Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Kang Maman: Buku Bahagia dengan Berqurban Hadirkan Dimensi Baru Kebudayaan Kurban

Indrastuti
30/8/2024 11:31
Kang Maman: Buku Bahagia dengan Berqurban Hadirkan Dimensi Baru Kebudayaan Kurban
Peluncuran buku(Dok BMH)

LEMBAGA Amil Zakat Nasional Baitulmaal Hidayatullah (Laznas BMH) meluncurkan buku terbaru berjudul "Bahagia dengan Berqurban, Ibadah dan Kepedulian Sosial". Peluncuran buku ini berlangsung di Gedung Pusat Dakwah Hidayatullah, Otista, Polonia, Jakarta, Rabu (28/8).

Maman Suherman, tokoh literasi nasional, memberi apresiasi terhadap terbitnya buku ini. Pada sambutannya di acara tersebut, ia menekankan buku ini bukan sekadar bacaan biasa, melainkan sebuah wahana edukasi yang penting bagi masyarakat dalam memahami qurban sebagai sebuah ibadah dan bentuk kepedulian sosial.

Menurut Kang Maman, sapaan akrabnya, buku ini menghadirkan berbagai dimensi qurban yang sebelumnya tersebar dan kurang terdokumentasi dengan baik. “Diplomasi kebudayaan qurban pun dibahas di buku ini. Betapa banyak dimensi yang ada di qurban tapi kemudian terserak di mana-mana, seharusnya kita bukukan,” ujar Kang Maman.

Baca juga : SIF Luncurkan Buku Tandai Delapan Tahun Beri Kontribusi Sosial Melalui Seni

Sebagai seorang yang tekun menggeluti dan menggerakan budaya literasi, Kang Maman mengungkapkan harapannya agar buku ini dapat memperluas wawasan masyarakat tentang qurban yang memiliki makna luas dan mendalam. Ia juga memuji kualitas penulisan buku yang dinilainya sangat memadai dan mampu mengemas informasi secara komprehensif.

“Ini hanya 116 halaman, tapi kita bisa dapat semua hal tentang qurban. Kalau dalam jurnalistik W5H1-nya dapat, so what-nya dapat, kemudian ada delapan fungsi jurnalismenya dapat,” kata Kang Maman.

Namun, dengan nada ringan, Kang Maman menambahkan bahwa ada satu aspek yang belum tercover dalam buku ini, yaitu qurban perasaan. “Bagaimana cinta bisa dikurbankan untuk orang tercinta, itu kan luar biasa,” seloroh alumni FISIP UI itu.

Baca juga : Badan Bahasa Tingkatkan Kapasitas Komunitas Sastra melalui Program Bantuan

Dalam kesempatan sama, Kang Maman juga menyoroti isu literasi di Indonesia, terutama terkait dengan akses terhadap bahan bacaan. Menurutnya, minat baca masyarakat Indonesia sebenarnya tinggi, namun sayangnya tidak diimbangi dengan jumlah buku yang dapat diakses dengan mudah.

"Saya lagi-lagi adalah orang yang tidak percaya bahwa kita adalah bangsa yang tidak suka baca. Saya ingin mengatakan ini hanya persoalan akses dan persoalan ekosistem perbukuan. Mau nggak negara mendukung gerakan perbukuan supaya perbukuan kita tidak terjebak dan dijepit oleh dua mahluk yang luar biasa, pajak dan bajak," tegasnya.

Ia juga berbicara tentang tantangan yang dihadapi penulis dan penerbit dalam mempertahankan hak cipta karya mereka di tengah maraknya pembajakan.

Baca juga : Rilis Buku Panduan, IKAPI Laksanakan Pendidikan Kurator ke-14

“Buku saya yang 90.000 di toko buku, itu di media online ada yang jual 3.000 PDF-nya. Ini perang yang harus dilakukan bersama-sama,” tambahnya, menggarisbawahi pentingnya perlindungan hak cipta dan dukungan terhadap industri perbukuan.

Sementara itu, Imam Nawawi, Ketua Tim penulis buku, menjelaskan peluncuran buku ini merupakan bagian dari upaya Laznas BMH untuk terus mengembangkan syiar kebaikan, khususnya terkait zakat dan qurban.

“Buku ini adalah pengingat bahwa di waktu kapanpun kita harus sadar bahwa ada dimensi yang sangat dekat diri kita dengan Allah, itulah qurban. Dengan adanya buku ini, diharapkan kebaikan itu perlu dipicu dan dipacu,” ujarnya.

Baca juga : Gelar Pentas Ketoprak Sunan Gunung Jati, Perkuat Moderasi Beragama dan Pelestarian Budaya

Imam Nawawi juga menekankan pentingnya literasi sebagai bagian dari peradaban bangsa. Ia percaya bahwa bangsa yang baik adalah bangsa yang banyak menghasilkan pemikiran, salah satunya dalam bentuk buku.

“Buku ini bukan ensiklopedia tentang qurban, tapi sampling tentang bagaimana kebaikan qurban itu berlangsung, khususnya yang menjadi komitmen dan kiprah BMH,” jelasnya.

Pada kesempatan ini, Direktur Utama Laznas BMH, Supendi, serta Direktur Program & Pemberdayaan BMH, Syamsuddin, turut memberikan sambutannya.

Mereka mengungkapkan rasa syukur dan kebanggaan atas terbitnya buku ini, yang mereka harapkan dapat menjadi inspirasi dan panduan bagi masyarakat dalam melaksanakan ibadah qurban dengan penuh kesadaran dan kepedulian sosial. (H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti
Berita Lainnya