Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
UNTUK merayakan perjalanan 20 tahun Yayasan Upaya Indonesia Damai atau yang lebih dikenal dengan United In Diversity (UID), mengundang lebih dari 1000 alumni, rekan dan mitra dari tri-sektor yang menjadi agen perubahan sistem yang transformatif. Kegiatan perayaan tersebut berlangsung bersamaan di dua tempat yakni UID Learning Hub Jakarta dan Kampus UID Bali.
"Selama 20 tahun terakhir, United In Diversity tidak hanya menjadi saksi. Kami memacu perubahan sistemik melalui lebih dari 1.077 fellows, dan kini siap mengawali era baru dalam pembangunan bangsa kita," ujar Presiden UID, Tantowi Yahya, melalui keterangan tertulisnya yang diterima pada Selasa (21/11).
Perayaan ulang tahun ini juga bertujuan untuk mengingatkan tentang tujuan yang lebih mulia serta menyesuaikan karya mereka dengan cakupan yang lebih luas di Indonesia, Asia Pasifik, dan global secara keseluruhan.
Baca juga : Pembelajaran Harus Berorientasi pada Perubahan Pola Pikir Langkah Strategis Hadapi Realitas
Tantowi menyadari bahwa tantangan masa depan yang semakin kompleks membutuhkan pendekatan kolektif yang lebih kuat dengan mempertajam kesenjangan pemahaman dan tantangan yang dihadapi Indonesia dan setiap inisiatif inovasi sosial saat ini.
Baca juga : Program TPBIS Perpusnas RI Diperluas Jadi Bagian Kerja Sama Selatan-Selatan
"Menghadapi tantangan ini, kami mengundang alumni, rekan dan mitra UID yang hadir hari ini memberikan wawasan yang segar dan bergabung dalam seruan aksi bersama untuk mendukung, menciptakan, dan meningkatkan inovasi sosial demi perubahan sistemik," tambah Tantowi.
Sejak berdiri pada tahun 2003, United In Diversity telah membekali lebih dari seribu pemangku kepentingan dari berbagai sektor untuk menjadi agen perubahan.
Melalui program-program, kemitraan dan inisiatif UID, berbagai inovasi sosial disebarluaskan guna menyelesaikan kesenjangan sosial, ekologi, spiritual, serta menciptakan prototipe model bisnis, dan kebijakan.
"Kami meyakini inovasi sosial adalah sebuah perjalanan, forum pembelajaran dan evolusi yang terus berlanjut, demi kemakmuran masyarakat dan kesehatan planet kita. Mari membangun komitmen untuk masa depan, dengan integritas, inovasi, dan inklusivitas," tegasnya.
Perayaan hari jadi ke-20 UID juga dimeriahkan dengan diskusi kelompok dan panel yang menghadirkan tokoh-tokoh kunci perubahan seperti Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI) Lestari Moerdijat, Sekretariat Nasional SDGs Setyo Budiantoro, CEO PT Alun Alun Indonesia Kreasi Catharina Widjaja, dan Pendiri dan Direktur Eksekutif Emancipate Indonesia.Margianta Surahman Juhanda Dinata.
Diskusi ini diikuti oleh alumni UID dan mitra yang merupakan pemimpin berbagai sektor pemerintahan, bisnis, dan kelompok masyarakat sipil di tingkat regional, nasional, dan lokal, termasuk komunitas akar rumput dan komunitas adat.
Event ini merupakan bagian dari program "Co-Initiating", sebuah langkah kedua yang dirancang oleh UID untuk merefleksikan dan merayakan perjalanan mereka, menghubungkan keragaman inisiatif perubahan.
Langkah pertama telah dilakukan melalui dua acara online pada 28 dan 30 Oktober 2023, dengan mengundang para sahabat UID untuk saling memeriksa karya mereka guna menciptakan kesadaran yang lebih luas dan apresiasi terhadap upaya kolektif yang sedang dilakukan. (Z-8)
Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) mencatat setidaknya 76% anak-anak yang tidak bersekolah disebabkan oleh faktor ekonomi.
Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat menyoroti lambannya implementasi Undang-Undang Tindak Pidana Kekerasan Seksual (UU TPKS) meski telah disahkan sejak 2022
Upaya perlindungan anak dari dampak negatif dunia maya harus menjadi perhatian semua pihak.
17,85% penyandang disabilitas berusia lebih dari 5 tahun di Indonesia tidak pernah mengenyam pendidikan formal.
WAKIL Ketua MPR RI Lestari Moerdijat mengatakan butuh kehati-hatian dalam menentukan langkah yang tepat untuk menghadapi tantangan dampak gejolak ekonomi global.
DUKUNGAN penuh peningkatan kualitas sekolah vokasi untuk melahirkan sumber daya manusia (SDM) yang terampil sangat diperlukan sebagai bagian dari upaya menekan angka pengangguran.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved