Headline
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.
PUASA Syawal merupakan praktik puasa sunnah yang dilakukan umat Muslim setelah selesai bulan Ramadan. Puasa ini dikenal sebagai puasa enam hari di bulan Syawal.
Namun, terdapat beberapa perbedaan pendapat di kalangan ulama mengenai jumlah hari puasa Syawal yang ideal. Mari kita telaah lebih lanjut.
Puasa Syawal adalah amalan yang sangat dianjurkan dalam Islam. Rasulullah SAW bersabda:
Baca juga : Bacaan Niat Puasa Syawal dan Waktu Pelaksanaannya
"Man saama Ramadan thumma atba'ahu bi-siyaami sittati ayyaamin fi Shawwal kana ka-siyaami ad-daahri." (HR. Muslim)
Artinya: Barang siapa pun yang berpuasa di bulan Ramadan kemudian melanjutkannya dengan puasa enam hari di bulan Syawal, akan mendapatkan pahala seolah-olah dia telah berpuasa sepanjang tahun. (HR. Muslim)
Secara umum, mayoritas ulama sepakat bahwa puasa Syawal terdiri dari enam hari. Puasa ini dapat dilakukan secara berturut-turut setelah Idul Fitri atau bisa juga dikerjakan secara terpisah dalam bulan Syawal.
Baca juga : Keutamaan dan Niat Puasa Sunnah Syawal 6 Hari
Namun, beberapa ulama juga memperbolehkan puasa Syawal dilakukan hingga sepuluh hari atau bahkan sepanjang bulan Syawal.
Meskipun puasa Syawal memiliki pahala yang besar, tetapi tidak diwajibkan bagi umat Muslim. Karenanya, bagi yang tidak mampu untuk melakukan puasa enam hari secara berturut-turut, mereka tetap dapat melakukan puasa sunnah tersebut secara terpisah dalam bulan Syawal.
Sebagai penutup, meskipun terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama mengenai durasi puasa Syawal, yang jelas puasa ini merupakan amalan yang sangat dianjurkan dalam Islam. Setiap Muslim dianjurkan untuk memanfaatkan kesempatan ini untuk menambah pahala dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Baca juga : Stres Hadapi Dunia, Zikir Petang Ini Bermanfaat Damaikan Hati
Berbeda dengan puasa Ramadan, niat untuk berpuasa Syawal tidak harus dilakukan pada malam hari atau sebelum fajar, seperti yang biasanya dilakukan dalam puasa sunnah lainnya. Bagi mereka yang tidak berniat pada malam hari namun ingin berpuasa Syawal secara tiba-tiba di pagi atau siang hari, mereka diizinkan untuk berniat saat mereka memutuskan untuk berpuasa sunnah tersebut.
Namun, tentu saja, ini hanya diperbolehkan jika orang tersebut belum makan, minum, atau melakukan hal-hal lain yang dapat membatalkan puasa sejak subuh. Niat untuk berpuasa Syawal cukup dilakukan dalam hati, dengan sungguh-sungguh bermaksud untuk melaksanakan puasa sunnah Syawal.
Tanpa mengucapkannya secara lisan, puasa tersebut tetap sah. Namun, untuk memastikan keabsahan puasa, ulama menganjurkan agar niat tersebut diucapkan dengan lafal sebagai berikut:
Baca juga : Puasa Syawal Bolehkah Digabung Puasa Senin-Kamis?
Nawaitu ṣawma ghadin ʿan adāʾi sunnati ash-shawwāli lillāhi taʿālā.
Artinya: Saya berniat berpuasa esok untuk melaksanakan puasa sunnah Syawal karena Allah Ta'ala.
Nawaitu ṣawma hāḏā al-yawmi ʿan adāʾi sunnati ash-shawwāli lillāhi taʿālā.
Artinya: Saya berniat berpuasa hari ini untuk melaksanakan puasa sunnah Syawal karena Allah Ta'ala.
Demikian penjelasan mengenai ketentuan dan niat puasa Syawal bagi umat Muslim.
Puasa Syawal sebaiknya dimulai tepat setelah Hari Raya Idul Fitri, yaitu selama enam hari berturut-turut mulai dari tanggal 2 hingga 7 Syawal. Bagi mereka yang berpuasa di luar rentang tanggal tersebut, meskipun tidak secara berurutan, tetap akan mendapat keutamaan puasa Syawal seolah-olah telah menjalankan puasa wajib selama satu tahun penuh.
1. Seperti halnya salat sunah yang dilakukan setelah salat fardu untuk memperbaiki ibadah, puasa Syawal yang dilaksanakan setelah berpuasa di bulan Ramadan juga bertujuan sebagai penyempurna puasa Ramadan itu sendiri.
2. Rasulullah saw dalam hadis yang diriwayatkan oleh Muslim menjelaskan bahwa seseorang yang berpuasa Ramadan dan kemudian melanjutkannya dengan berpuasa enam hari di bulan Syawal akan mendapatkan pahala yang setara dengan berpuasa selama satu tahun.
3. Menurut Ustadz Amien Nurhakim, seorang Muslim yang menjaga kebiasaan berpuasa setelah bulan Ramadan dianggap sebagai orang yang beruntung. Ini karena kebiasaan tersebut menandakan diterimanya puasa yang telah dilakukan sebelumnya selama bulan Ramadan.
4. Ustadz Amien Nurhakim menekankan pentingnya puasa Syawal sebagai ekspresi rasa syukur kepada Allah SWT atas ampunan-Nya. Hal ini sejalan dengan ajaran Rasulullah yang diriwayatkan oleh Sahabat Abu Hurairah ra.
Dalam hadis tersebut, Rasulullah mengajarkan bahwa siapa pun yang menjalankan puasa Ramadan dengan penuh iman dan harapan akan mendapatkan ampunan serta ridha Allah, sehingga dosa-dosanya yang lalu akan diampuni. Puasa Syawal juga dianggap sebagai kelanjutan dari semangat berpuasa di malam-malam bulan Ramadan dengan penuh keyakinan, yang juga akan mendatangkan ampunan dari Allah.
5. Menyelesaikan ibadah Ramadan bukanlah akhir dari perjalanan ibadah, melainkan kesempatan untuk mempertahankan dan meningkatkan kualitas ibadah di bulan-bulan berikutnya. Puasa sunah Syawal menjadi tanda kelanjutan dari ibadah Ramadan, mengingatkan kita untuk tetap semangat dalam beribadah setelah bulan suci berakhir. Konsistensi dalam menjaga kualitas dan kuantitas ibadah menjadi kunci utama dalam perjalanan spiritual. (Z-10)
Sumber:
Pembahasan tentang puasa Syawal terkait dalil hukum dan beda pendapat mazhab, nilainya seperti puasa setahun, orang yang tidak berpuasa Ramadan, dan niat puasa Syawal. Berikut penjelasannya.
disaran.kan untuk melakukan puasa sunnah 6 hari di bulan Syawal sebagai bentuk adaptasi tubuh agar tidak mengalami perubahan yang terlalu cepat
Kita bisa melaksanakan puasa Syawal secara berturut-turut maupun terpisah. Namun, lebih dianjurkan untuk melakukannya secara berturut-turut.
Puasa sunnah Syawal adalah salah satu amalan sunnah yang dianjurkan untuk dilakukan pada bulan Syawal, setelah selesai menjalankan ibadah puasa Ramadan
Mungkin ada di antara Anda yang berniat menggabungkan puasa syawal dengan puasa senin kamis. Pertanyaannya, bolehkah puasa Syawal digabung puasa senin kamis?
Puasa enam hari Syawal harus berurutan atau boleh terpisah, hukum membatalkan puasa Syawal, dan saat silaturahmi sebaiknya melanjutkan puasa Syawal atau boleh dibatalkan.
Ada salah satu masalah dalam menggabungkan puasa qadha Ramadan yang berstatus wajib dengan puasa sunah enam hari di bulan Syawal. Berikut penjelasan para ulama.
Keutamaan puasa Syawal yaitu mendapatkan pahala yang berlipat ganda, yaitu seperti menjalankan puasa selama setahun.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved