Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
SENIN, 3 Desember 2023, tidak hanya menjadi awal pekan yang biasa. Di balik sejumlah aktivitas keseharian, terdapat peringatan Hari Bakti Pekerjaan Umum yang diperingati sebagai bentuk apresiasi terhadap kontribusi luar biasa para pekerja di bidang ini. Namun, tidak hanya itu, sejumlah peristiwa bersejarah dan peringatan lainnya juga menghiasi kalender hari ini, seperti Hari Disabilitas Internasional yang memberikan nuansa khusus dan makna mendalam.
Hari Bakti Pekerjaan Umum adalah sebuah momen yang dijadikan untuk mengenang peristiwa bersejarah pada tanggal yang sama tahun 1945 di Gedung Departement Van Verkeer En Waterstaat, yang saat ini lebih dikenal sebagai Gedung Sate Bandung.
Kisah ini mengingatkan kita akan keberanian dan pengorbanan 21 petugas dari Gerakan Pemuda Pekerjaan Umum yang dengan penuh semangat mempertahankan Gedung Sate dari serbuan pasukan tentara sekutu (NICA). Pada pukul 11.00 WIB, pasukan NICA dengan persenjataan lengkap mengepung gedung yang dijaga oleh para pejuang pekerjaan umum.
Baca juga: Pemenuhan Hak Penyandang Disabilitas dengan Teknologi Bantuan
Meskipun dihadapkan pada kekuatan yang jauh lebih besar dan persenjataan yang modern, petugas Pekerjaan Umum menolak menyerah. Mereka menunjukkan keberanian dan semangat juang yang luar biasa, melawan dengan segala kekuatan yang mereka miliki untuk mempertahankan kehormatan dan integritas kantor mereka.
Pertempuran yang berlangsung selama beberapa jam dan berakhir pada pukul 14.00 WIB meninggalkan sebuah sejarah heroik. Namun, kemenangan tersebut tidak terwujud tanpa pengorbanan. Tujuh orang pegawai Pekerjaan Umum gugur dalam pertempuran tersebut, dan sayangnya, jenazah mereka tidak ditemukan sampai sekarang.
Baca juga: Maklumat Politik Ulama Perempuan, Alissa Wahid: Calon Pemimpin Harus Memastikan Keadilan Seutuhnya
Para pahlawan yang berkorban, Didi Hardianto Kamarga, Muchtaruddin, Soehodo, Rio Soesilo, Soebengat, Ranu, dan Soerjono, diabadikan sebagai Pahlawan Sapta Taruna. Hari Bakti Pekerjaan Umum bukan hanya mengenang peristiwa bersejarah ini, tetapi juga menghargai perjuangan dan semangat patriotisme para pejuang yang rela mengorbankan nyawa demi kemerdekaan dan kehormatan bangsa.
Dalam rangka memperingati Hari Bakti PU ke-78, Kementerian PUPR menggelar sebuah Kompetisi Badminton yang melibatkan antarunit organisasi (Unor) dan mitra kerja di lingkungan Kementerian. Event ini diadakan selama tiga hari, mulai dari tanggal 13 hingga 15 November 2023, dan berlangsung di lantai 8 Gedung Ditjen Sumber Daya Air (SDA).
Acara pembukaan, yang diselenggarakan dengan meriah, dihadiri oleh sejumlah pejabat dari Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) serta perwakilan Unor di Kementerian PUPR. Suasana meriah semakin terasa ketika Kepala BPIW, Yudha Mediawan, melakukan pemukulan bola pertama yang disaksikan hadirin dan diiringi Sekretaris Ditjen Sumber Daya Air, Airlangga Mardjono.
Tidak hanya menjadi ajang persaingan, Kompetisi Badminton ini juga menciptakan atmosfer kebersamaan dan keakraban antarunit di Kementerian PUPR. Para peserta dan penonton dapat merasakan semangat sportivitas yang tinggi serta memperkuat jalinan kerja sama di lingkungan kerja.
Selain pertandingan, berbagai kegiatan lainnya juga diselenggarakan sepanjang acara, termasuk sambutan-sambutan hangat, hiburan, dan pemberian penghargaan kepada para pemenang. Acara ini bukan hanya sebagai wujud apresiasi terhadap dedikasi para pekerja di Kementerian PUPR, tetapi juga sebagai sarana mempererat tali persaudaraan dalam menjalankan tugas bersama demi pembangunan infrastruktur yang berkualitas.
Dengan memperingati Hari Bakti Pekerjaan Umum, kita mengajak semua pihak untuk merenung dan menghormati jasa-jasa para pahlawan yang telah membentuk sejarah bangsa ini. Peristiwa ini menjadi bagian tak terpisahkan dari perjuangan Indonesia yang layak dikenang oleh generasi sekarang dan yang akan datang.
Selain itu, 3 Desember juga merupakan Hari Disabilitas Internasional. Hari Disabilitas Internasional, yang pertama kali dicetuskan tahun 1992 melalui Resolusi Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), kembali menjadi fokus perhatian global pada tanggal 3 Desember ini. Peringatan ini merupakan momen penting yang dirancang untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang berbagai tantangan yang dihadapi oleh para penyandang disabilitas di segala aspek kehidupan.
Tujuan utama dari Hari Disabilitas Internasional adalah memberikan sorotan pada isu-isu yang dihadapi oleh komunitas penyandang disabilitas dan mempromosikan pemahaman yang lebih dalam serta dukungan masyarakat yang luas terhadap hak-hak mereka. Sejak pertama kali diperingati, perayaan ini telah menjadi panggung bagi berbagai inisiatif dan program untuk memastikan bahwa hak-hak penyandang disabilitas diakui dan dihormati di seluruh dunia.
Seiring berjalannya waktu, langkah-langkah konkret pun diambil PBB memperkuat perlindungan hak-hak penyandang disabilitas. Pada 2006, Majelis Umum PBB mengadopsi Konvensi Hak Penyandang Disabilitas (CRPD), sebuah dokumen yang bertujuan meningkatkan partisipasi mereka dalam masyarakat, mengakhiri diskriminasi, dan menciptakan peluang yang setara di berbagai sektor kehidupan.
Lebih lanjut, upaya menuju inklusi yang lebih besar terus diperkuat dengan diluncurkannya Strategi Inklusi Disabilitas PBB pada Juni 2019 oleh Sekretaris Jenderal PBB. Strategi ini menjadi landasan bagi kemajuan yang berkelanjutan dan transformatif bagi penyandang disabilitas di seluruh dunia. Sekjen PBB menekankan pentingnya peran organisasi internasional dalam memberikan contoh dan meningkatkan standar serta kinerja dalam mendukung penyandang disabilitas, baik di tingkat kantor pusat maupun di lapangan.
Dengan peluncuran Strategi Inklusi Disabilitas PBB, PBB secara tegas menyatakan komitmennya untuk menciptakan dunia yang inklusif, di mana hak-hak asasi manusia dan kebebasan fundamental bagi penyandang disabilitas diakui sebagai bagian tak terpisahkan dan integral dari hak-hak asasi manusia secara umum.
Tidak hanya sekadar peringatan, hari ini juga menjadi momen refleksi dan apresiasi terhadap nilai-nilai yang telah kita warisi dari peristiwa-peristiwa bersejarah tersebut. Kesadaran akan sejarah memperkaya pemahaman kita tentang perjalanan bangsa dan meningkatkan rasa cinta terhadap tanah air.
Mengingat ragamnya peristiwa yang merayakan keberagaman ini, penting bagi kita untuk tidak hanya melihat 3 Desember sebagai hari biasa. Mari bersama-sama memberikan penghormatan kepada para pekerja Pekerjaan Umum dan merenungkan arti peristiwa bersejarah yang membentuk identitas kita sebagai bangsa. Selamat memperingati Hari Bakti Pekerjaan Umum dan Hari Disabilitas Internasional! (Z-3)
Penyaluran bantuan kaki palsu bagi penyandang disabilitas tersebut dilakukan agar mereka dapat merasakan pembangunan.
PERINGATAN Hari Disabilitas Internasional, Sabtu (3/12) dijadikan momentum bagi Komisi IV DPRD Kota Bogor untuk meningkatkan kesejahteraan bagi disabilitas.
Penyelenggaraan HDI bertujuan mendorong peningkatan upaya penghormatan, perlindungan, dan pemenuhan hak penyandang disabilitas.
PERINGATAN Hari Disabilitas Internasional (HDI) yang diperingati setiap 3 Desember, tahun ini menjadi berbeda karena pandemi covid-19.
Melalui program JKK RTW (Jaminan Kecelakaan Kerja Return To Work) telah mengakomodir ruang bagi para penyandang disabilitas untuk dapat tetap berkontribusi bagi bangsa Indonesia.
Mensos Risma juga mengajak masyarakat untuk melaksanakan tugas mulia, memberikan pelayanan terbaik kepada penyandang disabilitas
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved