Headline
Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.
Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.
KEMENTERIAN Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) sudah menyusun dan mempublikasikan Peta Okupasi Nasional Green Jobs dalam Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI). Peta tersebut disusun sesuai jenis-jenis jabatan/okupasi/profesi yang ada di bidang ekonomi hijau, yakni energi terbarukan, pertanian, manufaktur, konstruksi, dan jasa (pariwisata).
Hal tersebut disiapkan Kementerian PPN/Bappenas untuk menyikapi ekonomi Indonesia yang terus melakukan transisi menjadi ekonomi hijau. Perubahan ini menghadirkan kebutuhan baru di sektor tenaga kerja yang ramah lingkungan (green job) sehingga butuh keahlian yang baru (green talent).
Direktur Ketenagakerjaan PPN/Bappenas, Nur Hygiawati Rahayu menuturkan, peta jalan tersebut memiliki visi serta misi agar terciptanya pekerjaan hijau yang berkualitas, produktif dan berdaya saing, sehingga dapat mendorong ekonomi hijau dalam mencapai Indonesia Emas 2045.
“Sebenarnya pemerintah sudah melihat green jobs ini sebagai peluang dan bukan hanya sekadar peluang, karena dari sisi regulasi dan kebijakan sudah ada dan ini harusnya banyak yang tangkap peluang ini. Secara ekosistem, dari sisi supply perlu memiliki pemahaman mengenai green skills, serta demain dari perusahaan perlu tangkap juga peluang itu,” ujar Nur Hygiawati dalam Webinar 'Go Green Get Skills: Menjawab Peluang Green Job' yang diselenggarakan Kartu Prakerja dan Katadata Indonesia, Selasa (19/3/2024).
Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Denni Purbasari mengungkapkan, pada 2030, kebutuhan green job diproyeksikan mencapai 4,4 juta. Karena itu, Program Kartu Prakerja terus beradaptasi dengan kebutuhan dunia kerja. Salah satunya dengan membuat pelatihan green skills.
“Prakerja punya pelatihan green skills seperti sustainability reporting, carbon accounting, modifikasi sepeda motor menjadi motor listrik, pupuk ramah lingkungan, pengolahan sampah dan lainnya. Program Kartu Prakerja ingin mendorong Lembaga Pelatihan untuk terus bisa membuka mata, belajar, dan update mengenai tren pekerjaan dan skill yang dibutuhkan,” kata Denni.
Denni menambahkan, dalam mengembangkan green skills, investasi pada pelatihan menjadi kunci untuk mempersiapkan tenaga kerja yang mampu mendukung transisi Indonesia ke ekonomi hijau.
Direktur Program Koaksi Indonesia, Verena Puspawardani menambahkan, untuk mencari tahu industri apa saja yang berpotensi menghasilkan green jobs dapat dilihat dari deadline chart yang sudah diberikan oleh Taksonomi Keuangan Berkelanjutan di Indonesia.
Berdasarkan deadline chart itu juga bisa dilihat bahwa ekosistem Indonesia sudah mulai berkembang, dari adanya kebijakan green jobs itu sendiri, produk kebijakan tersebut, kemudian dari sisi pendidikan beserta skill-nya. Yang tak kalah penting, berkaitan dengan green jobs ini, Prakerja juga sudah mulai mendorong lembaga-lembaga pendidikan untuk menyediakan skill atau keterampilan yang dibutuhkan oleh masyarakat Indonesia, untuk terjun ke dunia kerja.
“Jadi sebenarnya kalau kita melihat dari perkembangan Indonesia, ekosistemnya sudah mulai dibangun, dari adanya kebijakan, produk kebijakan, kemudian tadi dari sisi pendidikan dan juga skill. Bahkan Prakerja juga sudah punya awareness akan hal ini, dan juga mendorong lembaga pendidikan untuk bisa mulai menyediakan skill yang dibutuhkan oleh teman-teman kita,” papar Verena.
Direktur Corporate Affairs PT Nestle Indonesia, Sufintri Rahayu menjelaskan bahwa sustainability atau yang biasa dikenal dengan ESG (Environmental, Social, and Governance) di lingkungan PT Nestle Indonesia bukanlah sebuah pekerjaan, melainkan sebuah mindset (cara berpikir), yang menjadi value (nilai) dalam menjalankan operasi bisnis.
Menurut Sufintri, apa pun jabatan yang diemban di PT Nestle Indonesia harus ditanamkan cara berpikir dan pemahaman tentang sustainability atau ESG, karena sustainability bukan hanya tentang energi, pertanian hijau, atau pun air, tapi lebih kepada pemahaman yang mendalam.
“Jadi kaitannya dengan Prakerja, itu mungkin di Prakerja bisa dimasukkan saja mengenai kurikulum understanding mengenai sustainability, baik itu nanti dia akan menjadi sebuah Accountant, dia mau menjadi sebuah CFO, atau menjadi Marketer, they should understand about ESG,” ujar Sufintri.
Manajer Pengembangan Ekosistem Sektor Publik Prakerja Ferdy Fabian mengatakan, pemerintah melalui program Kartu Prakerja telah menambahkan pelatihan green skills ke dalam platform Prakerja sejak 2020. Upaya tersebut dapat membuka peluang bagi masyarakat luas untuk meningkatkan keterampilan dan daya saing di pasar kerja sebagai kunci menuju sustainable society.
Ferdy menuturkan, keterampilan hijau atau green skills menjadi penting dalam berbagai sektor industri, mengingat peluang pekerjaan yang membutuhkan green skills saat ini juga meningkat signifikan.
“Jadi ketika demand-nya tinggi terhadap green skills, peran pendidikan dan pelatihan vokasi ini sangat penting, supaya angkatan kerja bisa beradaptasi terhadap green economy maupun ekonomi sirkular," kata dia. (S-1)
Bagi korporasi, penerapan konsep environmental, social, and governance (ESG) menjadi hal yang semakin penting untuk bisa diimplementasikan.
PT Astra Agro Lestari mencatatkan kinerja yang positif dan juga menunjukkan pencapaian tanggung jawab sosial melalui Laporan Keuangan dan Laporan Keberlanjutan.
Saat ini berbagai program pembangunan pusat dilakukan di desa, namun peran masyarakat untuk ikut berpartisipasi masih perlu dioptimalkan.
Erafone Jaga Bumi ini juga sebagai bagian komitmen dan implementasi ESG Erajaya group.
Pelaku industri mengakui bahwa permintaan terhadap profesional bersertifikasi ESG meningkat tajam dalam dua tahun terakhir didorong tekanan investor global dan regulasi baru.
BRI terus memperkuat komitmennya terhadap keberlanjutan lingkungan
Polri melalui gugus tugas ketahanan pangan juga telah aktif menggerakkan masyarakat dan kelompok tani untuk menanam jagung, serta mendukung distribusi hasil panen.
Melalui momentum Hari Bumi yang diperingati setiap 22 April, BNI meluncurkan inisiatif baru lewat Program BNI UMKM Ramah Lingkungan.
Satgas tersebut diharapkan dapat mengiringi Indonesia mencapai target pengurangan emisi sebesar 31,89% secara mandiri dan hingga 43% dengan dukungan internasional pada tahun 2030.
DEPUTI Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Edi Prio Pambudi menuturkan pemerintah terus aktif menggaet investasi ekonomi hijau.
Stella menjelaskan bahwa pemerintah akan mengadaptasi kurikulum, mengajarkan vokasi, dan penyelarasan program perguruan tinggi sesuai dengan kebutuhan industri.
Upaya mendorong ekonomi hijau terus dilakukan PT Bank Negara Indonesia (BNI) demi mendukung program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved