Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
DIREKTUR Pengelolaan Sampah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Novrizal Tahar mendukung para lulusan teknik lingkungan untuk mengambil sertifikasi insinyur profesional agar kompetensinya bisa semakin dirasakan oleh masyarakat.
“Kita harapkan jika memungkinkan, semua lulusan jurusan program teknik lingkungan bisa mengambil sertifikasi insinyur profesional agar dapat bekerja sebagai profesi teknik lingkungan dan menjadi agen pembangunan di Indonesia,” kata Novrizal dalam Konvensi Badan Kejuruan Lingkungan di Jakarta, Sabtu (27/4).
Novrizal yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Badan Kejuruan Teknik Lingkungan Persatuan Insinyur Indonesia (BKTL PII) menuturkan, sebelum menjadi teknik lingkungan dahulunya jurusan ini bernama teknik penyehatan.
Baca juga : Festival Pengendalian Lingkungan 2024, Atasi Pencemaran dan Pulihkan Lingkungan
Menurut Novrizal, saat ini terdapat 88 program studi teknik lingkungan di Indonesia. Teknik lingkungan merupakan keilmuan keteknikan yang kompatibel dengan isu-isu yang dihadapi dunia termasuk mengenai perubahan iklim dan pencemaran.
Seluruh negara, lanjutnya, memerlukan keilmuan dan profesi ini karena isu terkait lingkungan menjadi visi pembangunan setiap negara.
“Isu lingkungan menjadi visi pembangunan dari negara seluruh dunia, tidak ada yang tidak memperhatikan isu lingkungan baik perubahan iklim dan pencemaran,” katanya.
Baca juga : Festival Pengendalian Lingkungan 2024 Atasi Pencemaran
Terlebih, persoalan mengenai sampah secara langsung berkaitan dengan beberapa krisis yang terjadi yakni perubahan iklim serta sampah itu sendiri.
Oleh sebab itu, profesi teknik lingkungan menjadi bagian penting dalam mengatasi isu dunia mengingat membangun industrialisasi pengelolaan sampah harus dilakukan secara profesional dan koheren.
“Permasalahan itu tidak bisa hanya dilakukan sambil lalu. Di sini ada knowledge, skill, dan manajemen,” kata Novrizal.
Sementara itu, Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Alue Dohong yang menyampaikan keynote speech mengatakan, masa depan di Indonesia ada pada biodiversity, bioekonomi.
“Insinyur Indonesia saya minta, kalau Bapak Presiden kan berulang kita akan bertransformasi ke green ekonomi, bioekonomi dan blue ekonomi,” katanya dia. (H-2)
Penetapan legalitas hutan adat mengutamakan prinsip kehati-hatian agar tidak menimbulkan masalah berkepanjangan di kemudian hari.
SEJAK lima tahun terakhir, pemerintah memiliki perhatian khusus terhadap redistribusi aset melalui program Reforma Agraria.
Masyarakat adat yanMasyarakat yang masih mengandalkan tradisi turun-temurun dalam pengelolaan hutan adat sering kali tidak berdaya saat menghadapi kepentingan pihak eksternal
Kawasan gunung tampak gundul. Pohonpohon ditebang, lubang-lubang bekas galian tambang pun terlihat jelas.
PADA 2020 berdasarkan data KLHK luas hutan di seluruh Indonesia mencapai 95,6 juta hektare.
PAVILIUN Indonesia memaparkan sejumlah upaya pengendalian perubahan iklim dan keberhasilannya di ajang Konferensi Perubahan Iklim PBB (COP-24) di Katowice, Polandia.
AMPAH saat ini sampah menjadi permasalahan yang sudah mencapai skala global.
SEPULUH mahasiswa Teknik Lingkungan ITB berkesempatan terbang ke Jepang untuk mempelajari pengelolaan sumber daya air.
DALAM Reuni Akbar ini KATSGAMA juga meluncurkan buku kumpulan pemikiran alumni Teknik Sipil dan Lingkungan UGM yang berjudul ‘Kolaborasi Alumni untuk Indonesia Maju:
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved