Headline
Lashing kendaraan di atas kapal sudah diatur oleh pemerintah.
Lashing kendaraan di atas kapal sudah diatur oleh pemerintah.
PEMERINTAH Indonesia membeberkan pencapaian di bidang lingkungan hidup selama satu dekade (2014-2024) dalam Pertemuan Tingkat Menteri ke-5 Forum Regional Asia Pasifik tentang Kesehatan dan Lingkungan The Asia-Pacific Regional Forum On Health And Environment (APRFHE).
Dalam acara yang digelar pada 24-26 September lalu di Jakarta, Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Alue Dohong menyampaikan bahwa dalam 10 tahun terakhir Indonesia berhasil mencapai sejumlah kemajuan signifikan di bidang lingkungan hidup.
Salah satu pencapaian terbesar adalah penanganan kebakaran hutan dan lahan. Pada 2015, Indonesia mengalami kebakaran hutan dan lahan terbesar dalam sejarah dengan 2,6 juta hektare terdampak. Namun pada 2023, kata Alue, area terdampak berhasil dikurangi hingga 1,16 juta hektare.
Baca juga : Pre-Event LCOY 2024: Sinergi Pemuda di Local Conference of Youth Indonesia
“Ini mencerminkan keberhasilan signifikan Indonesia dalam mengelola bencana alam yang berdampak luas,” katanya seperti dikutip dari keterangan resmi, Sabtu (28/9).
Selain itu, lanjutnya, kegiatan pemulihan lingkungan menjadi prioritas penting lainnya. Melalui penguatan pengawasan izin lingkungan dan upaya pemulihan berkelanjutan, Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) Indonesia meningkat dari skor 68,23 (kategori sedang) pada 2015 menjadi 72,54 (kategori baik) pada 2023.
Pencapaian besar lainnya adalah dalam ekonomi karbon. Dalam hal ini, Indonesia berkomitmen untuk mengurangi emisi gas rumah kaca hingga 1,229 juta ton CO2e yang sebagian besar berasal dari sektor Kehutanan dan Penggunaan Lahan (FoLU).
Baca juga : Indonesia Diapresiasi karena Gunakan Teknologi untuk Pantau Hutan Dan Karhutla
Melalui program FoLU Net Sink 2030, Indonesia berharap dapat mencapai emisi nol bersih pada 2060 dengan memperkuat perannya dalam memerangi perubahan iklim di tingkat global.
“Indonesia memainkan peran kunci dalam memerangi perubahan iklim dengan memanfaatkan sumber daya alam dan memimpin upaya adaptasi iklim regional,” ungkap Alue. Ia menyatakan bahwa pencapaian Indonesia dalam pemulihan lingkungan dan ekonomi karbon menunjukkan komitmen kuat untuk melindungi kesehatan publik dan lingkungan.
Dalam konteks adaptasi iklim dan kesehatan publik, Indonesia mengklaim menonjol sebagai pemimpin regional. Indonesia bersama 148 negara lainnya menandatangani Deklarasi COP28 tentang iklim dan kesehatan. Deklarasi itu menekankan pentingnya meningkatkan sistem kesehatan yang adaptif terhadap penyakit yang dipengaruhi oleh perubahan iklim, serta pengembangan layanan informasi kesehatan terkait iklim.
“Hal ini menunjukkan keseriusan Indonesia dalam mengintegrasikan kesehatan publik ke dalam upaya mitigasi dan adaptasi perubahan iklim, memastikan bahwa bangsa ini siap menghadapi tantangan masa depan,” pungkasnya. (H-2)
‘’Kolaborasi, termasuk dengan kerja sama dengan pihak swasta menjadi kunci untuk membangun sistem pengelolaan sampah yang efektif, bernilai ekonomis dan ramah lingkungan,”
KEPALA Subdit Ditjen KLHK Yuli Prasetyo Nugroho menuturkan terdapat beberapa kearifan lokal dari masyarakat adat yang dapat menjadi contoh dalam pengelolaan sampah sisa makanan (food waste).
Kayu itu dikumpulkan untuk kemudian direbus. Sebanyak 10 kg kayu mangrove, direbus dengan 10 liter air untuk menghasilkan 7 liter cairan tinta.
Program pembagian bibit pohon gratis yang digagas KLHK menjadi langkah penting dalam upaya pelestarian lingkungan di Indonesia.
Dalam mengelola sampah kemasan, GCPI bekerja sama dengan Indonesia Packaging Recovery Organisation (IPRO),
Pendanaan konservasi ini memerlukan anggaran besar sehingga memerlukan kontribusi semua pihak untuk menutup gap antara anggaran dengan kebutuhan yang tersedia.
SBY mengimbau kepada semua elemen bangsa untuk tidak diam dalam menyikapi permasalahan lingkungan.
PESAN keberlanjutan sumber daya alam termasuk pulau kecil bukan tiba tiba hadir ke dalam menu pembangunan kita.
Aktivis lingkungan dan pendorong perubahan asal India, Sahil Jha, melanjutkan perjalanan bersepeda ke Jakarta dan Bogor.
Pancaverse Xperience yang mengusung tema Take UPart for Earth, mengajak masyarakat untuk menumbuhkan kepekaan pada lingkungan melalui seni, kreativitas, dan aksi nyata.
ASOSIASI Pengusaha Pengelola Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (Aspel B3) Indonesia melantik pengurus baru di Batam, Kepulauan Riau.
Meski sebagian universitas mengadopsi kebijakan sustainability, banyak yang belum memiliki implementasi secara sistematis.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved