Headline
Tingkat kemiskinan versi Bank Dunia semakin menjauh dari penghitungan pemerintah.
Tingkat kemiskinan versi Bank Dunia semakin menjauh dari penghitungan pemerintah.
Perluasan areal preservasi diikuti dengan keharusan bagi setiap pemegang hak untuk melepaskan hak atas tanah mereka.
PUASA di bulan Muharram adalah salah satu bentuk ibadah yang sangat dianjurkan dalam Islam.
Muharram sendiri merupakan bulan pertama dalam kalender Hijriah dan termasuk salah satu dari empat bulan haram atau bulan yang dimuliakan dalam Islam.
Berikut adalah penjelasan tentang pengertian dan keutamaan puasa di bulan Muharram.
Baca juga : Kapan Puasa Tasua dan Asyura 2023? Simak Niat dan Jadwalnya
Puasa di bulan Muharram adalah puasa sunnah yang dilakukan umat Islam sebagai bentuk ibadah dan ketaatan kepada Allah SWT.
Meskipun puasa di bulan ini tidak diwajibkan seperti puasa Ramadhan, ia tetap memiliki nilai yang sangat tinggi dalam Islam.
Puasa Muharram meliputi puasa pada beberapa hari tertentu di bulan ini, terutama pada hari Asyura, yaitu tanggal 10 Muharram, serta hari Tasu'a, yang jatuh pada tanggal 9 Muharram.
Baca juga : 8 Hal yang Disunnahkan Bagi Kamu yang Berniat Kurban
Berikut adalah niat puasa yang bisa dibaca saat melaksanakan puasa sunnah di bulan Muharram:
Nawaitu shaumal Muharrami lilâhi ta'âlâ.
Artinya: "Saya niat puasa Muharram karena Allah ta'âlâ."
Baca juga : Jemaah Haji Diingatkan untuk tidak Melaksanakan Ibadah Sunnah Berlebihan
Nawaitu shauma Tâsû'â-a lilâhi ta'âlâ.
Artinya: "Saya niat puasa Tasu'a karena Allah ta'âlâ."
Nawaitu shauma syûrâ-a lilâhi ta'âlâ.
Baca juga : Niat Puasa 1 Muharram Arab, Latin, dan Arti, serta Keutamaannya
Artinya: "Saya niat puasa Asyura karena Allah ta'âlâ."
Puasa sunnah di bulan Muharram memiliki banyak keutamaan:
Puasa di bulan Muharram adalah puasa yang paling utama setelah Ramadhan, sesuai dengan hadits Rasulullah SAW: "Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah, Muharram, dan shalat yang paling utama setelah shalat fardhu adalah shalat malam." (HR Muslim).
Muharram adalah salah satu bulan mulia selain Rajab, Zulkaidah, dan Dzulhijjah.
Hadits Nabi Muhammad SAW menyebutkan: "Puasalah bulan Sabar (Ramadhan) dan tiga hari setelahnya, dan puasalah pada bulan-bulan mulia." (HR Abu Dawud, Ibnu Majah, dan lainnya).
Hadits: "Orang yang berpuasa pada hari Arafah maka menjadi pelebur dosa dua tahun, dan orang yang berpuasa sehari dari bulan Muharram maka baginya sebab puasa setiap sehari pahala 30 hari puasa." (HR at-Thabarani).
Puasa Asyura menghapus dosa setahun yang lalu.
Hadits: "Diriwayatkan dari Abu Qatadah ra: Rasulullah saw bersabda pernah ditanya tentang keutamaan puasa hari Asyura, beliau menjawab: 'Puasa Asyura melebur dosa setahun yang telah lewat'." (HR Muslim).
Puasa pada tanggal 9, 10, dan 11 Muharram adalah anjuran Rasulullah SAW untuk membedakan dengan umat Yahudi.
Hadits: "Puasalah kalian pada hari Asyura dan bedakan dengan kaum Yahudi, puasalah kalian sehari sebelum atau sesudahnya." (HR Ahmad).
Puasa Asyura merupakan salah satu amalan yang memiliki makna mendalam dalam agama Islam. Puasa ini jatuh pada tanggal 10 Muharram, bulan pertama dalam kalender Hijriyah.
Dilaksanakan pada tanggal 9 dan 10 Muharram dalam kalender Hijriah, kedua puasa ini memiliki makna spiritual yang mendalam dan sejarah yang kaya
Apa saja amalan di Hari Asyura? Berikut pemaparannya.
Nabi Muhammad SAW menganjurkan kepada para sahabat dan umat Islam untuk melaksanakan berbagai jenis puasa sunnah
Puasa Muharram merupakan puasa sunah yang lebih utama daripada puasa Sya'ban.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved