Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
KEPALA Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Prof Drs K.H Yudian Wahyudi MA PhD menjadi Keynote Speaker dalam Rapat Koordinasi Pengkajian Strategi Implementasi Pembinaan Ideologi Pancasila (PIP) pada Pendidikan Formal di Provinsi DKI Jakarta, Banten dan Jawa Barat yang diselenggarakan di Jakarta, Kamis (9/11).
Rapat Koordinasi Pengkajian Strategi Implementasi PIP ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas para guru dalam bidang Pendidikan Pancasila, sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2022.
"Peraturan tersebut memberi penegasan tentang kembalinya materi Pendidikan Pancasila sebagai muatan pelajaran wajib dalam kurikulum nasional di setiap jenjang pendidikan, yang telah diresmikan oleh Mendikbudristek Nadiem Makarim pada peringatan Hari Lahir Pancasila, 1 Juni 2022 di Ende, NTT," ucap Prof Yudian.
Baca juga: Ratusan Calon Maheswara Ikuti Diklat Pengajar Pembinaan Ideologi Pancasila
Berkat gotong-royong dan kerja sama yang baik antara BPIP dengan Kemendikbudristek, disusunlah Buku Teks Utama (BTU) Pendidikan Pancasila sejak awal tahun 2023.
"Kita berharap dapat melahirkan generasi pelajar Pancasila yang berani melangkah maju, kompeten, berkarakter, dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila sehingga generasi tersebut akan membawa Indonesia siap menghadapi tantangan global di masa yang akan datang," tambahnya.
Sependapat dengan Kepala BPIP, Deputi Bidang Pengkajian dan Materi BPIP Surahno SH MH menjelaskan tujuan BPIP mengundang banyak akademisi, mulai dari para Kepala Dinas Pendidikan, para Kepala Badan Kesbangpol Provinsi DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten, juga Ketua Asosiasi Guru PPKn Indonesia, sampai para guru Pendidikan Pancasila pada Rapat Koordinasi ini.
Baca juga: Kepala BPIP Dorong Generasi Milenial Pegang Teguh Pancasila sebagai Pengembangan Iptek
"Buku Teks Utama Pendidikan Pancasila merupakan salah satu rujukan utama yang diselaraskan dan disahkan oleh Kemendikbudristek dengan harapan penggunaan BTU dapat teraktualisasi kepada para generasi muda, karena para guru sebagai garda terdepan berkewajiban mengajarkan Pendidikan Pancasila dengan baik dan berkompeten," jelas Surahno.
Tidak ketinggalan, Dewan Pakar BPIP Dr H Darmansjah Djumala SE MA menambahkan dalam paparannya mengenai Strategi Implementasi Pancasila di Pendidikan Formal itu sendiri.
"Tugas masing-masing dari kita adalah, to see the unseen and to speak the unspoken. Dimana, Pancasila sebagai nilai dan kebijakan itu mutlak tidak bisa diganti, Pancasila harus semakin terlihat dan dibicarakan dalam aktivitas sehari-hari dengan cara 70% praktik dan 30% teori," terang Djumala. (RO/S-3)
DPRD Kota Bandung telah membentuk Panitia Khusus (Pansus) 2 untuk membahas Rancangan Peraturan Daerah tentang Sosialisasi Pembinaan Ideologi Pancasila dan Wawasan Kebangsaan.
Diklat bagi Pengajar PIP ini merupakan jawaban terhadap tuntutan masyarakat untuk menyelenggarakan Diklat Pembinaan Ideologi Pancasila, seperti yang pernah dilakukan pada era terdahulu.
Presiden Asosiasi Rektor Perguruan Tinggi Islam se-Asia itu juga mendorong generasi milenial dan Gen Z untuk meneladani para pejuang pendiri bangsa, terutama di Sulawesi Utara
Dengan dibangunnya Djoglo Soekarno, Desa Talunombo bisa menjadi Desa Pelopor Pendidikan Ideologi Pancasila dan sarana pembelajaran sejarah bagi generasi penerus Bangsa Indonesia.
Dr. Rima Agristina, SH, SE, MM, menyampaikan peran vital guru sebagai garda terdepan dalam menciptakan dan mencerdaskan generasi penerus bangsa.
Ridwan Kamil dan Suswono (RIDO) berencana mengintegrasikan program pendidikan karakter berbasis budaya ke kurikulum sekolah di Jakarta.
Tujuan: 1. Pendekatan yang dilakukan agar siswa dan mahasiswa dapat memilih pelajaran yang diminati. 2. Tindak lanjut untuk perbaikan Kurikulum 2013.
Gerakan bersama yang mendasari transisi peserta didik PAUD ke SD/MI/ sederajat dengan cara yang menyenangkan dan dimulai sejak tahun ajaran baru 2023.
Sekolah Al Azhar di bawah naungan Yayasan Waqaf Al Muhajirien menggunakan tiga kurikulum yaitu Kurikulum Al Azhar, Kurikulum Merdeka, dan Kurikulum Cambridge.
TUGAS besar ilmu-ilmu sosial dan humaniora ialah memecahkan masalah-masalah sosial yang ada di masyarakat.
PERGURUAN tinggi merupakan transisi antara dunia pendidikan dan dunia kerja dengan beragam sisi pembelajaran
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved