Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Puasa Syawal Berapa Hari? Berikut Penjelasan dan Bacaan Niatnya

Gana Buana
18/4/2024 15:15
Puasa Syawal Berapa Hari? Berikut Penjelasan dan Bacaan Niatnya
Bacaan niat puasa syawal dan ketentuannya(Ilustrasi)

PUASA Syawal merupakan praktik puasa sunnah yang dilakukan umat Muslim setelah selesai bulan Ramadan. Puasa ini dikenal sebagai puasa enam hari di bulan Syawal.

Namun, terdapat beberapa perbedaan pendapat di kalangan ulama mengenai jumlah hari puasa Syawal yang ideal. Mari kita telaah lebih lanjut.

Puasa Syawal adalah amalan yang sangat dianjurkan dalam Islam. Rasulullah SAW bersabda: 

Baca juga : Bacaan Niat Puasa Syawal dan Waktu Pelaksanaannya

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ بِصِيَامِ سِتَّةِ أَيَّامٍ فِي شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ. (رواه مسلم)

"Man saama Ramadan thumma atba'ahu bi-siyaami sittati ayyaamin fi Shawwal kana ka-siyaami ad-daahri." (HR. Muslim)

Artinya: Barang siapa pun yang berpuasa di bulan Ramadan kemudian melanjutkannya dengan puasa enam hari di bulan Syawal, akan mendapatkan pahala seolah-olah dia telah berpuasa sepanjang tahun. (HR. Muslim)

Puasa Syawal Berapa Hari?

Secara umum, mayoritas ulama sepakat bahwa puasa Syawal terdiri dari enam hari. Puasa ini dapat dilakukan secara berturut-turut setelah Idul Fitri atau bisa juga dikerjakan secara terpisah dalam bulan Syawal.

Baca juga : Keutamaan dan Niat Puasa Sunnah Syawal 6 Hari

Namun, beberapa ulama juga memperbolehkan puasa Syawal dilakukan hingga sepuluh hari atau bahkan sepanjang bulan Syawal.

Meskipun puasa Syawal memiliki pahala yang besar, tetapi tidak diwajibkan bagi umat Muslim. Karenanya, bagi yang tidak mampu untuk melakukan puasa enam hari secara berturut-turut, mereka tetap dapat melakukan puasa sunnah tersebut secara terpisah dalam bulan Syawal.

Sebagai penutup, meskipun terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama mengenai durasi puasa Syawal, yang jelas puasa ini merupakan amalan yang sangat dianjurkan dalam Islam. Setiap Muslim dianjurkan untuk memanfaatkan kesempatan ini untuk menambah pahala dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Baca juga : Stres Hadapi Dunia, Zikir Petang Ini Bermanfaat Damaikan Hati

Niat Puasa Syawal

Berbeda dengan puasa Ramadan, niat untuk berpuasa Syawal tidak harus dilakukan pada malam hari atau sebelum fajar, seperti yang biasanya dilakukan dalam puasa sunnah lainnya. Bagi mereka yang tidak berniat pada malam hari namun ingin berpuasa Syawal secara tiba-tiba di pagi atau siang hari, mereka diizinkan untuk berniat saat mereka memutuskan untuk berpuasa sunnah tersebut.

Namun, tentu saja, ini hanya diperbolehkan jika orang tersebut belum makan, minum, atau melakukan hal-hal lain yang dapat membatalkan puasa sejak subuh. Niat untuk berpuasa Syawal cukup dilakukan dalam hati, dengan sungguh-sungguh bermaksud untuk melaksanakan puasa sunnah Syawal.

Tanpa mengucapkannya secara lisan, puasa tersebut tetap sah. Namun, untuk memastikan keabsahan puasa, ulama menganjurkan agar niat tersebut diucapkan dengan lafal sebagai berikut:

Baca juga : Puasa Syawal Bolehkah Digabung Puasa Senin-Kamis? 

Niat Puasa Syawal saat Diucapkan di Malam Hari:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلّٰهِ تَعَالَى

Nawaitu ṣawma ghadin ʿan adāʾi sunnati ash-shawwāli lillāhi taʿālā.

Artinya: Saya berniat berpuasa esok untuk melaksanakan puasa sunnah Syawal karena Allah Ta'ala.

Niat Puasa Syawal saat Diucapkan di Siang Hari:

نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلّٰهِ تَعَالَى

Nawaitu ṣawma hāḏā al-yawmi ʿan adāʾi sunnati ash-shawwāli lillāhi taʿālā.

Artinya: Saya berniat berpuasa hari ini untuk melaksanakan puasa sunnah Syawal karena Allah Ta'ala.

Demikian penjelasan mengenai ketentuan dan niat puasa Syawal bagi umat Muslim.

Tata Cara Pelaksanaan Puasa Syawal

Puasa Syawal sebaiknya dimulai tepat setelah Hari Raya Idul Fitri, yaitu selama enam hari berturut-turut mulai dari tanggal 2 hingga 7 Syawal. Bagi mereka yang berpuasa di luar rentang tanggal tersebut, meskipun tidak secara berurutan, tetap akan mendapat keutamaan puasa Syawal seolah-olah telah menjalankan puasa wajib selama satu tahun penuh.

5 Keutamaan Puasa Syawal

1. Seperti halnya salat sunah yang dilakukan setelah salat fardu untuk memperbaiki ibadah, puasa Syawal yang dilaksanakan setelah berpuasa di bulan Ramadan juga bertujuan sebagai penyempurna puasa Ramadan itu sendiri.

2. Rasulullah saw dalam hadis yang diriwayatkan oleh Muslim menjelaskan bahwa seseorang yang berpuasa Ramadan dan kemudian melanjutkannya dengan berpuasa enam hari di bulan Syawal akan mendapatkan pahala yang setara dengan berpuasa selama satu tahun.

3. Menurut Ustadz Amien Nurhakim, seorang Muslim yang menjaga kebiasaan berpuasa setelah bulan Ramadan dianggap sebagai orang yang beruntung. Ini karena kebiasaan tersebut menandakan diterimanya puasa yang telah dilakukan sebelumnya selama bulan Ramadan.

4. Ustadz Amien Nurhakim menekankan pentingnya puasa Syawal sebagai ekspresi rasa syukur kepada Allah SWT atas ampunan-Nya. Hal ini sejalan dengan ajaran Rasulullah yang diriwayatkan oleh Sahabat Abu Hurairah ra.

Dalam hadis tersebut, Rasulullah mengajarkan bahwa siapa pun yang menjalankan puasa Ramadan dengan penuh iman dan harapan akan mendapatkan ampunan serta ridha Allah, sehingga dosa-dosanya yang lalu akan diampuni. Puasa Syawal juga dianggap sebagai kelanjutan dari semangat berpuasa di malam-malam bulan Ramadan dengan penuh keyakinan, yang juga akan mendatangkan ampunan dari Allah.

5. Menyelesaikan ibadah Ramadan bukanlah akhir dari perjalanan ibadah, melainkan kesempatan untuk mempertahankan dan meningkatkan kualitas ibadah di bulan-bulan berikutnya. Puasa sunah Syawal menjadi tanda kelanjutan dari ibadah Ramadan, mengingatkan kita untuk tetap semangat dalam beribadah setelah bulan suci berakhir. Konsistensi dalam menjaga kualitas dan kuantitas ibadah menjadi kunci utama dalam perjalanan spiritual. (Z-10)

Sumber: 

  • https://repository.uinjkt.ac.id/
  • Kitab Shahih Muslim
  • Laman resmi NU Online



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gana Buana
Berita Lainnya