Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
BADAN Amil Zakat Nasional (Baznas) RI tengah mempersiapkan sepuluh program prioritas sebagai langkah konkret dalam mengentaskan kemiskinan di Indonesia pada 2025. Kesepuluh program tersebut mencakup berbagai aspek penting, mulai dari pemberdayaan ekonomi, pendidikan, kesehatan, hingga program berbasis teknologi yang dirancang untuk meningkatkan efisiensi dan cakupan distribusi zakat.
"Pada tahun 2025, Baznas telah menyiapkan 10 program prioritas yang diharapkan mampu membawa perubahan nyata bagi perekonomian masyarakat," ujar Deputi II Baznas RI M. Imdadun Rahmat dalam sesi pleno "Penyaluran" pada Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Baznas 2024 yang berlangsung di Balikpapan, Kalimantan Timur, Kamis malam (26/9)..
Baca juga : Kelola Zakat secara Profesional, UPZ Pupuk Kaltim Diapresiasi Baznas
Imdadun menegaskan bahwa Baznas tidak hanya memberikan bantuan material, tetapi juga menciptakan pemberdayaan berkelanjutan bagi masyarakat.
"Melalui program-program prioritas ini, Baznas ingin memastikan bahwa penerima zakat, infak, dan sedekah dapat mandiri secara ekonomi, sehat jasmani, serta memiliki akses pendidikan yang layak," tambahnya. "Dengan demikian, kita tidak hanya membantu mereka untuk bertahan, tapi juga memberikan mereka peluang untuk berkembang."
Dalam kesempatan tersebut, Imdadun memaparkan sepuluh program prioritas Baznas untuk tahun 2025, yaitu:
Baca juga : Kemendagri Siap Dukung Baznas Gali Potensi Zakat di Indonesia
Program-program ini akan melibatkan berbagai sektor dan pihak terkait, termasuk pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta, guna mewujudkan target pengentasan kemiskinan. Baznas optimis bahwa zakat dapat menjadi solusi efektif untuk menciptakan keadilan sosial di Indonesia. “Mari kita jadikan zakat sebagai solusi efektif dalam menciptakan keadilan sosial,” pungkas Imdadun.
Rakornas Baznas 2024 diselenggarakan selama tiga hari, mulai 25 hingga 27 September 2024, di Balikpapan, dengan mengangkat tema "Sinergi Pengelolaan Zakat Inklusif untuk Penanggulangan Kemiskinan dan Kesejahteraan dalam rangka Sukses Astacita". Acara ini dihadiri oleh sekitar 1.200 peserta yang berasal dari unsur Pimpinan Baznas se-Indonesia, baik dari pusat, 38 provinsi, maupun 514 kabupaten/kota.
Sejumlah pimpinan Baznas RI turut hadir dalam Rakornas tersebut, termasuk Ketua Baznas RI Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA, Wakil Ketua Baznas RI H. Mo Mahdum, Pimpinan Baznas RI Bidang Teknologi dan Informasi Prof. Ir. H. M. Nadratuzzaman, M.S, M.Ec, Ph.D, Pimpinan Baznas RI Bidang Pengumpulan H. Rizaludin Kurniawan, S.Ag, M.Si, CFRM, dan Pimpinan Baznas RI lainnya, serta jajaran pimpinan Baznas dari seluruh provinsi dan kabupaten/kota.
Rakornas ini menjadi momentum penting bagi Baznas dalam mengembangkan dan memperkuat program-program zakat yang inklusif dan berkelanjutan demi kesejahteraan dan penanggulangan kemiskinan di Indonesia. #MIA (RO/Z-10)
Bantuan tersebut merupakan hasil kolaborasi antara Baznas Jabar Bersama dengan Baznas kota dan kabupaten yang ada di Jabar.
Baznas berupaya selalu mendukung berbagai program penanganan kasus tengkes. Langkah itu dilakukan untuk membantu pemerintah mempercepat penuntasan kasusnya.
Bertepatan dengan hari kelahiran Ibu Inggit Garnasih yang jatuh pada 17 Februari, Klinik Pratama Inggit Garnasih bersama Baznas Jabar mengadakan kegiatan bakti sosial pengobatan gratis
Penghargaan ini menjadi penghargaan ke-304 yang telah diraihnya.
Penghargaan Baznas Award 2024 merupakan kegiatan rutin yang diberikan Baznas kepada pemerintah daerah, instansi, lembaga, perusahaan, dan lainnya.
BADAN Amil Zakat Nasional (Baznas) Jawa Barat (Jabar) menginisiasi aplikasi bernama ZX (Zakat Ekspres).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved