Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
WORLD Water Forum (WWF) ke-10 di Bali akan menghasilkan deklarasi tingkat menteri untuk pertama kalinya sejak forum itu digelar di Maroko pada 1997. Hal itu dikatakan Direktur Jenderal Kerja Sama Multilateral Kementerian Luar Negeri Tri Tharyat dalam jumpa pers di Badung, Bali, Minggu (19/5).
“Untuk kali pertama dalam sejarah World Water Forum, akan dihasilkan deklarasi tingkat menteri yang tidak dinegosiasikan, tapi dalam bentuk konsultasi,” katanya.
Deklarasi tersebut akan disahkan secara resmi pada 21 Mei, besok. Deklarasi itu akan memuat empat hal pokok yang diperjuangkan Indonesia.
Baca juga : Rangkul Kearifan Lokal
Poin pertama ialah kesepakatan internasional melalui Sidang Majelis Umum PBB terkait dengan penetapan Hari Danau Sedunia (World Lake Day).
“Ini akan menjadi satu legacy yang penting dari WWF ke-10 karena selama ini perhatian terhadap pengelolaan danau relatif kurang banyak,” kata Tri.
Poin kedua adalah kesepakatan atas usul Indonesia untuk membentuk center of excellence terkait dengan isu-isu air dan perubahan iklim beserta upaya resiliensinya.
Baca juga : Hadirkan Jamuan Terbaik
Poin ketiga adalah pengelolaan sumber daya air secara terpadu, khususnya di pulau-pulai kecil yang menjadi kepentingan Indonesia dan negara-negara berkembang lainnya.
Poin keempat adalah upaya Indonesia untuk meninggalkan warisan (legacy) lewat 100 lebih proyek nyata bidang air yang telah dikurasi Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Kementerian Luar Negeri, dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera).
Tri menyebut pelaksanaan WWF 2024 istimewa karena untuk pertama kalinya, pertemuan tingkat tinggi (high level meeting) akan digelar. Sesi tersebut akan dihadiri perwakilan 108 negara dan 30 organisasi internasional.
Baca juga : Berbagi Inovasi Pengelolaan Air di World Water Forum 2024
Forum tiga tahunan tersebut juga akan meninggalkan warisan berupa kompendium atau kumpulan proyek yang sudah dikurasi kementerian dan lembaga terkait di Indonesia.
“Nanti akan ada yang disebut concrete deliverables atau hasil-hasil nyata dalam bentuk proyek-proyek kegiatan, yang tidak hanya dilaksanakan di Indonesia atau oleh Indonesia, tapi juga cakupannya ada di seluruh dunia,” kata dia.
Sebelumnya pada Sabtu (18/5), Presiden World Water Council (WWC) Loic Fauchon mengatakan World Water Forum ke-10 di Bali menjadi yang paling sukses dan menjadi kejayaan diplomasi bagi Indonesia. “Forum ini akan menjadi diplomatic victory untuk Indonesia,” katanya.
Ia mengakui Indonesia mempersiapkan gelaran World Water Forum ke-10 dengan sangat baik. Bali selaku tuan rumah forum air terbesar di dunia itu dinilainya paling profesional dan efisien jika dibandingkan dengan penyelenggaraan sebelumnya. “Sejak awal 30 tahun lalu, ini yang paling profesional, yang paling efisien yang pernah saya lihat,” kata Loic.
Karena itu, ia menyampaikan rasa terima kasih kepada masyarakat Bali dan Indonesia, serta kepada seluruh tim yang telah menyiapkan forum yang diadakan tiga tahun sekali itu. (Ifa/Ant/OL/S-1)
SEBAGAI tindak lanjut World Water Forum (WWF) 2024 di Bali beberapa waktu lalu, Octa mendukung program inisiatif Bali Water Protection (BWP) dalam upayanya mengatasi krisis air.
Masalah air bukan lagi sekadar isu sosial ekonomi semata, melainkan sudah harus masuk ke dimensi diskursus politik di ruang debat legislatif.
World Water Forum atau Forum Air Dunia ke-10 baru saja selesai diselenggarakan di Nusa Dua Bali pada 18 – 25 Mei 2024.
“TANPA air, tidak ada makanan, tidak ada perdamaian, tidak ada kehidupan. Oleh sebab itu, air harus dikelola dengan baik karena setiap tetesnya berharga.”
Deklarasi menteri pada World Water Forum (WWF) Ke-10 di Bali mengesahkan pusat keunggulan ketahanan air dan iklim atau Center of Excellence (COE) on Water and Climate Resilience.
Pada Jumat malam (24/5) Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menutup secara resmi World Water Forum ke-10 di Nusa Dua, Bali.
Atasi pencemaran air! Temukan solusi inovatif menjaga kualitas lingkungan, sumber daya vital bagi kehidupan. Pelajari upaya efektif melindungi bumi.
CCEP Indonesia hari ini, Rabu (6/11) meluncurkan program Wawasan Nusantara (Wash Management, Waste Management, and Nutrition for Nusantara), di Desa Kutamaneuh, Karawang, Jawa Barat.
PAMERAN dan forum internasional Indo Water 2024 Expo & Forum kembali digelar untuk ke-18 kalinya.
Kali ini, beasiswa secara khusus ditujukan untuk mahasiswa Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan yang mendalami penelitian terkait pengolahan air.
Kedua negara mengambil langkah-langkah untuk mengadopsi prinsip-prinsip perancangan perkotaan yang ramah air.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved