Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

Kemendikbud-Ristek Dorong Kolaborasi SMK dan Industri Wujudkan Ekosistem Kemitraan

Syarief Oebadillah
11/9/2024 14:58
Kemendikbud-Ristek Dorong Kolaborasi SMK dan Industri Wujudkan Ekosistem Kemitraan
Perjanjian Kerja Sama (PKS)(Dok Kemendikbud-Ristek)

SEBANYAK 41 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) melakukan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) bersama PT BNET Zona Edukasi Nasional (BNET Academy) di Plaza Insan Berpretasi, Gedung Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, (Kemendikbudristek) Jakarta, Senin (09/09).

Penandatanganan perjanjian kerja sama ini merupakan tindak lanjut dari penyelenggaraan Webinar Akselerasi Keterampilan dan Meningkatkan Serapan Lulusan Vokasi di Industri Telekomunikasi bersama BNET yang diikuti oleh SMK dengan Konsentrasi Keahlian Teknik Komputer Jaringan di wilayah Cikarang, Karawang dan Purwakarta, dimana 41 SMK diantaranya melakukan penandatanganan hari ini.

Penandatanganan PKS disaksikan Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek, Tatang Muttaqien, Direktur Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri ( DUDI) Ditjen Vokasi,Adi Nuryanto, Direktur SMK Ditjen Vokasi, Muhammad Yusro, Komisaris PT Zona Edukasi Nasional (BNET Academy), Roberto Gustinov, serta Direktur PT Zona Edukasi Nasional (BNET Academy), Zulfah Haifa.

Baca juga : Sambut Vokasifest 2024, Kemendikbud-Ristek Hadirkan Wirausaha Muda untuk Latih SMK

Direktorat Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri (Dit. Mitras DUDI) sebagai penghubung antara Satuan Pendidikan Vokasi dengan DUDI, mengapresiasi kolaborasi yang dirajut kedua belah pihak. Direktur Mitras DUDI Ditjen Vokasi Kemendikbudristek, Adi Nuryanto berharap kolaborasi keduanya dapat menciptakan ekosistem kemitraan yang solid dan berkelanjutan sehingga memberikan berkontribusi positif pada pertumbuhan ekonomi dan pembangunan Indonesia keseluruhan.

“Kami mengapresiasi atas upaya yang telah dilakukan oleh BNET untuk meningkatkan pemahaman tentang kebutuhan industri telekomunikasi terhadap keterampilan lulusan vokasi. TEFA ini merupakan wujud nyata dari sinergi antara SPV dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri,” ungkap Adi.

Saat ini, Indonesia memiliki 8.105 SMK di bidang Teknik Komputer dan Informatika di seluruh Indonesia. Dengan jumlah ini, pendidikan vokasi merupakan kunci dalam menciptakan lulusan yang siap menghadapi tantangan dunia kerja. Karena itu, kolaborasi antara pemerintah, SMK, dan DUDI agar tercipta pendidikan vokasi yang efektif, responsif, dan berkualitas.

Baca juga : 29 Perusahaan Retail Buka Ratusan Peluang Kemitraan dengan SMK dan PTV

“Kami mendorong Direktorat Mitras DUDI untuk memperluas kerja sama dengan DUDI karena semakin banyak DUDI yang terlibat, akan semakin banyak siswa yang bisa menikmati proses pembelajaran langsung dengan dunia kerja,” ujar Plt Dirjen Vokasi Kemendikbudristek,Tatang Muttaqien.

Menanggapi hal tersebut, Komisaris PT Zona Edukasi Nasional (BNET Academy), Roberto Gustinov mengutarakan BNET sebagai perusahaan internet provider yang berdiri sejak tahun 2010 berkomitmen untuk berperan dalam dunia pendidikan. Roberto menjelaskan, banyak kebutuhan industri yang didapatkan melalui dunia pendidikan, salah satunya kebutuhan akan tenaga kerja.

“Sebagai orang Karawang yang tumbuh di Karawang, saya berkomitmen untuk mencapai cita-cita BNET untuk membawa masyarakat melalui transformasi digital,” kata Roberto Gustinov.

Pada kesempatan sama, Direktur BNET Academy, Zulfah Haifa mengapresiasi pemerintah yang telah memfasilitasi industri untuk berkolaborasi dengan SMK. Zulfah mengatakan, SMK memiliki sumber daya manusia yang berharga dalam upaya mendukung pembangunan berkelanjutan.

“Ini merupakan penandatanganan PKS kami yang pertama kali dan difasilitasi Mitras DUDI, kami sangat mengapresiasi karena ternyata pemerintah mendukung industri. Lalu kenapa BNET berkolaborasi dgn SMK, SMK merupakan potential resource. Harapannya dapat sama-sama berkembang sehingga tercipta keterserapan, ataupun ketika ada project yang bisa dikolaborasikan, kita juga bisa selenggarakan di SMK juga. SMK sangat berpotensi, dan kami hadir untuk menyelaraskan agar bisa sesuai dengan kebutuhan industri,” pungkas Zulfah Haifa.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik