Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
PEMILU menjadi momen yang penuh tantangan bagi para calon legislatif (caleg), tidak terkecuali Pemilu 2024. Namun, tidak semua caleg akan merayakan kemenangan. Bahkan, bagi yang gagal, mereka kemungkinan dihadapkan pada kekecewaan dan stres usai pelaksanaan pemilu.
Pakar Psikologi Sosial dari Universitas Indonesia Dicky C Pelupessy mengatakan mengelola pikiran menjadi kunci bagi para caleg yang merasa stres dan kecewa usai pemilu berlangsung.
"Bisa dimulai seperti ini, ya. Misalnya, dengan pengertian bahwa namanya mengikuti kompetisi, ya, ada kemungkinan menang, ada kemungkinan kalah. Itu satu contoh bahwa yang dilakukan adalah mengelola pikiran kita," kata Dicky, dikutip Senin (19/2).
Baca juga : Caleg Tanpa Tujuan Jelas Rentan Alami Gangguan Mental
Selanjutnya, berbicara dengan keluarga, teman, dan pendukung politik setelah pemilu dapat membantu melepaskan tekanan dan mendapatkan dukungan emosional yang diperlukan.
Selain itu, melakukan aktivitas yang menyenangkan dan melepas stres, seperti berolahraga, meditasi, atau menikmati hobi ternyata juga dapat membantu menjaga kesehatan mental dan mengalihkan pikiran dari kekecewaan.
Hal terpenting adalah menetapkan prioritas dan fokus pada hal-hal yang dapat dikendalikan, seperti melanjutkan karier atau mengembangkan keterampilan baru. Dengan begitu, para caleg dapat mengalihkan perhatian dari kegagalan di politik dan bergerak maju dengan semangat baru.
Baca juga : Kecurangan Sirekap KPU bukan cuma di Caleg, Tapi Juga DPD
Jika merasa kesulitan mengelola stres dan emosi, jangan ragu mencari bantuan dari ahli psikolog atau konselor yang dapat memberikan dukungan dan saran yang dibutuhkan.
Dengan menerapkan strategi ini, diharapkan para caleg yang gagal dapat mengatasi stres pascapemilu dengan lebih baik dan melanjutkan kehidupan dengan semangat baru.
"Rumus sederhananya adalah mengelola pikiran dan stabilkan emosi. Mungkin sulit karena masih hangat, tapi coba jangan buka berita atau sosial media agar kecewa dan stresnya perlahan mereda. Intinya kemudian memang perasaan itu, kita stabilkan," pungkas Dicky. (Ant/Z-1)
Dengan banyak perbedaan, suku, agama, bahasa, dan ras menjadi modal untuk meneruskan perjuangan para terdahulu.
Lulus SMA, gadis itu melanjutkan kuliah di Universitas Indonesia dan University of Groningen di Negeri Belanda.
Potensi risiko gangguan kejiwaan di kalangan caleg menjadi atensi manajemen RSUD Sayang.
RUMAH sakit (RS) Otto, di Kecamatan Soreang Kabupaten Bandung Jawa Barat menyatakan telah menyiapkan ruangan dan layanan khusus untuk para calon legislatif (caleg) yang stres.
Caleg yang mengalami gangguan mental usai pencoblosan dilayani di klinik psikiatri
Kemacetan di jalan menjadi salah satu tantangan bagi para pemudik. Kondisi ini kerap memicu stres. simak kiat berikut untuk mengatasinya
Perfeksionisme pada remaja perempuan sering kali mengakibatkan stres, tekanan berlebihan, dan keterbatasan dalam kreativitas.
Mengubah fokus dari hasil ke proses, memberikan dorongan positif, dan menetapkan tujuan realistis adalah kunci membantu anak perempuan mengelola perfeksionisme.
Seringkali, bangun di pagi hari dengan perasaan yang tidak enak tanpa alasan yang jelas bisa jadi akibat dari tidur yang kurang nyenyak di malam hari.
Psikolog anak dari Lembaga Psikologi Terapan Universitas Indonesia Fabiola Priscilla memberikan beberapa tips untuk mengatasi tekanan menjelang hari pertama anak kembali bersekolah
Dokter spesialis neurologi, dr. Restu Susanti, Sp.N(K). M.Biomed menjelaskan bahwa perempuan memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami migrain dibandingkan laki-laki.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved