Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Mencegah Penularan Pneumonia pada Lingkup Anak

M. Iqbal Al Machmudi
01/12/2023 21:50
Mencegah Penularan Pneumonia pada Lingkup Anak
Foto rontgen paru-paru penderita pneumonia(Fotoproduzent )

EPIDEMIOLOG Masdalina Pane menjelaskan pencegahan kasus pneumonia yang disebabkan oleh bakteri mycoplasmas seperti yang terjadi di Tiongkok bisa dimulai dengan mengidentifikasi gejala-gejala yang ditimbulkan.

"Jika mengalami gejala ringan jangan ditunggu sampai berat, segera ke sarana layanan kesehatan untuk mendapatkan bantuan, kelompok usia produktif juga jangan sampai menularkan penyakit pernafasan pada kelompok rentan, jangan lupa istirahat yang cukup," ujar Masdalina saat dihubungi, Jumat (1/12).

Pada populasi rentan anak dan orang tua pneumonia harus segera diidentifikasi dan mendapatkan pengobatan karena pneumonia bisa menimbulkan gejala berat sampai kematian.

Baca juga : Pneumonia di Tiongkok bukan Pneumonia Misterius

Beberapa hal yg menyebabkan peningkatan antara lain perubahan musim menuju musim dingin dimana bbrp penyakit virus terutama influenza meningkat juga jumlahnya.

Baca juga : Polusi Udara Dipastikan Tingkatkan Risiko Radang Paru

Masdalina juga menjelaskan musim hujan tentu juga berpengaruh terhadap beberapa sirkulasi microorganisme, maka sebaiknya melindungi kerentan dengan mencegah berada terlalu lama di luar rumah dan kerumunan orang, memberikan vaksinasi lengkap pada bayi dan vaksinasi tambahan seperti influenza pada usia lanjut, menjaga daya tahan tubuh mereka dan memberikan nutrisi yang baik.

Pneumonia merupakan peradangan akut pada paru yang disebabkan oleh patogen seperti bakteri, virus, jamur, dan parasit. Penyakit ini juga merupakan salah satu masalah utama dalam kesehatan di Asia Tenggara, termasuk Indonesia.

Adapun kasus baru pneumonia komunitas di dunia bervariasi 1,5 hingga 14 kasus per 1.000 penduduk. Pada populasi umum, tingkat kematian dilaporkan mencapai 7,6% pada pasien yang dirawat inap. Kasus kematian pneumonia lebih banyak pada anak, hal ini dilihat pada kasus di 2017, pneumonia merupakan penyebab utama kematian pada anak usia 5 tahun di Indonesia mencapai 15% dari seluruh kematian anak.

Sementara itu, Dokter Spesialis Paru dr Erlina Burhan, Sp.P(K) menjelaskan bakteri mycoplasma pneumoniae tidak dapat diperiksa dengan menggunakan pemeriksaan Gram melainkan foto toraks atau pemeriksaan x-ray dapat dilakukan untuk mendiagnosis pneumonia.

"Pola yang dapat ditemukan pada mycoplasma pneumoniae adalah infiltrat pada interstitial perivaskular, konsolidasi ruang udara, opasitas atau kekeruhan di area reticulonodular, opasitas berbentuk nodul seperti massa," ungkapnya.

Pemeriksaan penunjang untuk deteksi infeksi mycoplasma penumoniae dengan deteksi asam nukleat mycoplasma pneumonia dengan menggunakan sampel swab tenggorok, swab hidung, tinggi sensitivitas dan spesifisitas, cocok untuk diagnosis dini.

Kemudian kultur mycoplasma pneumonia seperti memakai sampel swab tenggorok, dahak, swab hidung, cairan bronchoalveolar lavage, cairan selaput paru, atau jaringan biopsi paru.

"Ada juga dengan pemeriksaan antibodi, dengan memakai sampel darah dan IgM Mycoplasma pneumonia sebagai indikator infeksi awal, dengan metode aglutinasi partikel (PA) sebagai standar," pungkasnya. (Z-8)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putra Ananda
Berita Lainnya