Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

UPM Gelar Peringatan Hari Sumpah Pemuda dan Hari Pahlawan

Syarief Oebaidillah
11/11/2023 16:41
UPM Gelar Peringatan Hari Sumpah Pemuda dan Hari Pahlawan
Peringatan Hari Sumpah Pemuda dan Hari Pahlawan oleh Universitas Prasetya Mulia.(HO)

UNTUK memupuk spirit persatuan dan kebangsaan atau nasionalisme sebagai warga bangsa, Universitas Prasetiya Mulia (UPM) menggelar peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-95 serta Hari Pahlawan di kampus UPM, kawasan BSD City, Tangsel, Banten, Jumat (10/11).

Kegiatan peringatan Sumpah Pemuda dan Hari Pahlawan di UPM ini terbagi dua sesi yakni sesi pertama berupa pagelaran seni yang menampilkan permainan gamelan, paduan suara mahasiswa, musik angklung, paduan suara para dosen dan staff, penampilan orkestra The Sound Of Phoenix dari mahasiswa UPM

Sesi kedua menampilkan talkshow yang bertema Patriotisme di Era Digital. Dengan pembicara Erika Riccardo (content creator), Dr Muhammad Faisal (youth researcher) , dan Arto Biantoro (aktivis brand lokal).

Acara dihadiri Rektor UPM  Prof. Dr. Djisman S. Simandjuntak, Jusuf Wanandi, SH, (Wakil Ketua Pembina Yayasan Prasetiya Mulya), Edwin Soeryadjaya (Wakil Ketua Pembina Yayasan Prasetiya Mulya), mantan Menlu  Hasan Wirayuda, para dosen, staf, serta mahasiswa UPM.

Dalam sambutannya, Djisman menyatakan banyak pesan penting dalam acara kali ini. Memperingati Sumpah Pemuda, jelas Djisman, pada intinya adalah memupuk dan menguatkan persatuan bangsa menjadi wadah kerja sama satu dengan yang lain. "Tanpa persatuan kita tidak bisa apa-apa, ilmuan pada satu disiplin ilmu harus bersatu dengan ilmuan lain, harus bersatu dengan pengusaha, dan seterusnya. Lalu membuat kebijakan untuk menghasilkan output yang kita kehendaki," papar Djisman.

Adapun spirit atau semangat pengorbanan melalui peringatan Hari Pahlawan, mesti dikenang dan diapresiasi semangat pengorbanan. "Seseorang tidak dirancang untuk menjadi pahlawan, dia dipanggil oleh zaman, oleh karena itu pada acara ini kita menghargai mereka, " tandas Djisman.

Dikatakan melalui peringatan ini juga mencuat pesan banyaknya warisan peninggalan bangsa kita, berupa warisan kesenian, warisan budaya, warisan literasi,dan banyak lagi yang tidak bisa diungkapkan. "Melalui acara peringatan ini menunjukkan betapa di tengah-tengah keragaman jumlah mahasiswa yang tidak besar ini, ditengah mereka terselip talenta-talenta beragam yang menjadi modal kita, melanjutkan perjalanan, dan perjalanan bangsa kita, menuju bangsa yang beragam dan unggul, " tukasnya.

Sedangkan Sofyan Wanandi mengutarakan melalui peringatan Hari Sumpah Pemuda dan Hari Pahlawan, kampus UPM menunjukkan komitmennya untuk menjadi bagian solusi bagi perjalanan bangsa Indonesia, yang plural dan unggul berdasarkan Pancasila. "Pada waktu yang sama kita mengenang, pahlawan-pahlawan kita yang berkorban demi kemerdekaan bangsa kita serta semangat Sumpah Pemuda harus kita letakkan senantiasa dalam konteks yang berubah tanpa henti-hentinya," kata Sofyan.

Dia mengingatkan, bangsa Indonesia yang sedang mendekati status sebagai bangsa yang maju, berhadapan dengan rintangan-rintangan baru, di atas rintangan-rintangan lama. "Bahasa Indonesia yang kita junjung memang tumbuh tidak saja menjadi lingua perangka di Tanah Air kita, tetapi juga menjadi bahasa penyatu dalam keragaman," ungkapnya. (RO/R-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya