Headline
DPR setujui surpres pemberian amnesti dan abolisi.
DPR setujui surpres pemberian amnesti dan abolisi.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
ILMU medis dan kedokteran berkembang cepat seiring dengan perkembangan inovasi serta teknologi. Teknologi yang makin terdepan menjadi pembuka jalan dan harapan bagi pasien untuk mendapatkan prosedur dan proses pengobatan yang lebih baik, termasuk tindakan operasi atau pembedahan.
Operasi yang dulunya dianggap menakutkan, kini makin dipermudah berkat metode minimal invasif dengan teknik laparoskopi tanpa mengabaikan keselamatan pasien.
Layanan operasi minimal invasif itu jadi salah satu metode aman yang diminati pasien di Rumah Sakit Royal Progress (RSRP), Sunter, Jakarta Utara.
Baca juga: Mindray Medical Gandeng IRRA Distribusi Alat Laparoskopi ke Pelosok Indonesia
Direktur Utama RSRP dr Ivan R Setiadarma MM mengatakan pihaknya kerap mengadopsi dan mengembangkan bermacam teknik dan metode hingga teknologi penunjang medis terbaru untuk memastikan bahwa setiap pasien mendapatkan pelayanan terbaik.
"Sebagai salah satu rumah sakit terbaik di Jakarta Utara, kami berkomitmen mengutamakan keamanan dan kesembuhan pasien dalam pengobatan," ujar dr Ivan, dalam keterangannya, Rabu (11/10).
Berbagai macam operasi metode minimal invasif dapat dilakukan, salah satunya dengan laparoskopi. Operasi ini dilakukan dengan menggunakan alat bantu kamera, monitor, dan instrumen khusus tanpa melihat dan menyentuh anggota badan pasien.
Seperti disampaikan salah satu dokter spesialis bedah di RSRP, dr Ika Megatia BMedSc SpB FINACS FICS, yang menangani berbagai kasus bedah seperti wasir, usus buntu, hernia (turun berok), sirkumsisi (sunat), benjolan payudara, dan jaringan lunak lainnya.
Baca juga: Tips Pemulihan Setelah Operasi Bedah Plastik Estetik dari Para Pakar
dr Ika menjelaskan metode minimal invasif dapat digunakan bukan hanya sebagai terapi atau pengobatan, tetapi juga digunakan sebagai langkah mendiagnosa berbagai jenis penyakit rongga abdomen dan cedera organ perut pada kasus kecelakaan.
"Minimal invasif menjadi primadona lantaran keunggulannya, yaitu luka sayatan yang kecil sehingga kemungkinan terjadinya risiko infeksi luka pascaoperasi sangat kecil. Pasien bisa pulih lebih cepat dan metode ini sangat aman bagi pasien sesuai hasil diagnosa," jelas dr Ika.
Ia melanjutkan umumnya prosedur pembedahan dilakukan menggunakan alat-alat bedah kecil yang akan membuat sayatan kecil pada area yang telah ditentukan.
Kemudian, dengan sayatan itu, dokter akan menyelesaikan proses operasi dan setelahnya sayatan akan dijahit. Sayatan berukuran kecil membuat bekas luka jahitan pun lebih kecil dibandingkan dengan bedah terbuka.
Bukan hanya itu, rasa sakit dan efek samping yang dirasakan pasien juga lebih minimal dibandingkan dengan operasi konvensional.
"Ini bisa berdampak positif pada psikologis pasien sebelum melakukan tindakan, karena persiapan matang bukan hanya diperlukan dari sisi tim medis, pasien juga perlu siap melakukan operasi agar operasi berjalan lancar," tutup dr Ika. (RO/S-2)
Dengan bedah robotik, operasi penyakit kandungan seperti kista dan miom menjadi lebih efektif. Waktu pemulihan pasien pun lebih cepat.
Presiden Jokowi menjenguk Menteri Pertahanan Prabowo Subianto di RSPPN Soedirman, Jakarta Selatan pada 30 Juni, setelah Prabowo menjalani operasi besar untuk memulihkan cedera lama.
Jika tidak diobati, usus buntu yang meradang akan pecah, menumpahkan bakteri dan kotoran ke dalam rongga perut atau bagian tengah tubuh Anda yang menahan hati, perut, dan usus.
Prosedurnya dilakukan lebih cepat, tidak meninggalkan bekas luka pada tubuh pasien, pemulihan lebih cepat, minim rasa nyeri, dan risiko infeksi lebih rendah dibandingkan operasi terbuka.
Saraf terjepit bisa disebabkan dari banyak faktor mulai bantalan tulang belakang yang pecah menjepit saraf, atau karena bantalan tulang belakang yang menipis karena faktor usia.
PM Israel Benjamin Netanyahu menyelesikan operasi hernia dan siap menyelesaikan jadwal hariannya.
Identitas digital bukan lagi menjadi sebuah opsi, tetapi suatu kebutuhan dasar.
Kukuh Kumara mengatakan bahwa tema Empowering the Future yang merupakan upaya kolaboratif untuk menciptakan pemahaman sekaligus mengedukasi masyarakat tentang teknologi terkini.
Ajang ini menghubungkan mahasiswa dan dunia industri dalam menjalin kerja sama di masa depan.
Indonesia International Electronics and Smart Appliances Expo (IEAE) 2025, akan digelar pada 6-8 Agustus 2025 di Jakarta.
Skoliosis dapat disebabkan oleh faktor kongenital atau bawaan lahir, faktor neuromuskular atau gangguan otot dan saraf, atau bahkan tidak ketahui sama sekali penyebabnya (idiopatik).
Penemuan objek antarbintang 3I/ATLAS memunculkan kembali spekulasi kontroversial: mungkinkah ini bukan sekadar komet, melainkan teknologi luar angkas yang disamarkan
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved