Headline
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia
MALAM itu, sekitar pukul 18.00 WIB, langit sudah pekat menyelimuti Dusun Bambangan
AHLI Gizi Masyarakat lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Tan Shot Yen memaparkan segudang manfaat telur sebagai sumber protein hewani yang serbaguna untuk memenuhi kebutuhan gizi buah hati, khususnya saat diolah menjadi Makanan Pendamping ASI (MPASI).
Salah satunya ialah fakta bahwa telur sebagai sumber protein hewani memiliki kandungan asam amino yang lengkap sama seperti sumber protein hewani lainnya.
"Protein ini disusun oleh asam amino, kala asam aminonya tidak lengkap maka itu kurang baik untuk mendukung tumbuh dan kembang anak," kata Tan Shot Yen, dikutip Jumat (19/4).
Baca juga : Agar Anak tidak Bosan, Kimberly Ryder Kenalkan Variasi makanan
Ia pun membedah kandungan-kandungan penting dari telur untuk pertumbuhan anak yang sedang menjalani MPASI.
Mengambil contoh untuk 100 gram sajian protein hewani dari telur ayam atau sekitar dua butir, ia menyebut di dalam dua telur itu mengandung lemak sebesar 10,8 gram, kalsium sebesar 86 miligram, fosfor sebanyak 258 miligram, zat besi 3 miligram, lutein, zeaxanthin, dan beragam vitamin seperti vitamin A, vitamin E, hingga vitamin B4 (kolin).
Untuk lemak, menurut Tan, hal itu diperlukan dalam tumbuh kembang si kecil karena, bagi anak-anak yang tengah menjalani MPASI, lemak justru menjadi sumber energi untuk menyalurkan banyak gizi di dalam tubuhnya.
Baca juga : Atasi Stunting, Sumatra Barat Bagi-Bagi Sembako dan Telur
Lalu kehadiran zat besi di dalam telur juga penting bagi si kecil untuk membentuk daya tahan tubuh sehingga tidak mudah terserang penyakit.
Membahas kandungan kalsium dan fosfor dalam telur, keduanya dijelaskan Tan sebagai bahan untuk membangun otot dan tulang yang kuat sehingga nantinya anak bisa memiliki pertumbuhan fisik yang memadai.
Lebih lanjut, ia juga membahas mengenai vitamin B4 atau Kolin yang juga dikenal sebagai kandungan penting untuk mendukung fungsi otak, mendukung kecerdasan anak, dan juga kesehatan hatinya.
Baca juga : Cara Menyiasati Kebutuhan Nutrisi saat Susu tidak Terjangkau
Selain dari sisi gizi, Tan kemudian mengatakan telur bisa bermanfaat bagi ibu yang tengah menyiapkan MPASI karena di Indonesia ada beragam jenis telur mulai dari telur ayam telur bebek, hingga telur puyuh yang bisa dieksplorasi sebagai sumber pangan.
Tidak hanya itu, telur dinilainya sebagai penyelamat di kala anak-anak yang menjalani MPASI sedang dalam fase pertumbuhan gigi atau pun Gerakan Tutup Mulut (GTM).
Hal itu karena telur bisa diolah menjadi banyak tekstur dan bentuk mulai dari bentuk yang padat hingga cair sehingga bisa disesuaikan dengan kebutuhan dan fase pertumbuhan dan kembang anak.
"Telur itu penyelamat saat musim lepeh, lepeh. Karena bisa diolah menjadi sup atau teksturnya dibentuk jadi panjang-panjang seperti untuk telur nasi kuning," pungkasnya. (Ant/Z-1)
Yogurt dalam bentuk minuman hanya bisa dikonsumsi oleh anak berusia di atas satu tahun.
Pemberian Makanan Pendamping ASI (MPASI) adalah langkah penting dalam mendukung tumbuh kembang bayi.
MPASI yang disiapkan saat mudik itu tergantung dari jarak tempuh. Jika kurang dari empat jam, bisa disiapkan dari rumah.
Selain nutrisi, kebersihan MPASI juga perlu diperhatikan dengan baik. Sebab, MPASI juga dapat terkontaminasi kuman penyebab penyakit, seperti diare.
Orangtua diminta lebih peka terhadap penyebab anak melakukan gerakan tutup mulut dan mencari solusi yang tepat.
Orangtua sebaiknya tidak membandingkan banyaknya jumlah sendok yang mampu dihabiskan anak pada awal masa MPASI. Hal itu karena anak mempunyai fase dan kemampuannya masing-masing.
Aksi kekerasan yang dilakukan di rumah pelaku, dan direkam sendiri menggunakan ponsel, lalu disebarkan sebagai bentuk intimidasi kepada istrinya yang tengah menggugat cerai.
Balita berumur kurang dari dua tahun menjadi kelompok paling berisiko terhadap dampak dari screen time (paparan waktu layar).
Antara 25%–50% anak mengalami masalah tidur saat masa tumbuh kembang, yang dapat berdampak signifikan terhadap fungsi kognitif, perilaku, dan kesehatan fisik maupun mental.
Data juga menunjukkan 1,4 juta perempuan hamil dan menyusui mengalami malnutrisi.
Orangtua korban baru mengetahui selama ini baby sitternya suka memukul dan menganiaya anaknya.
Orangtua bisa mengajarkan anak yang sudah berusia di atas 2 tahun untuk membuang ingusnya sendiri.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved