Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
BAGI banyak orang, memiliki rumah pribadi menjadi salah satu impian yang ingin dicapai, baik sebagai investasi jangka panjang ataupun sebagai tempat tinggal. Opsi membeli rumah pun beragam, mulai dari perumahan siap huni yang ada dalam cluster maupun rumah lama yang bisa direnovasi sesuai keinginan. Namun, tak jarang calon pembeli rumah merasa kebingungan tentang apa saja yang harus mereka perhatikan
sebelum memilih rumah impiannya.
Berangkat dari pengalaman merenovasi rumah sendiri tanpa bantuan arsitek ataupun desainer, Brian sadar bahwa ada banyak hal yang perlu
diperhatikan sebelum menjatuhkan pilihan pada suatu hunian. Konten dari "Tanjun House" milik kreator TikTok, Brian Nathanael (@braynathanael) mungkin bisa membantu dengan berbagai tipsnya dalam membeli rumah. Mari kita simak tips-tips praktis berikut ini!
1. Cek lapisan tembok pembatas rumah
Baca juga : Hadir di IDD, Perusahaan Interior TACO Usung Konsep Keindahan Dan Kenyamanan
Idealnya, tembok pembatas antara rumah kita dengan tetangga memiliki dua lapis. Apabila hanya satu lapis, tembok rumah cenderung mudah lembab dan suara satu sama lain bisa saling terdengar. Tak jarang, developer memberikan dua lapis pada tembok pembatas area depan rumah saja, sehingga memberikan ilusi bahwa pembatas rumah berlapis dua.
"Kadang, oknum developer itu, di depannya doang dibikin kelihatan dua lapis. Padahal sebenarnya, yang ada di dalam rumah cuma satu lapis," kisahnya.
Brian pun menyarankan untuk mengetuk tembok rumah. Jika hanya satu lapis, tembok akan terasa lebih kopong. Selain itu, calon pemilik rumah juga bisa menanyakan berapa lapisan tembok rumah tersebut ke developer atau pihak penjual.
Baca juga : Inovasi Mitraruma di Homedec 2022 Disambut Positif
2. Uji kualitas lantai dengan kelereng
Bawa kelereng sebelum serah terima rumah. Terdengar unik, namun pantulan kelereng dapat menunjukkan kualitas lantai keramik rumah. Cukup jatuhkan kelereng ke lantai, lalu dengarkan suara dan lihat tinggi pantulannya. Jika keramik terpasang dengan baik, suara pantulan kelereng akan terdengar nyaring dan pantulannya tinggi. Sebaliknya, jika suara pantulan terdengar kopong dan tidak tinggi, besar kemungkinan bahwa lantai keramik kopong. Hal ini dapat menimbulkan gelembung dan keramik meledak di kemudian hari.
Selain itu, kelereng juga dapat digunakan untuk mendeteksi area potensi genangan air di kamar mandi. Cukup tebarkan beberapa kelereng ke lantai kamar mandi dan pastikan semua kelereng bergulir menuju floor drain. Jika ada kelereng yang tertahan di area tertentu, maka air dapat tergenang di area tersebut, sehingga kemiringan lantai perlu diperbaiki.
Baca juga : IKN Butuh Rumah untuk Warga Berpenghasilan Rendah
3. Cek kebocoran di dalam dan luar rumah
Kebocoran rumah baru kadang tak terduga sampai cuaca ekstrim melanda, salah satunya hujan badai. Calon pemilik rumah dapat mengecek
kebocoran akibat hujan dengan menyiram jendela yang sudah tertutup dari luar. Lalu, perhatikan apabila ada tetesan atau rembesan air di dalam
rumah. Biasanya kebocoran ini disebabkan oleh sealant jendela tidak terpasang dengan sempurna.
Selain kebocoran dari luar, konstruksi rumah yang tidak sempurna juga dapat menyebabkan kebocoran dari genangan maupun aliran air di dalam rumah. Tutup semua floor drain dengan plastik, lalu siram lantai dengan air sampai tergenang dan diamkan hingga minimal satu hari. Perhatikan apakah air merembes ke tembok atau langit-langit, terutama jika ada kamar mandi di lantai atas. Tips ini juga bisa dilakukan untuk mengecek genangan atau kebocoran di dak atap rumah.
Baca juga : Kuota Rumah Subsidi Menipis, Kepemilikan Hunian Terjangkau Makin Kritis
4. Temukan tembok retak dan bergelembung dengan senter
Pastikan rumah yang baru dibeli tidak memiliki retakan maupun gelembung pada tembok, apalagi jika rumah tersebut baru dibangun. Cara paling
mudah untuk mengecek adalah dengan mematikan semua lampu, lalu tempelkan senter pada dinding tembok. Tembok yang rata ditandai dengan sorotan cahaya senter yang rata.
Namun, jika tembok bergelombang atau tidak rata, sorotan cahaya pun akan terhalang. Tembok bergelembung bisa desebabkan oleh pengaplikasian cat yang kurang sempurna, permukaan dinding yang terlalu panas, atau mengindikasikan kelembaban rumah. Sementara tembok retak umumnya disebabkan oleh pergeseran struktur maupun kelembaban udara.
5. Cek sinyal di dalam rumah
Brian menceritakan salah satu penyesalannya saat membeli rumah yang dihuninya saat ini.
"Mungkin ini jadi penyesalan gua, karena sinyal internet di rumah gua itu jelek. Gua cuma kebagian setengah rumah yang kebagian internet, dan yang di belakang nggak dapat internet. Jadi, sangat bergantung sama Wi-Fi," ujarnya.
Namun, Wi-Fi tak selamanya dapat diandalkan. Ada kalanya modem mengalami kendala, sehingga kita harus mengandalkan mobile data.
Maka dari itu, penting untuk mengecek apakah sinyal tetap kuat dan merata di setiap sudut rumah, salah satunya dengan menelpon tanpa
putus sembari berkeliling rumah. Selain itu, khusus untuk area perumahan baru, Brian menyarankan untuk bertanya ke pihak developer terkait ketersediaan internet service provider.
Meskipun tips-tips yang dibagikan mungkin Brian terlihat sepele, namun ternyata sangat membantu orang lain meningkatkan kenyamanan mereka di rumah. Tanjun House pun kini menjadi salah satu akun yang dituju saat mencari informasi seputar rumah. Bukan hanya soal tips membeli rumah, tetapi juga berbagai rekomendasi produk dan perabotan untuk hunian tercinta. (Nov)
Apersi juga berkomitmen mengupayakan masyarakat berpenghasilan rendah mendapat kemudahan mengajukan KPR rumah.
Program ini menggunakan bahan bangunan yang berkelanjutan, desain yang efisien energi dan skema pembiayaan yang mendukung akses perumahan bagi masyarakat berpenghasilan rendah.
Lokasi Podomoro Park di Bandung Selatan yang strategis membuat unit Avanya Avega memiliki daya tarik sendiri di kalangan investor.
KBP kembali meluncurkan produk hunian terbarunya di kawasan perbukitan seluas 80 hektare yang dinamakan Bumiluhur Hegar.
KRISIS akibat pandemi covid-19 tidak menyurutkan minat masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) untuk memanfaatkan program bantuan pemerintah guna membeli rumah pertama mereka.
Alokasi anggaran fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) pada 2021 mencapai Rp19,1 triliun untuk 157.500 unit rumah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved