Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Semakin Besar Jumlah Peserta JKN, Optimalisasi Pelayanan Kesehatan jadi Tuntutan

M Iqbal Al Machmudi
28/9/2024 10:21
Semakin Besar Jumlah Peserta JKN, Optimalisasi Pelayanan Kesehatan jadi Tuntutan
Petugas melayani peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah dr.Zainoel Abidin Banda Aceh, Aceh, Rabu (15/12/2021).(ANTARA/SYIFA YULINNAS)

WAKIL Ketua Komisi IX DPR RI Emanuel Melkiades Laka Lena menekankan bahwa seiring berkembangnya kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) maka diperlukan juga peningkatan pelayanan.

"Kepesertaan semakin besar maka semakin butuh optimalisasi pelayanan kesehatan dan tentunya implikasi pada iuran," kata Melki, Sabtu (28/9).

Kepersertaan makin membesar akan berimplikasi pada tuntutan publik untuk meningkatkan layanan kesehatan dan BPJS Kesehatan harus melakukan verifikasi rumah sakit, puskesmas, klinik yang bekerja sama sehingga pelayanannya harus terstandarisasi. 

Baca juga :  Komisi IX DPR: Sistem KRIS BPJS Tegakkan Prinsip Keadilan

Standardisasi tersebut harus dilakukan tanpa menutup atau memutus kerja sama antara BPJS Kesehatan dengan penyedia pelayanan kesehatan karena jika memutus satu layanan kesehatan saja maka akan menyulitkan masyarakat terutama yang di daerah.

"Saya cenderung lebih baik kita kritisi apa yang masih kurang dan cari yang terbaik. Kita jangan batasi kepesertaan, optimalisasi layanan dan berimplikasi pada BPJS Kesehatan," ungkapnya.

Selain itu, Melki menjelaskan bahwa BPJS Kesehatan tidak hanya berperan di sektor kesehatan, tetapi juga sebagai bagian dari transformasi bangsa. Ia juga menuturkan bahwa kontribusi berbagai pihak memainkan peran penting dalam ekosistem JKN.

Baca juga : Sistem Kelas Dihapus, DPR RI akan Minta Penjelasan BPJS Kesehatan

"Peran BPJS Kesehatan sebagai penggerak ekonomi sangat penting, namun dengan semakin besar kepesertaan JKN, kita harus memastikan layanan di fasilitas kesehatan tetap optimal," ujar Melki.

"BPJS sudah berjalan baik sesuai pesan pendiri bangsa. Saya cermati dari lapangan memang BPJS menjadi multidimensi bisa dari bidang kesehatan dan perannya berkembang bagian pemersatu bangsa, transformasi secara umum, digitalisasi, hingga penggerak ekonomi ditingkat lokal," tambahnya.

Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti menyebut sebelum 2014 setiap hari 300 ribu orang manfaatkan fasilitas BPJS Kesehatan, sementara saat ini sudah sampai 1,7 juta orang dalam sehari yang tercatat oleh BPJS kesehatan. 

Baca juga : Langkah Promotif Preventif Diperkuat, DJS Kesehatan Terpantau Sehat

"BPJS Kesehatan bisa tahu perilaku rumah sakit yang bekerja sama. bahkan dokter sehari operasi berapa kali bisa tahu," ucapnya.

Koordinator Advokasi Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial (BPJS) Watch Timboel Siregar mendukung pentingnya kolaborasi dengan stakeholder. Ia mengatakan bahwa BPJS Kesehatan tidak bisa berjalan sendiri, dukungan berbagai pihak sangat dibutuhkan untuk optimalisasi layanan, keaktifan peserta, dan kesinambungan iuran.

"Melalui berbagai strategi dan kolaborasi, BPJS Kesehatan bertekad untuk menjaga keberlangsungan Program JKN demi tercapainya Indonesia yang sehat dan sejahtera di bawah pemerintahan yang baru," ungkap Timboel.

"Namun melalui Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2022 semakin mempertegas bahwa dukungan kementerian/lembaga turut serta dalam kesukesan penyelenggaraan Program JKN," pungkasnya. (H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti
Berita Lainnya