Headline
Tingkat kemiskinan versi Bank Dunia semakin menjauh dari penghitungan pemerintah.
Tingkat kemiskinan versi Bank Dunia semakin menjauh dari penghitungan pemerintah.
Perluasan areal preservasi diikuti dengan keharusan bagi setiap pemegang hak untuk melepaskan hak atas tanah mereka.
IDUL Adha, yang dikenal juga sebagai Hari Raya Kurban, merupakan panggilan bagi umat Islam untuk mendekatkan diri kepada Tuhan melalui pengorbanan. Cendekiawan Muhammadiyah Sukidi menekankan bahwa esensi Idul Adha tidak hanya terletak pada penyembelihan hewan kurban, tetapi juga pada nilai ketulusan dan ketakwaan yang mendasari tindakan tersebut.
Idul Adha adalah saat ketika umat Islam di seluruh dunia berpartisipasi dalam ritual penyembelihan hewan kurban seperti kambing, sapi, atau domba. Namun, menurut Sukidi, yang sampai kepada Tuhan bukanlah hewan kurban itu sendiri, melainkan ketakwaan dan keikhlasan yang ditunjukkan oleh umat Islam.
"Idul Adha mengajarkan kita bahwa ketakwaan yang bersifat ruhani kepada Tuhan adalah yang paling bernilai. Ini adalah cara kita mendekatkan diri kepada Tuhan dan menjauhkan diri dari nafsu materi serta keserakahan akan kekuasaan," ujarnya saat dihubungi, Senin (17/6).
Baca juga : Meneladani Nabi Ibrahim tentang Ketaatan dan Pengorbanan
Lebih lanjut, Sukidi menyoroti bahwa mereka yang masih terjebak dalam nafsu keserakahan terhadap harta dan kekuasaan sejatinya jauh dari semangat berkurban yang diamanatkan dalam Idul Adha. "Orang yang diperbudak oleh keinginan untuk mengumpulkan harta dan mengejar kekuasaan tidak akan pernah bisa menjalani hidup yang lurus di hadapan Tuhan," tambahnya.
Dalam konteks keberagamaan, lanjut dia, Idul Adha memiliki relevansi yang mendalam. Peringatan ini menjadi momen bagi umat Islam untuk meneladani Nabi Ibrahim, yang dikenal sebagai seorang yang tulus dan patuh kepada Tuhan. Sukidi menjelaskan bahwa ketulusan Nabi Ibrahim tidak hanya terlihat dalam kesediaannya untuk mengorbankan anaknya sebagai bentuk kepatuhan, tetapi juga dalam praktik keberagamaannya yang penuh keikhlasan.
"Nabi Ibrahim adalah contoh sejati dari seorang hanif, yaitu orang yang tulus dan lurus dalam kepercayaannya. Ketulusan ini adalah inti dari agama yang benar, yang membawa kita pada ketakwaan kepada Tuhan," jelas Sukidi. Menurutnya, ketulusan dalam beribadah, termasuk dalam berkurban, adalah dasar dari agama yang benar, atau yang disebut sebagai 'al-Din al Haqq'.
Dengan demikian, Idul Adha bukan sekadar hari perayaan, melainkan juga kesempatan untuk menghayati dan mengekspresikan ketulusan dalam beragama. Sukidi menekankan bahwa ketulusan yang mengantarkan umat Islam kepada ketakwaan ini adalah kunci untuk mendapatkan ridha Tuhan dan menjalani kehidupan yang lurus di hadapan-Nya.
Melalui peringatan Idul Adha, umat Islam diharapkan bisa merenungkan dan memperbarui niat mereka dalam beribadah dan berkurban, mengutamakan ketulusan hati sebagai manifestasi ketakwaan kepada Tuhan. “Ini adalah waktu untuk melepaskan diri dari segala bentuk keserakahan dan meneguhkan kembali komitmen untuk hidup dalam ketulusan dan keikhlasan, seperti yang dicontohkan oleh Nabi Ibrahim,” pungkas dia. (H-2)
Pengeluaran konsumen muslim untuk fashion mencapai US$318 miliar pada 2022 atau tumbuh 8,4% dibanding 2021, dan diperkirakan akan menembus US$428 miliar pada 2027.
Spirit Islam dan spirit Konfusianisme yang telah menyebar luas di seluruh penjuru dunia dapat dioptimalkan menjadi instrumen penghubung yang dapat meredam konflik dan perselisihan.
UMAT muslim di banyak negara maju seringkali merasa sulit menemukan masjid untuk beribadah karena status mereka sebagai minoritas yang jarang mendapatkan perhatian pemerintahnya.
MAKKAH Halal Forum (MHF) yang berlangsung di Kota Suci Mekah Al Mukarramah 25-27 Februari yang lalu membuka mata banyak pihak.
Teknologi tidak hanya memudahkan aktivitas sehari-hari, tetapi juga dapat menjadi pendukung dalam meningkatkan kualitas ibadah. Saat Ramadan, umat muslim berlomba meningkatkan ibadah
SEKRETARIS Jenderal Kemenag Kamaruddin Amin mewakili Menteri Agama Nasaruddin Umar hadiri gelaran KTT Muslim-Buddhis yang berlangsung di Phnom Penh, Kamboja.
Presiden tampak mengenakan pakaian muslim berwarna putih. Ia didampingi oleh Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi dan Sekretaris Kabinet Teddy Indrawijaya.
Hari Raya tidak hanya tentang berkurban, tetapi juga tentang nilai-nilai moral, spiritual, dan sosial.
Orang nomor satu di Jawa Barat itu pun sempat blusukan menyusuri gang Kampung Babakan Ampera yang dihuni 1.327 Kepala Keluarga (KK
Warga eks korban lumpur Lapindo menggelar salat Idul Adha di Masjid Nurul Azhar, Kelurahan Siring, Kabupaten Sidoarjo.
Di Hambalang, Prabowo Subianto menunaikan ibadah salat Idul Adha bersama kerabat dan jajaran asisten pribadinya, serta masyarakat di sekitar Hambalang.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved