat-obatan dan terapi inovatif. 

Penelitian klinis memungkinkan pasien mengakses terapi-terapi terbaru yang belum tersedia secara komersial. Banyak obat dan perawatan medis inovatif hanya dapat diperoleh melalui uji klinis, terutama saat pengobatan tersebut belum mendapatkan persetujuan regulasi di pasaran. 

Sebagai contoh, dalam pengobatan kanker, imunoterapi atau terapi berbasis gen sering kali pertama kali diuji melalui uji klinis sebelum menjadi bagian dari standar perawatan. Pasien yang mengikuti penelitian klinis dapat memperoleh manfaat dari terapi-terapi baru ini lebih awal, yang bisa menjadi solusi bagi penyakit yang tidak memiliki pengobatan efektif sebelumnya.

Baca juga : Kenali Ramsay Hunt Syndrome yang Diderita Justin Bieber

Dengan menguji efektivitas obat dan prosedur baru, penelitian klinis membantu tenaga medis memahami apa yang bekerja paling baik untuk kondisi tertentu. Proses ini memungkinkan perawatan berbasis bukti yang lebih baik, meningkatkan standar keselamatan pasien, dan meminimalkan risiko pengobatan. Sebagai hasilnya, rumah sakit dan fasilitas kesehatan yang terlibat dalam penelitian klinis mampu memberikan perawatan yang lebih komprehensif dan terdepan bagi kepuasan pasien.

Penelitian klinis menjadi sarana penting dalam mendukung pengembangan obat-obatan dan terapi baru. Melalui uji klinis, obat-obatan inovatif diuji dalam skala besar untuk menentukan efektivitas, keamanan, dan dosis yang tepat sebelum mereka dapat dipasarkan secara luas. 

Grup RS Siloam melalui Clinical Research Siloam (CRS) dan Singapore Clinical Research Institute (SCRI) pada Jumat (4/10/2024) menandatangani nota kesepahaman (Memorandum of Understanding) dengan tujuan untuk mengembangkan kapasitas penelitian klinis melalui pelatihan, penelitian bersama dan kegiatan kolaboratif.

Baca juga : Masa Depan Cerah Terapi Stem Cell di Indonesia

Dalam hal ini, Grup RS Siloam aktif menjembatani proses ini dan membantu memastikan bahwa inovasi-inovasi medis dapat sampai ke pasien yang membutuhkan. Tanpa adanya penelitian klinis, perkembangan obat dan terapi baru akan jauh lebih lambat, karena uji klinis adalah tahap krusial dalam mendapatkan persetujuan otoritas kesehatan global. 

Clinical Research Siloam (CRS) yang didirikan pada 2021 bertujuan untuk mengembangkan penelitian klinis guna memastikan bahwa penentuan obat dan penggunaan peralatan medis bagi pasien dapat secara akurat mewakili karakteristik pasien Indonesia. 

“Hingga kini, CRS juga telah menjalankan 14 proyek aktif dan menjalankan lima percobaan klinis di bidang pediatri, kedokteran nuklir, dan kanker yang diikuti oleh 69 partisipan. Hal ini mencerminkan komitmen CRS dalam inovasi medis dan peningkatan kualitas perawatan kesehatan, serta memberikan solusi yang lebih baik bagi pasien," jelas dr. Grace Frelita Indradjaja, MM, Medical Managing Director Grup RS Siloam.

Adj A/Prof Danny Soon, Chief Executive Officer di Consortium for Clinical Research and Innovation Singapore (CRIS) dan Executive Director SCRI mengatakan kerja sama tersebut merupakan langkah signifikan dalam memperkuat kolaborasi layanan kesehatan antara Siloam Hospitals dan SCRI. 

"Dengan berfokus pada peningkatan kapasitas pelatihan bagi para profesional dalam penelitian klinis, kami bertujuan untuk membangun kumpulan talenta yang handal dalam koordinasi uji klinis, memperkuat komitmen bersama kami untuk meningkatkan kualitas penelitian. Hal ini selaras dengan misi SCRI untuk memajukan kapabilitas penelitian klinis dan kami berharap dapat meningkatkan standar penelitian serta hasil perawatan bagi pasien,” kata dia. (H-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti
Berita Lainnya