Headline
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
SEKITAR 8 juta ton sampah plastik mencemari laut setiap tahunnya. Pencemaran plastik menyebabkan kerusakan ekosistem dan berpengaruh buruk pada kesehatan manusia dan keanekaragaman hayati sehingga hal ini menjadi isu global yang harus segera ditangani.
Untuk itu, Tim Koordinasi Nasional Penanganan Sampah Plastik (TKN PSL) meluncurkan kampanye Resik (Redefining Solutions on Plastic Pollution Towards Integrated Policy and Knowledge) sebagai bagian dari rangkaian perayaan Hari Peduli Sampah Nasional.
Kampanye ini didukung Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) dan Kedutaan Besar Kanada di Indonesia.
Baca juga : Bebas Plastik 2023, Aktivis Minta Pemerintah-Produsen Dorong Ekosistem Guna Ulang
Dirjen Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Bahan Berbahaya dan Beracun Kementerian LHK Rosa Vivien Ratnawati menjelaskan Indonesia bersama negara-negara yang tergabung dalam PBB kini aktif berpartisipasi dalam International Negotiating Committee (INC).
Itu dilakukan untuk menyelesaikan permasalahan pencemaran plastik termasuk di laut melalui pengembangan perjanjian yang mengikat secara hukum.
“Karena itu, kami mengundang partisipasi seluruh pemangku kepentingan dalam sosialisasi ILBI (international legally binding instrument) on Plastic Pollution untuk saling bertukar pemahaman dan masukan."
Baca juga : Indonesia Miliki Potensi untuk Kembangkan Bioprospeksi
"Kami berharap semua pemangku kepentingan dapat bekerja sama dalam menyelesaikan pencemaran plastik karena masalah ini harus ditangani semua pihak,” kata Rosa yang juga Ketua Delegasi RI di INC, dalam keterangan tertulis, Jumat (23/2).
Duta Besar Kanada untuk Republik Indonesia H E Jess Dutton menyatakan Kanada berkomitmen mengakhiri pencemaran plastik melalui upaya domestik serta bekerja sama dengan berbagai mitra internasional untuk mendukung pencapaian ambisi global.
"Kami memahami pentingnya memperkuat kerja sama global dalam menangani isu yang jadi tantangan bersama. Sebagai tuan rumah INC ke-4, kami mendukung tercapainya konsensus internasional untuk menangani pencemaran plastik dengan lebih baik."
Baca juga : Koalisi Perubahan Kerap Mendapat Tekanan
Kepala Unit Lingkungan Hidup United Nations Development Programme (UNDP) Indonesia Aretha Aprilia menyatakan UNDP terus mendukung penyelesaian pencemaran plastik, khususnya di laut.
“Jumlah sampah di laut saat ini bisa mengisi satu juta lapangan sepak bola. Karena itu, realisasi ILBI on Plastic Pollution adalah suatu titik penting untuk mengatasi pencemaran sampah plastik.”
Sebagai informasi, Indonesia aktif terlibat dalam INC yang sudah diadakan tiga kali. INC ke-4 akan diadakan di Kanada pada April 2024. ILBI on Plastic Pollution ditargetkan selesai pada INC ke-5 di Korea Selatan pada akhir 2024.
Adapun kampanye Resik mencakup tiga program utama yaitu, seminar dan lokakarya, kompetisi, dan buku pegangan strategi komunikasi kampanye Resik. (S-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved