Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
UNTUK memupuk spirit persatuan dan kebangsaan atau nasionalisme sebagai warga bangsa, Universitas Prasetiya Mulia (UPM) menggelar peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-95 serta Hari Pahlawan di kampus UPM, kawasan BSD City, Tangsel, Banten, Jumat (10/11).
Kegiatan peringatan Sumpah Pemuda dan Hari Pahlawan di UPM ini terbagi dua sesi yakni sesi pertama berupa pagelaran seni yang menampilkan permainan gamelan, paduan suara mahasiswa, musik angklung, paduan suara para dosen dan staff, penampilan orkestra The Sound Of Phoenix dari mahasiswa UPM
Sesi kedua menampilkan talkshow yang bertema Patriotisme di Era Digital. Dengan pembicara Erika Riccardo (content creator), Dr Muhammad Faisal (youth researcher) , dan Arto Biantoro (aktivis brand lokal).
Acara dihadiri Rektor UPM Prof. Dr. Djisman S. Simandjuntak, Jusuf Wanandi, SH, (Wakil Ketua Pembina Yayasan Prasetiya Mulya), Edwin Soeryadjaya (Wakil Ketua Pembina Yayasan Prasetiya Mulya), mantan Menlu Hasan Wirayuda, para dosen, staf, serta mahasiswa UPM.
Dalam sambutannya, Djisman menyatakan banyak pesan penting dalam acara kali ini. Memperingati Sumpah Pemuda, jelas Djisman, pada intinya adalah memupuk dan menguatkan persatuan bangsa menjadi wadah kerja sama satu dengan yang lain. "Tanpa persatuan kita tidak bisa apa-apa, ilmuan pada satu disiplin ilmu harus bersatu dengan ilmuan lain, harus bersatu dengan pengusaha, dan seterusnya. Lalu membuat kebijakan untuk menghasilkan output yang kita kehendaki," papar Djisman.
Adapun spirit atau semangat pengorbanan melalui peringatan Hari Pahlawan, mesti dikenang dan diapresiasi semangat pengorbanan. "Seseorang tidak dirancang untuk menjadi pahlawan, dia dipanggil oleh zaman, oleh karena itu pada acara ini kita menghargai mereka, " tandas Djisman.
Dikatakan melalui peringatan ini juga mencuat pesan banyaknya warisan peninggalan bangsa kita, berupa warisan kesenian, warisan budaya, warisan literasi,dan banyak lagi yang tidak bisa diungkapkan. "Melalui acara peringatan ini menunjukkan betapa di tengah-tengah keragaman jumlah mahasiswa yang tidak besar ini, ditengah mereka terselip talenta-talenta beragam yang menjadi modal kita, melanjutkan perjalanan, dan perjalanan bangsa kita, menuju bangsa yang beragam dan unggul, " tukasnya.
Sedangkan Sofyan Wanandi mengutarakan melalui peringatan Hari Sumpah Pemuda dan Hari Pahlawan, kampus UPM menunjukkan komitmennya untuk menjadi bagian solusi bagi perjalanan bangsa Indonesia, yang plural dan unggul berdasarkan Pancasila. "Pada waktu yang sama kita mengenang, pahlawan-pahlawan kita yang berkorban demi kemerdekaan bangsa kita serta semangat Sumpah Pemuda harus kita letakkan senantiasa dalam konteks yang berubah tanpa henti-hentinya," kata Sofyan.
Dia mengingatkan, bangsa Indonesia yang sedang mendekati status sebagai bangsa yang maju, berhadapan dengan rintangan-rintangan baru, di atas rintangan-rintangan lama. "Bahasa Indonesia yang kita junjung memang tumbuh tidak saja menjadi lingua perangka di Tanah Air kita, tetapi juga menjadi bahasa penyatu dalam keragaman," ungkapnya. (RO/R-2)
Yudi Latif menyampaikan pemikirannya mengenai peran lagu Indonesia Raya dalam membangkitkan nasionalisme.
Semangat juang pahlawan yang berjuang dengan alat seadanya untuk merebut kemerdekaan harus dapat dijadikan teladan dalam menghadapi tantangan pembangunan pertanian Indonesia.
Menteri Sosial Saifullah Yusuf mengatakan proses perjuangan membangun bangsa akan berbeda bentuknya dari tahun ke tahun. Pada setiap masa akan berbeda tantangannya.
Rumah adalah kebutuhan primer dan merupakan hajat kebutuhan banyak orang. Namun untuk memiliki rumah tidaklah semudah yang dibayangkan.
Upacara puncak peringatan Hari Pahlawan dilaksanakan secara serempak di KRI Semarang - 594 dan Taman Makam Pahlawan Nasional Utama (TMPNU) Kalibata.
"Bukan hanya perjalanan Bung Hatta, tapi (nilai-nilai kepahlawanan) juga bisa digali lagi (dari kegiatan ini),"
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved