Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Yarsi berkomitmen membantu pemerintah melahirkan banyak dokter andal di Tanah Air. Dekan FK Universitas Yarsi Pratiwi Sudarmono mengungkapkan pihaknya akan menjaga dan meningkatkan kualitas lulusan.
"Meski kami mendorong jumlah lulusan kedokteran, aspek kualitas mutu nantinya juga harus tetap dijaga," ujar Pratiwi melalui keterangan tertulis, Senin (8/10).
Menurutnya, kualitas mutu bisa tetap dijaga dan ditingkatkan melalui pengembangan ilmu dan teknologi. Hal itu pun menjadi salah satu fokus utama FK Universitas Yarsi. Peningkatan kualitas lulusan yang dilakukan di FK Universitas Yarsi akan diselaraskan dengan integrasi nilai dan praktik islam yang sudah menjadi kekhasan dari Universitas Yarsi sendiri.
Baca juga: Menjamurnya Fakultas Kedokteran Baru Harus Dibarengi dengan Kualitas
“Ini jadi upaya kita untuk menyumbangkan tenaga dokter bermutu bagi masyarakat Indonesia,” imbuhnya.
Komitmen untuk tetap menjaga dan meningkatkan kualitas lulusan harus tetap menjadi target utama. Apalagi, kata Pratiwi, Universitas Yarsi selama ini telah memiliki sistem perkuliahan yang unggul. Hal itu dibuktikan dari hasil Uji Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter (UKMPPD) teranyar dengan lebih dari 160 mahasiswa FK Universitas Yarsi berhasil lulus dengan nilai cumlaude.
Baca juga: President University Buka Prodi Kedokteran
“Bahkan, ke depan mutu keilmuannya akan coba kami perluas sehingga bisa diintegrasikan langsung dengan rumah sakit Yarsi,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Program Studi Internasional FK Universitas Yarsi, Ratna Sitompul, mengatakan pengembangan kompetensi dokter ke depan harus merambah ke bidang ilmu lain. Industri health care yang kini tengah berkembang menjadi salah satu alasan seorang dokter harus memiliki kemampuan di bidang ekonomi.
“Harapannya tentu tidak hanya menghasilkan dokter yang hanya sesuai standar kompetensi, tapi melebihi itu. Itu yang akan kami gali,” kata dia.
Pengembangan keilmuan kedokteran pun diharapkan juga bisa memebri sumbangsih di dunia internasional. Salah satunya, dia berharap ke depan ada kolaborasi yang kuat antara keilmuan kedokteran di Indoensia dengan standar luar negeri. “Sehingga, lulusan kita tidak hanya memiliki standar kompetensi Indonesia, tapi jauh lebih bagus dari itu,” tandasnya. (RO/Z-11)
Faktor risiko kanker pankreas adalah usia, obesitas, tinggi lemak, diabetes melitus, merokok, alkohol, radang pankreas, dan faktor genetik.
Kezia memiliki mimpi besar menjadi seorang tenaga kesehatan handal berskala global untuk berkontribusi bagi masyarakat dan dunia kesehatan di tanah air.
Penghargaan itu diberikan dalam ajang internasional 25th Cluster of Achievers yang diselenggarakan pada Sabtu (12/4) di Dubai, Uni Emirat Arab.
Hal ini dilakukan sebagai langkah kesiapsiagaan dini dan kewaspadaan jika terjadi bencana di sekitar lingkungannya
Tjen Stephanie terus mencoba menampung berbagai aspirasi dari berbagai pihak.
Salah satu syarat adalah kecukupan dosen untuk semua kompetensi, di mana minimal harus terdapat 26 dosen dengan berbagai kualifikasi dan kompetensi.
Generasi Beta: Pahlawan atau korban revolusi teknologi? Mari kita bahas.
Dalam dekade terakhir, masyarakat Indonesia mulai akrab dengan dunia digital. Mulai dari kakek-nenek hingga cucu telah melek teknologi informasi.
Di era digital yang terus berkembang, transformasi digital bukan hanya sekadar tren. Itu telah menjadi kebutuhan mendesak dalam berbagai bidang, termasuk di bidang kesehatan.
Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (Simpus) adalah sebuah sistem digital yang dirancang khusus untuk membantu Puskesmas dalam mengelola berbagai informasi kesehatan.
Kalian harus perbanyak minum air putih. Air putih bermanfaat baik untuk kesehatan kulit. Dengan asupan cairan tubuh yang baik maka badan dan kulit menjadi terwat.
Putri Catherine dari Wales mengumumkan sedang menjalani kemoterapi pencegahan untuk mengobati kanker. Tapi apa itu kemoterapi pencegahan?
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved