Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
DIREKTUR Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud-Ristek) Prof Dr Nunuk Suryani menggelar kegiatan kunjungan kerja memantau pelaksanaan capaian program Merdeka Belajar.
Sebelumnya telah dikunjungi Provinsi Riau dan Bengkulu. Pada Selasa ( 20/8), Dirjen Nunuk Suryani menggelar kunjungan ke Sulawesi Tenggara, di antaranya SMA Negeri 2 Kendari.
Dari keterangan yang diterima menyebutkan,diantara program Merdeka Belajar di Ditjen GTK Kemendikbudristek adalah Guru Penggerak dan SMAN 2 dipimpin oleh Kepala Sekolah yang juga Guru Penggerak.
Baca juga : 92.888 Guru Lulus Program Pendidikan Guru Penggerak
Pada kunjungan itu, Dirjen GTK dan rombongan disambut antusias para guru dan siswa SMAN 2 dengan tarian adat setempat.
“Kami melihat pihak pimpinan kepala sekolah SMA N 2 Kendari yang juga guru penggerak pada satu tahun ini berhasil memimpin sekolah dengan capaian perubahan dan inovasi " ungkap Nunuk Suryani didampingi Kepala Balai Guru Penggerak (BGP) Sulawesi Tenggara, Awaludin dan Kepala SMAN 2 Kendari ,Nur Aida.
Dikatakan inovasi di SMAN 2 antara lain membentuk komunitas belajar di sekolah dan mengoptimalkan aset yang ada dimanfaatkan menunjang kegiatan pembelajaran di sekolah.Dikatakan selain menjadi kepala sekolah atau pengawas, guru penggerak dapat menjadi penggerak komunitas di sekitarnya. Ia mencontohkan guru penggerak yang belum memenuhi syarat administrasi sebagai pemimpin satuan pendidikan diharapkan menjadi penggerak komunitas, menjadi instruktur profesi guru dan lainnya.
Baca juga : Disiplin Positif dan Asset-Based Thinking: Solusi Tingkatkan Kualitas Pembelajaran
Menurut Nunuk saat ini terdata sekitar 100 ribu guru penggerak yang sudah lulus. Mereka diproyeksikan menjadi pemimpin pada satuan pendidikan seperti kepala sekolah dan pengawas sekaligus menjadi agen transformasi pendidikan.
Nunuk yang juga Guru Besar Universitas Negeri Surakarta ( UNS) menyatakan Pogram Guru Penggerak merupakan program unggulan pemerintah untuk meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah. Melalui program ini guru terpantik motivasi , tingkatkan kompetensi juga kreatif ber inovasi dalam mengajar serta memimpin proyek-proyek pendidikan. Hemat dia, Guru Penggerak merupakan agen perubahan dan peng inspirasi pembelajaran di sekolah-sekolah.
Menyinggung transisi pergantian pemerintahan yang akan berlangsung ia berharap program guru penggerak dapat terus berlanjut guna memenuhi kebutuhan pemimpin satuan pendidikan di tanah air.
Untuk itu ia terus berkoodinasi dengan pemerintah daerah memantau dan memonitor karier guru penggerak. Seperti kuota kepala sekolah di satu daerah, kuota kepala sekolah atau pengawas yang pensiun guna menetapkan kuota untuk guru peenggerak ini. Hemat Nunuk keberadaan guru penggerak bertujuan memenuhi kebutuhan pemimpin pendidikan di masa depan.(H-2)
Dukungan itu direkam dalam video yang kemudian beredar di media sosial dan pesan whatsapp.
KABUPATEN Sumedang, Jawa Barat, masih kekurangan jumlah guru ASN sekitar 2.000 orang untuk tingkat SD dan SMP. Saat ini, kekurangan itu ditanggulangi guru non ASN.
Perbuatan tersebut, dilakukan setelah bersangkutan mencuri 26 komputer di ruang labolatorium sekolah. Uangnya digunakan untuk judi online.
Pelatihan diharapkan dapat berkontribusi dalam peningkatan kompetensi guru bahasa Indonesia.
Guru itu dihadapkan dengan sanksi kepegawaian, selain sanksi hukum yang sedang dijalaninya.
Sebagai seorang Guru Penggerak harus mampu mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan baru di sekolah dan komunitasnya.
Arah program Guru Penggerak berfokus pada pedagogi, serta berpusat pada murid dan pengembangan holistik, pelatihan yang menekankan pada kepemimpinan instruksional.
Guru Penggerak merupakan program pelatihan, identifikasi, pembibitan calon pemimpin-pemimpin pendidikan atau agen perubahan di masa depan.
Direktur Jenderal GTK, Iwan Syahril, menjelaskan proses pendidikan dan penilaian Guru Penggerak berbasis dampak dan bukti.
Program ini tentang esensi kemerdekaan berpikir yang harus didahului oleh para guru sebelum mereka mengajarkannya pada siswa-siswi.
Nyoman Darta percaya bahwa pendidik bisa membangkitkan potensi muridnya meski mereka berasal dari kalangan ekonomi atau sosial kurang bagus.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved