Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
BADAN Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menyatakan tidak ada dampak ikutan seperti keretakan tanah di Jawa Barat dan sekitarnya setelah diguncang gempa dangkal berskala 5 magnitudo, di Bandung Raya dan sekitarnya, Rabu (18/9) pagi.
"Tidak berpotensi mengakibatkan terjadinya sesar permukaan dan bahaya ikutan yang berupa retakan tanah, penurunan tanah, gerakan tanah dan likuefaksi," kata Kepala Badan Geologi M. Wafid dalam keterangannya di Jakarta.
Wafid juga mengungkapkan kejadian gempa bumi tersebut tidak berpotensi menyebabkan tsunami karena titik episenternya berada di darat. Meski demikian masyarakat Jawa Barat dan sekitarnya diminta tetap waspada karena berdasarkan data Badan Geologi, sebagian besar wilayah yang merasakan guncangan gempa bumi ini terletak pada Kawasan Rawan Bencana (KRB) untuk gempa bumi golongan menengah hingga tinggi.
Sebagaimana dilaporkan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat kejadian gempa bumi tersebut mengakibatkan kerusakan rumah penduduk di Desa Cikembang, Cibeureum, Tarunajaya, Kabupaten Bandung, dan di Kabupaten Garut.
Wafid menjabarkan lokasi pusat gempa tersebut pada umumnya tersusun oleh morfologi daratan bergelombang dan perbukitan bergelombang hingga terjal. Tim Badan Geologi mengklasifikasikan daerah sekitar pusat gempa umumnya tersusun batuan berumur kuarter (batuan sedimen dan batuan gunung api). Sebagian batuan kuarter tersebut, kata dia, terpantau telah mengalami pelapukan sehingga bersifat mudah lepar, terurai tidak terkonsolidasi dan memperkuat efek guncangan gempa bumi.
"Bagi penduduk yang rumahnya mengalami kerusakan diharapkan agar mengungsi ke tempat aman sesuai dengan arahan petugas BPBD setempat," ujarnya.
Di tempat terpisah, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan pusat gempa tersebut terletak di darat pada kedalaman 10 kilometer dengan koordinat 7.19 LS,107.67 BT atau berjarak 24 kilometer dari arah Tenggara Kabupaten Bandung yang dipicu aktivitas Sesar Garcela.
BMKG mengkonfirmasi berdasarkan laporan masyarakat pada pukul 09.41 WIB, gempa ini dirasakan beberapa saat di sejumlah wilayah di Jawa Barat mulai dari Banjaran (III MMI), Lembang (II-III), Parompong (II-III MMI), Kabupaten Bandung Barat (II-III MMI), Baleendah (II-III MMI), Garut (II-III MMI), Majalaya (III-IV MMI). BMKG mendapati setidaknya adanya lima aktivitas gempa bumi susulan hingga pukul 10.10 WIB. (Ant/H-3)
SEJAK tsunami Pangandaran pada 2006, tim peneliti Pusat Riset Kebencanaan Geologi BRIN menyimpulkan bahwa tsunami raksasa di selatan Jawa memang pernah terjadi berulang. R
GEMPA susulan berkekuatan magnitudo (M) 6,8 terjadi di dekat pesisir timur Kamchatka, Rusia pada Minggu (3/8) waktu setempat.
Kepala Pusat Data dan Informasi BNPB, Abdul Muhari meminta masyarakat untuk tidak meremehkan tsunami 50 cm akibat gempa Rusia karena tetap bisa membunuh.
BNPB mengimbau kepada warga di lima provinsi Indonesia untuk menghindari wilayah pantai akibat gempa Rusia yang berpotensi tsunami dan bisa sampai ke wilayah Indonesia.
Gempa M8,8 guncang Rusia, picu potensi tsunami di Indonesia seperti Gorontalo, Maluku Utara, Papua. Simak info lengkap dan tips evakuasi
Poso, Provinsi Sulawesi Tengah diguncang gempa bumi, Kamis (24/7). Gempa bumi itu merupakan gempa dangkal dan tidak berpotensi tsunami
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved