Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

IDAI: Kenali Tanda dan Gejala Demam Berdarah

Ihfa Firdausya
20/9/2024 13:56
IDAI: Kenali Tanda dan Gejala Demam Berdarah
Petugas kesehatan melakukan perawatan pasien demam berdarah dengue (DBD) di RSUD Tamansari, Jakarta, Kamis (18/4/2024).(ANTARA/SULTHONY HASANUDDIN)

DBD, yang disebabkan oleh empat serotipe virus dengue, merupakan penyakit serius yang bisa menyerang seseorang lebih dari sekali, dengan infeksi lanjutan yang berpotensi lebih parah. World Health Organization (WHO) mencatat, hingga April 2024, terdapat lebih dari 7,6 juta kasus global dengan lebih dari 3.000 kematian.

Indonesia sendiri menjadi salah satu negara dengan tingkat prevalensi DBD tertinggi di Asia Tenggara. Data Kementerian Kesehatan RI menyebutkan lebih dari 190.561 kasus dan 1.141 kematian dilaporkan hingga minggu ke-36 tahun ini, meningkat dari 114.720 kasus dan 894 kematian di tahun 2023.

Ketua UKK Infeksi dan Penyakit Tropis PP Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Dr. dr. Anggraini Alam, SpA(K), mengatakan masyarakat perlu mengenal tanda dan gejala dengue. Ada tiga fase dalam perjalanan penyakit dengue selama tujuh hari, yang meliputi fase demam, fase kritis, dan pemulihan. Fase kritis ditandai dengan turunnya demam.

Baca juga : Rayakan Asian Dengue Day 2024, Kemenkes RI Gelar Lomba Gerak dan Lagu Mars 1 Rumah 1 Jumantik

“Apabila ada salah satu saja tanda bahaya, seperti nyeri perut hebat, muntah-muntah, perdarahan, lemah atau gelisah, harus segera dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut,” kata dalam media briefing Kepemimpinan Indonesia dalam Melawan Dengue yang diselenggarakan PT Takeda Innovative Medicines di Jakarta, Kamis (19/9).

Hingga saat ini, katanya, belum ada obat khusus untuk mengobati dengue, sehingga pencegahan menjadi krusial. “Upaya ini harus dimulai dari tingkat terkecil yaitu diri sendiri dan keluarga. Gerakan 3M Plus dan vaksinasi adalah langkah penting untuk melindungi keluarga kita dari ancaman dengue,” jelasnya.

Namun untuk mencapai perlindungan yang optimal, kata Anggraini, seseorang perlu mendapatkan dosis vaksin dengue sesuai yang direkomendasikan dokter. Dengan begitu, risiko keparahan dan rawat inap akibat dengue dapat berkurang secara signifikan.

“Meskipun anak adalah yang paling rentan terjangkit, tetapi remaja dan dewasa tetap perlu perlindungan karena penyebaran virus dengue tidak terbatas usia, di mana seseorang tinggal, serta gaya hidup mereka," pungkasnya. (H-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti
Berita Lainnya