Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Wow! Daging Buatan Lab Segera Jadi Pakan Hewan Peliharaan

Meilani Teniwut
28/8/2024 10:58
Wow! Daging Buatan Lab Segera Jadi Pakan Hewan Peliharaan
Ilustrasi(Freepik)

DI sebuah laboratorium kecil di White City, London Barat, CEO dari Meatly Owen Ensor tengah memperlihatkan masa depan pakan hewan peliharaan yang ramah lingkungan dan bebas dari kekejaman terhadap hewan. 

Di balik permukaan cairan bening dalam sebuah labu kerucut, terdapat awan kecil yang merupakan cikal bakal daging ayam yang tumbuh di laboratorium.

Meatly baru saja mendapatkan otorisasi dari pemerintah Inggris untuk menjual daging ayam buatan lab sebagai pakan hewan peliharaan. 

Baca juga : Usia Harapan Hidup Kucing dan Anjing di Indonesia di Bawah Enam Tahun

Dengan Pets at Home sebagai investor dan uji coba pertama yang segera dimulai—25 anjing telah direkrut, meskipun kucing Ensor, Lamu dan Zanzi, serta Finn, anjing milik anggota tim Meatly, sudah menjadi penggemar setia. 

Dalam sebuah video, Finn tampak menikmati semangkuk daging tersebut dengan lahap. Ini bukan lagi soal apakah daging buatan lab ini akan menjadi kenyataan, tetapi kapan.

Lewat Guardian, Ensor menjelaskan bahwa proses pembuatan daging ini sangat sederhana: "Kami mengambil sel dari hewan dan membuat daging di luar tubuh hewan tersebut." 

Baca juga : Sebuah Fun Run Digelar untuk Dukung Kesejahteraan Anjing

Pada September 2022, Meatly menerima kiriman satu vial kecil yang berisi sekitar 5 juta sel dari telur ayam. Sejak itu, tidak ada lagi hewan yang terlibat dalam proses produksi daging ini.

Daging buatan lab mungkin akan segera hadir di Inggris, bahkan sebelum Anda menyadarinya. Produk ini sudah dijual dan dikonsumsi di Singapura dan Amerika Serikat juga telah menyetujuinya untuk konsumsi manusia. 

Yang membuat daging ini istimewa adalah tidak ada hewan yang harus dikorbankan dalam proses pembuatannya. 

Baca juga : Anda Punya Anabul? Ini Daftar Pilihan Asuransi untuk Mereka

"Anda tidak perlu melibatkan hewan dalam pembuatan daging asli," kata Ensor.

Selain ramah lingkungan, daging buatan lab juga bebas dari risiko kontaminasi, vaksin, antibiotik, steroid, atau hormon. Ini adalah bentuk daging ayam yang sangat murni, lebih berkelanjutan, dan lebih etis. 

Konsumsi daging di seluruh dunia hampir dua kali lipat sejak 1960-an, dan daging menyumbang hampir 60% emisi gas rumah kaca dalam produksi pangan. 

Baca juga : Resep Sate Sapi Simple, Dijamin Dagingnya Empuk dan Enak

Daging juga menjadi pendorong utama deforestasi, dengan sekitar 800 juta pohon ditebang di Brasil untuk peternakan sapi dalam enam tahun terakhir. Peralihan ke "pertanian seluler" seperti yang dilakukan Meatly, dikombinasikan dengan teknologi energi hijau, dapat mengurangi emisi gas rumah kaca tahunan hingga 52%.

Namun, mengapa kita tidak berhenti makan daging? Tidak semua orang ingin atau bisa menjadi vegan, dan bahkan mereka yang vegan sering enggan memberi makan kucing dan anjing mereka dengan produk berbasis tumbuhan atau serangga. Inilah yang membuat ide pakan hewan peliharaan dari daging buatan lab begitu menarik.

Ensor, yang awalnya tidak memiliki latar belakang sains, menjelaskan bahwa Meatly berfokus pada dua tantangan utama: menghilangkan kekejaman terhadap hewan dan mengurangi biaya produksi. 

Meatly berhasil menggantikan serum sapi janin (FBS), yang biasanya digunakan dalam produksi daging buatan lab, dengan medium yang bebas dari komponen hewan. Ini adalah terobosan besar, karena FBS tidak hanya mahal tetapi juga diperoleh dengan cara yang kejam.

Meatly berhasil mengurangi biaya produksi medium dari 700 pound sterling menjadi hanya 1 pound sterling per liter, dan secara bertahap meningkatkan hasil daging dari 2g menjadi 10-15g per liter medium. 

Meskipun masih diperlukan lebih banyak penelitian dan pengembangan, Meatly memiliki tujuan untuk memproduksi daging ayam dengan harga 5-10 pound sterling per kilogram, yang setara dengan sekitar Rp102.691,80 hingga Rp205.383,60. Harga ini dianggap setara dengan bahan premium dalam pakan hewan peliharaan.

Dengan persetujuan dari Departemen Lingkungan, Pangan dan Urusan Pedesaan Inggris serta Badan Kesehatan Hewan dan Tumbuhan, Meatly kini siap menghadapi tantangan berikutnya: memenangkan hati konsumen. 

Ensor percaya konsumen akan lebih terbuka untuk memberi makan hewan peliharaan mereka dengan daging buatan lab daripada mengonsumsinya sendiri.

Meski masih membutuhkan waktu beberapa tahun sebelum produk Meatly tersedia di pasaran, 

Ensor optimis daging buatan lab akan menjadi solusi yang lebih berkelanjutan dan etis untuk pakan hewan peliharaan di masa depan. 

"Kami semakin ambisius, semakin bersemangat, dan semakin yakin bahwa kami bisa melakukannya," ujarnya. (Z-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya