Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
KAMPUS STIE & STMIK Jayakarta melakukan kerja sama dengan Sekolah Indonesia Kuala Lumpur (SIKL), Malaysia, sebuah sekolah yang didirikan pemerintah Indonesia untuk anak-anak para pekerja migran Indonesia (PMI). Kerja sama itu salah satunya dalam bentuk pengiriman mahasiswa yang akan menjalani tugas akhirnya, yakni kuliah kerja nyata (KKN), untuk menjadi asisten guru yang mengajar anak pekerja migran.
“Kerja sama ini mencakup bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat. Untuk pengabdian masyarakat, kami akan mengirim mahasiswa KKN ke SIKL untuk membantu proses belajar-mengajar di sana. Karena kita tahu, berdasarkan data KBRI di Kuala Lumpur, ada 567 anak pekerja migran yang tengah menyelesaikan studinya di SIKL, mulai dari tingkat TK hingga SMA,” papar Wakil Ketua I Bidang Akademik STMIK Jayakarta Ifan Junaedi, dalam keterangan resmi yang diterima, Jumat (9/2).
Program pengabdian masyarakat itu, sambungnya, sebagai dukungan STIE & STMIK Jayakarta atas program pemerintah Kampus Mengajar yang digagas Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Anwar Makarim.
Baca juga : The New You Institute dan Thunderbird School Kembangkan Global Leadership Program
“Lewat Kampus Mengajar, mahasiswa bisa mengabdikan diri dengan membantu anak-anak pekerja migran mendapatkan hak pendidikan mereka,” ujar Ifan.
Tak cuma menjadi asisten guru, sambung Ifan, mahasiswa yang KKN di SIKL juga bisa menjadi staf administrasi sekolah. Tugasnya ialah membuat sekaligus mengolah data pokok pendidikan (Dapodik) yang mesti dibuat dan dilaporkan ke Kemendikbus tiap semester.
“Mahasiswa jurusan IT dapat mengaplikasikan ilmu mereka dengan menjadi staf administrasi sekolah supaya laporan, misalnya nilai siswa tiap semester, dapat masuk ke sistem Dapodik nasional,” ujarnya.
Baca juga : MFWS 2024, Wadah Kolaborasi Baru Pengusaha Perempuan
Di kesempatan yang sama, Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat STMIK Jayakarta Anton Zulkarnain Sianipar menambahkan, kerja sama kedua institusi itu juga mencakup penelitian dan pengabdian masyarakat untuk para dosen.
“Kerja sama itu memberi ruang kepada dosen untuk meneliti, misalnya model pembelajaran apa yang cocok diterapkan di SIKL agar mudah diterapkan para guru dan mudah diterima siswa,” terangnya.
Untuk pengabdian masyarakat, lanjut Anton, para dosen juga bisa memberi pelatihan kepada para guru dan siswa sesuai dengan mata kuliah yang diajarkan.
Baca juga : Universitas Prasetya Mulia Jalin Kerja Sama dengan Universiti Kebangsaan Malaysia
“Kerja sama ini memberi kesempatan kepada dosen dan mahasiswa, mulai dari satu bulan atau paling lama enam bulan, untuk mengabdikan diri dengan terlibat langsung dalam aktivitas pendidikan anak pekerja migran di luar negeri,” tegas Anton.
Dalam sambutannyaKepala Sekolah Indonesia Kuala Lumpur (SIKL) Friny Napasti menyambut baik kemitraan yang terjalin antara SIKL dan STIE & STMIK Jayakarta tersebut. Terlebih, kerja sana itu sesuai dengan arahan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nadiem Anwar Makarim terkait program Merdeka Belajar.
“Kami sangat mengapresiasi kemitraan ini, karena kami tentunya tak dapat bekerja sendiri dalam mewujudkan program Merdeka Belajar. Kami butuh dukungan banyak pihak untuk memenuhi hak pendidikan anak-anak Indonesia, termasuk anak-anak yang orang tuanya harus bekerja di luar negeri,” terangnya.
Baca juga : KBRI Kuala Lumpur Fasilitasi Mahasiswa dari Indonesia Ikuti KKN Internasional
Ia berharap, keterlibatan langsung para dosen dan mahasiswa STIE & STMIK Jayakarta di SIKL dapat menginspirasi para siswa untuk melanjutkan pendidikannya ke jenjang perguruan tinggi.
“Pendidikan mereka tak boleh berhenti di bangku SMA, mereka harus ke jenjang yang lebih tinggi lagi. Dengan melihat kakak-kakak mereka yang sudah kuliah dan mengabdikan diri langsung ke masyarakat, hal itu bisa menginspirasi para siswa,” tutupnya. (Z-10)
Baca juga : Malaysia-Indonesia Tingkatkan Kerja Sama Pendidikan Tinggi
WAKIL Ketua MPR RI Lestari Moerdijat mendorong ketersediaan sistem pendidikan yang relevan dengan kebutuhan dunia kerja dan masyarakat.
Beasiswa Unggulan 2025 adalah program bantuan pendidikan yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek)
NUO memahami pentingnya inovasi dalam pengelolaan wakaf agar mampu memberikan dampak yang lebih luas dan berkelanjutan, khususnya bagi sektor pendidikan.
Program pelatihan dari International Center for Land Policy Studies and Training (ICLPST) bukan sekadar pendidikan kebijakan pertanahan dan pajak, melainkan perjalanan lintas budaya.
Dukungan tersebut sejalan dengan pandangan AHY mengenai perlunya peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia, terutama di kalangan pemuda.
THE principal’s role is not a career promotion from teaching, but a fundamentally different responsibility requiring leadership of the whole system (Michael Fullan, 2014).
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI kembali mencatatkan pencapaian gemilang di kancah internasional dengan berhasil meraih lima penghargaan global dalam ajang RBI
Kawasan industri ModernCikande di Serang, Banten, akan mewakili Indonesia dalam ajang FIABCI World Prix D'Excellence Awards 2025 yang akan diselenggarakan di Lagos
Tema yang diangkat konferensi internasional Untar ini menyoroti perlunya perubahan ini karena masyarakat sekarang mengharapkan perusahaan untuk mendukung perubahan sosial dan lingkungan.
Connie menyebut Trump cenderung mengadopsi kebijakan inward-looking atau berfokus pada isu domestik AS.
Pelajar peraih medali OSN 2024 antara lain Jasper Rexx Putra Cakra peraih medali emas OSN Astronomi 2024 dan Muhammad Rafi Qsan Baskoro peraih medali perunggu OSN Ekonomi.
KETUA DPD RI menyatakan kabinet Prabowo-Gibran ini besar karena Indonesia heterogen. Kabinet ini untuk mengakomodasi banyak elemen bangsa yang potensial.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved