Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
DALAM rangka mengantisipasi gizi buruk dan stunting, Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang memprogramkan kegiatan gerakan sedekah Satu Telur Satu Minggu atau Sate Sami.
Dengan cara ini Pemkot mengajak seluruh aparatur sipil negara (ASN) dan masyarakat memberikan satu telur setiap minggu.
Kemudian telur-telur tersebut didistribusikan kepada keluarga yang membutuhkan untuk diberikan kepada mereka yang punya balita.
Baca juga : Cegah Stunting di Brebes Mahasiswa IPB Inovasi Abon Telur
"Telur-telur ini akan digunakan untuk mendukung program pemberian makanan tambahan kepada anak-anak balita, terutama kepada keluarga yang masuk ke dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS)," kata Penjabat (Pj) Wali Kota Tangerang, Nurdin, Senin (5/8).
Lebih jauh Pj menjelaskan, ASN di lingkungan Pemkot Tangerang tercatat sekitar 10 ribu orang. Mereka akan berpartisipasi dalam kegiatan tersebut secara rutin setiap Minggu.
"Targetnya 10.000 telur setiap minggu, kegiatan ini akan terus berlanjut untuk mencegah gizi buruk atau stunting, meningkatkan gizi dan pertumbuhan bagi anak-anak, khususnya bayi dan balita di Kota Tangerang," paparnya.
Baca juga : Prabowo-Gibran Bagikan Makanan untuk Anak Stunting di NTT
Di mana proses pendistribusiannya, kata dia, akan dilakukan melalui Dapur Sehat PKK dan Posyandu di setiap RW yang tersebar di 13 Kecamatan se-Kota Tangerang.
"Dari situ, telur-telur akan didistribusikan kepada keluarga yang membutuhkan," imbuhnya
Nurdin juga mengatakan, Gerakan Sate Sami merupakan wujud nyata kepedulian Pemkot Tangerang terhadap masa depan anak-anak. Dengan memberikan tambahan asupan gizi.
Baca juga : Atasi Stunting, Sumatra Barat Bagi-Bagi Sembako dan Telur
Ia juga berharap kegiatan tersebut dapat membantu mengurangi angka gizi buruk dan stunting di Kota Tangerang.
"Saya mengajak seluruh ASN dan masyarakat untuk mendukung program ini demi mewujudkan generasi yang sehat dan kuat di masa depan," tandasnya.(Z-8)
Program pencegahan dan pengendalian stunting berhasil membawa angka stunting di Jatirejo menjadi 0. 0.
Tinggi badan anak dari keluarga perokok lebih pendek 0,34 cm dibanding anak dari keluarga tidak merokok.
Joko menjelaskan, monitoring ini bukan sekedar ceremonial, tapi menjadi upaya untuk meneguhkan komitmen dan menguatkan sinergi terhadap upaya pencegahan dan percepatan penurunan stunting.
UNIVERSITAS Syiah Kuala (USK) Banda Aceh, terus meraih keberhasilan dan prestasi gemilang.
Inovasi ini berangkat dari keprihatinan atas masih tingginya angka kematian ibu, bayi, serta kasus stunting di wilayah kerja Puskesmas Sungai Rumbai pada tahun sebelumnya.
Adapun penyerahan paket PMT yang berisi telur, susu, buah, daging ayam, dan biskuit itu dikemas dalam kegiatan bertajuk ‘Menyapa dan Berbagi PMT’.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved