Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Bunda Teresa: Inspirasi di Balik Hari Amal Sedunia dan Warisan Kasih yang Abadi

Ernest Narus
05/9/2024 09:17
Bunda Teresa: Inspirasi di Balik Hari Amal Sedunia dan Warisan Kasih yang Abadi
Bunda Teresa dari Kalkuta menjadi sosok utama di balik lahirnya Hari Amal Sedunia yang diperingati setiap 5 September.(savellireligious)

BUNDA Teresa dari Kalkuta menjadi sosok penting dibalik lahirnya Hari Amal Sedunia yang diperingati pada 5 September 2024. Perjalanan hidup dari Bunda Teresa sangat menginspirasi banyak orang.

Lantas, seperti apa sosok Bunda Teresa yang menjadi inspirasi dibalik Peringatan Hari Amal Sedunia?

Dilansir dari beberapa sumber, Bunda Teresa lahir dengan nama Agnes Gonxha Bojaxhiu pada 26 Agustus 1910, di Skopje, Makedonia Utara. 

Baca juga : 5 September, Hari Amal Sedunia: Sejarah, Tujuan, dan Makna

Pada usia 12 tahun, Agnes pertama kali merasakan panggilan untuk menjadi biarawati dan mengabdikan hidupnya kepada Tuhan. Ia meninggalkan rumah pada usia 18 tahun dan bergabung dengan Sisters of Loreto, sebuah ordo Katolik Irlandia yang memiliki misi di India.

Ia mengucapkan kaul pertamanya sebagai biarawati pada Mei 1931, dan menerima nama baru, yaitu Teresa, yang diambil dari nama Santa Thérèse dari Lisieux.
 
Tahun 1937,  ia mengucapkan kaul kekal dengan panggilan Bunda Teresa. 

Di Kalkuta, ia bertugas menjadi pengajar di sebuah sekolah. Namun, ia juga secara rutin mengunjungi daerah kumuh di kota dan melihat bagaimana meningkatnya penderitaan di sana.

Baca juga : Ini Cara yang Dapat Dilakukan Untuk Merayakannya Hari Amal Sedunia

Keprihatinannya terhadap situasi saat itu, membuatnya memberanikan diri untuk meminta izin kepada atasan agar ia bisa meninggalkan sekolah biara dan tinggal di tengah-tengah penduduk yang miskin dan sakit.

Pada 1950, Bunda Teresa mendapat izin dari Takhta Suci untuk mendirikan ordonya sendiri, Misionaris Cinta Kasih. Tujuan ordo tersebut adalah untuk membantu orang miskin sambil tinggal bersama mereka, berbagi pengalaman, memperlakukan mereka dengan baik dan penuh kasih sayang.

Bunda Teresa dan mereka yang bergabung dengan ordonya membangun berbagai fasilitas seperti sekolah terbuka, perumahan untuk anak-anak yatim piatu, panti jompo untuk penderita kusta dan rumah perawatan untuk pasien yang sakit parah.

Baca juga : Belajar dari Bunda Teresa dari Peringatan Hari Amal Internasional

Berkat karyanya, Bunda Teresa berhasil mendapatkan penghargaan Nobel Perdamaian pada 1979 atas karya yang dilakukannya dalam perjuangan untuk mengatasi kemiskinan dan kesusahan di dunia.

Dari perjalan hidup Bunda Teresa terdapat nilai yang relevan dengan peringatan Hari Amal Sedunia, yaitu Kasih Sayang, Keberanian, dan Komitmen.

Kasih Sayang

Cintanya kepada mereka yang terpinggirkan dan rentan, dan khususnya kepada mereka yang paling miskin, tidak terbatas. Ia mampu memberi dan tidak menghitung biayanya. Kemampuannya untuk berbelas kasih kepada orang lain memotivasinya untuk mendirikan Misionaris Cinta Kasih. 

Keberanian

Hidup di India pada masa itu tidaklah mudah, namun ia memilih kehidupan yang lebih keras, secara harfiah 'mendirikan tendanya' di antara orang-orang termiskin di daerah kumuh Kalkuta.

Komitmen

Bagi Bunda Teresa, tidak ada yang perlu disesali. Komitmennya terhadap tujuan yang dianutnya sudah melegenda. 

Kadang kala, dia, para susternya, dan orang-orang yang dipercayakan kepadanya tidak punya apa-apa untuk dimakan, tetapi dia tidak pernah menyerah karena dia tahu Tuhannya tidak akan pernah mengecewakannya. Dia tetap menjadi orang yang berkomitmen sampai akhir. 

Bunda Teresa menghembuskan nafas terakhir pada 5 September 1997 di Kalkuta, India. Saat itu Bunda Teresa berusia 87 Tahun. Beberapa tahun setelah itu, tepatnya pada 4 September 2016, Bunda Teresa dikanonisasi menjadi seorang Santa (orang Kudus) oleh Paus Fransiskus. (Z-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya