Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
PENGURUS Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) mengunjungi kantor Media Indonesia di Kedoya, Jakarta Barat pada Rabu (10/7). Pertemuan ini dihadiri oleh Ketua Umum PB IDI Adib Khumaidi bersama jajaran pimpinan Media Indonesia.
Dalam kesempatan tersebut, Adib Khumaidi menyampaikan kekhawatirannya terhadap eksekusi kebijakan kesehatan yang dinilai masih semrawut dan tidak tepat sasaran. Menurutnya, setiap pergantian kepemimpinan seringkali diikuti dengan perubahan kebijakan yang tidak berkelanjutan.
"Eksekusi kebijakan kesehatan yang saya lihat tidak tepat sasaran. Setiap ganti kepemimpinan, kebijakannya berubah, konsentrasinya berubah. Gak sustain. Contohnya ialah distribusi dan kebutuhan dokter yang tidak merata," kata Adib.
Baca juga : Sidang MK, 5 Organisasi Profesi Sebut UU Kesehatan Cacat Formil
Adib juga menyoroti peran penting pemerintah daerah dalam penguatan tenaga kesehatan sebagai kunci dari penguatan sumber daya manusia. Namun, ia menyayangkan bahwa perhatian pemerintah daerah terhadap tenaga kesehatan masih kurang.
"Saya ke daerah Sabang sampai Merauke, kesehatan akan maju kalau bupati, wali kota, dan gubernur punya konsentrasi terhadap kesehatan. Pemerintah pusat membuat kebijakan apapun akan sulit jika pemerintah daerah tidak menjalankan. Kalau daerah konsentrasi pada kesehatan, tidak perlu repot," beber dia.
Lebih lanjut, menurut Adib, salah satu langkah strategis yang diambil pemerintah ialah melibatkan Kementerian Dalam Negeri dalam urusan tenaga kesehatan. Hal itu dinilainya menjadi langkah positif untuk penguatan tenaga kesehatan di daerah. menyoroti tata kelola tenaga kesehatan
Baca juga : IDI dan Le Minerale Edukasi Manfaat Air Mineral Berkualitas untuk Kesehatan
"Mekanisme tata kelola tenaga kesehatan semrawut. Kemendagri baru dilibatkan baru-baru ini. Ini yang menurut saya kebijakan strategis," jelas Adib.
Ia berharap, keberlanjutan kebijakan kesehatan perlu dipikirkan dengan baik, termasuk dengan sentralisasi tenaga kesehatan, gaji, dan insentif.
"Pemerintah pusat harus konsentrasi pada tenaga kesehatan. Tenaga kesehatan harus bisa desentralisasi, termasuk gaji dan insentif, karena kalau masalah insentif di daerah akan sulit," tambah Adib.
Pada kesempatan itu, Asisten Direktur Utama Bidang Redaksi dan Usaha Media Indonesia Teguh Nirwahyudi mengungkapkan, selain tentang kebijakan, PB IDI dan media perlu menjalin kerja sama agar masyarakat memiliki pemahaman yang benar terkait dengan isu kesehatan yang beredar di masyarakat. Pasalnya, saat ini media sosial seringkali menyuguhkan informasi yang keliru terkait dengan kesehatan.
"Meskipun kini informasi bisa didapatkan dengan mudah di media sosial, namun media tetap menjadi sumber yang kredibel dalam menyuguhkan informasi terkait dengan kesehatan. Karenanya, Media Indonesia berkomitmen untuk terus menyajikan pemberitaan kesehatan dari narasumber-narasumber yang terpercaya untuk memberikan edukasi kepada masyarakat luas," ucap dia. (Ata/Z-7)
Sebelumnya, IDI Jakarta memprediksi adanya lonjakan kasus covid-19 pascalibur Natal dan Tahun Baru. Kondisi itu dapat menyebabkan rumah sakit rujukan penuh.
ADANYA pejabat di lingkungan Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Pemkot Tangsel) yang telah mendapatkan vaksinasi Covid-19 dosis ketiga atau booster menuai kritik.
Ia mengatakan, fokus pelayanan IDI diharapkan semakin berubah dari kuratif dan rehabilitatif menjadi promotif dan preventif.
LAPORAN Abdul Hamain, salah seorang warga Tangsel itu, terkait dugaan penggunaan gelar akademik S2 palsu oleh Ketua IDI Kota Tangsel belum ditindaklanjuti oleh Polisi.
POLRES Tangsel berkomitmen untuk menuntaskan kasus dugaan penggunaan gelar akademik S2 palsu, dengan terlapor Ketua IDI Kota Tangsel, Fajar Siddiq.
POLRES Tangerang Selatan (Tangsel) terus memproses kasus dugaan penggunaan gelar akademik S2 palsu, dengan terlapor Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Tangsel, Fajar Siddiq.
Audiensi Pimpinan Media Indonesia dengan Kementerian Investasi/BKPM
PELUNCURAN kanal Jelita di Mediaindonesia.com mendapat tanggapan positif dari sosok-sosok perempuan tangguh dan berprestasi di Indonesia.
Riza Ade adalah perempuan lulusan Sosial Politik yang akhirnya memutuskan untuk menjadi seorang pebisnis. Maka dari itu saat memulainya, ia sangat banyak belajar
MEDIA Indonesia meluncurkan kanal baru dengan nama Jelita di laman berita Mediaindonesia.com. Kanal Jelita menjadi warna baru bagi Media Indonesia yang sudah eksis selama 54 tahun.
Kanal Jelita dapat menjadi jembatan untuk banyak komunitas wanita di luar sana untuk memperkenalkan komunitas mereka kepada masyarakat.
Miss Cosmo 2024, Ketut Permata Juliastrid sekaligus Puteri Indonesia Pariwisata 2024, yang juga gemar mengenakan kebaya, membagikan beberapa tips berkebaya alanya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved