Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

LEGASI Perkenalkan Kekayaan Budaya Indonesia yang Diakui Dunia

Despian Nurhidayat
15/8/2024 14:15
 LEGASI Perkenalkan Kekayaan Budaya Indonesia yang Diakui Dunia
Ajang pameran kekayaan budaya LEGASI(MI /Despian)

DIREKTORAT Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pedidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud-Ristek) melalui Direktorat Pelindungan Kebudayaan menggelar Pameran dan Gelar Wicara bertajuk LEGASI (Kaleidoskop Keberagaman Indonesia). 

Kegiatan yang digelar bertepatan dengan momentum HUT ke-79 RI ini diselenggarakan pada 15-21 Agustus 2024 di Stasiun MRT Jakarta Bundaran HI. Meniti Masa Menuju Gemilang Budaya adalah tema yang dipilih pada perhelatan kegiatan ini.

Peringatan ini juga menjadi salah satu kesempatan untuk menunjukkan kebanggaan terhadap negara atas pencapaian-pencapaian yang telah diraih sejak kemerdekaan bahkan sejak zaman prasejarah.

Baca juga : Singkat Berbudaya 2024: Persembahkan Kebudayaan Betawi dan Sunda dalam Satu Acara

Direktur Pelindungan Kebudayaan, Judi Wahjudin mengatakan bahwa acara ini diselenggarakan sebagai upaya untuk menampilkan, mengenalkan, dan menjaga kekayaan budaya yang dimiliki Indonesia agar tetap hidup dan dapat diwariskan kepada generasi mendatang.

“Kami juga ingin meningkatkan literasi terkait warisan budaya Indonesia yang akan disajikan tidak hanya 19 warisan yg ditetapkan UNESCO tapi juga banyak hal lainnya,” ungkapnya dalam pembukaan LEGASI di Stasiun MRT Bundaran HI, Jakarta, Kamis (15/8).

Momen ini juga membantu memperkuat rasa kebangsaan dan identitas nasional, mendorong semangat persatuan dan kebersamaan, serta menghargai keragaman sambil mengedepankan kesatuan dan solidaritas.

Baca juga : Festival Dongdala Budaya Desa Dorong Pemajuan Kebudayaan Desa Pringgasela Selatan

“Kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang untuk mengenal dan mengagumi warisan budaya, tetapi juga menjadi momentum untuk menumbuhkan kesadaran kita semua akan pentingnya pelestarian budaya dalam kehidupan sehari-hari,” ujar Judi Wahjudin.

Judi Wahjudin juga menyampaikan apresiasi atas kontribusi dan dukungan berbagai pihak seperti Museum dan Cagar Budaya, UP Museum Kebaharian, Unit Pengelola Museum Seni Dinas Kebudayaan DKI Jakarta, Arsip Nasional Republik Indonesia, PT MRT Jakarta, dan Komunitas Indonesian Archaelogy, sehingga kegiatan ini dapat terselenggara.

“Kegiatan ini saya senang sekali bisa sinergi dengan MRT Jakarta karena kami selalu mengadakan acara di ruang publik. Mudah-mudahan ada kedekatan dengan masyarakat. Ke depannya mudah-mudahan bisa sinergi terus bersama MRT Jakarta dengan berbagai program di Direktorat Jenderal Kebudayaan,” tuturnya.

Baca juga : Festival Rawat Jagat #2, Merayakan Keindahan Alam dan Kebudayaan di Pacitan

Di tempat yang sama, Direktur Pengembangan Bisnis PT MRT Jakarta, Farchad Mahfud menambahkan bahwa pihaknya merasa terhormat dan bangga menjadi bagian dari acara ini yang menjunjung keberagaman Indonesia.

“Kami berterima kasih pada Kemendikbud-Ristek yang memilih stasiun MRT sebagai lokasi pameran. Ini wujud nyata kolaborasi untuk promosikan kebudayaan Indonesia dalam rangka HUT RI yang ke-79,” kata Farchad.

Menurutnya, pameran ini adalah perwujudan dari semangat kebhinekaan dan kekayaan budaya Indonesia yang sejalan dengan visi MRT Jakarta, yaitu membangun transportasi publik yang tidak hanya berfungsi sebagai sarana mobilitas, tetapi juga sebagai tempat berkumpulnya berbagai elemen masyarakat dan budaya.

Baca juga : YFMG Dukung Kreativitas Warga Kupang di Acara Festival Desa Penfui Timur

“Kami berharap stasiun MRT dapat menjadi ruang publik yang hidup dan selalu bermanfaat bagi masyarakat luas baik Jakarta dan sekitarnya. Dengan pameran ini, kita diajak merenungi dan menghargai keberagaman budaya Indonesia,” urainya.

“Kita punya tanggung jawab melestarikan dan mengembangkan kebudayaan tersebut agar dapat dinikmati generasi mendatang. Kami berharap pengunjung dapat mengenal dan menghargai kebudayaan kita yang beragam. Ada sekitar 100-120 ribu yang berlalu-lalang setiap harinya yang dapat menikmati acara ini,” lanjut Farchad.

Sementara itu, Kurator Pameran LEGASI, Irsyad Leihitu menjelaskan bahwa dalam pameran ini, pihaknya ingin memperkenalkan pada masyarakat tengang seluruh warisan budaya Indonesia yang diakui dunia.

”Itu semua baik benda tak benda kita balut dengan konsep narasi keberagaman. Karena memang kehadiran semua warisan budaya tersebut lahir dari proses panjang keberagaman Indonesia,” ucap Irsyad.

Menurutnya, karya seni yang dipilih dalam acara ini harus mendukung dan mempermanis konten yang telah dibuat. Misalnya terdapat ilustrasi wayang, homoerectus dan sebagainya yang diambil dari warisan budaya di Indonesia.

“Jadi ini adalah penggabungan narasi sejarah dan seni sehingga pengunjung akan mendapatkan pengalaman itu. Perlu diketahui ini juga bukan hanya pameran, ada gelar wicara, musik dan yang terakhir kita punya permainan ular tangga yang merupakan warisan budaya Indonesia yang diakui dunia. Pengunjung dapat bermain juga serta ada hadiah menarik yang menanti,” pungkasnya. (Z-8)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putra Ananda
Berita Lainnya