Headline
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
KESEHATAN mental remaja harus ditangani secara serius di tengah perkembangan fisik dan psikis yang mereka alami. Gangguan kesehatan mental remaja menimbulkan berbagai persoalan pada proses pembentukan sumber daya manusia (SDM) yang unggul di masa datang.
"Remaja merupakan kelompok yang potensial untuk menjadi generasi penerus bangsa yang tangguh. Namun gangguan kesehatan mental berpotensi mengancam capaian itu," kata Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat dalam keterangan tertulisnya, Selasa (3/10).
Data survei rumah tangga berskala nasional yang mengukur prevalensi gangguan mental remaja yang dilakukan oleh Indonesia-National Adolescent Mental Health Survey (I-NAMHS) pada 2022 menyebutkan satu dari tiga remaja (34,9%) atau setara dengan 15,5 juta remaja Indonesia memiliki masalah kesehatan mental. Selain itu, satu dari 20 remaja (5,5%) atau setara dengan 2,45 juta remaja Indonesia memiliki satu gangguan mental dalam 12 bulan terakhir.
Baca juga: Langkah Pelestarian Batik Harus Segera dan Menyeluruh
Survei itu juga menyebutkan potret remaja Indonesia saat ini banyak yang mengalami berbagai permasalahan seperti perundungan, persoalan gender, HIV AIDS, narkoba, komunikasi orangtua dan anak yang kurang baik, dan pola asuh salah yang mengakibatkan persoalan mental pada remaja. Menurut Lestari, sejumlah catatan dari hasil survei tersebut harus segera ditindaklanjuti secara serius dengan strategi yang tepat.
Membangun sistem agar terwujud keluarga yang benar-benar harmonis dan sejahtera, menurut Rerie, sapaan akrab Lestari, harus menjadi fokus bersama para pemangku kepentingan di tingkat pusat dan daerah, dalam rangka mewujudkan SDM nasional yang tangguh. Pola asuh yang benar dengan menanamkan nilai-nilai budi pekerti dan saling menghormati sesama, ujar Rerie, harus menjadi salah satu aspek penting yang dilakukan di lingkungan keluarga.
Baca juga: Pahami Nilai-Nilai Pancasila secara Konsisten Perkokoh Persatuan Bangsa
Di sisi lain, tegas Rerie, yang juga anggota Komisi X DPR dari Dapil II Jawa Tengah, penanaman nilai-nilai sopan santun dan nasionalisme, serta gotong-royong juga harus diperkuat oleh sistem pendidikan nasional kita. Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu mendorong semua pihak ikut bersama-sama menjawab sejumlah tantangan tersebut dengan berbagai langkah yang nyata.
Bila potensi gangguan kesehatan mental remaja saat ini tidak ditangani dengan benar, ujar Rerie, akan menimbulkan masalah di masa depan. Pasalnya, tegas dia, para remaja saat ini adalah para calon pemimpin bangsa di masa datang. (Z-2)
Upaya untuk mewujudkan peningkatan kualitas anak, perempuan, dan remaja masih banyak menghadapi tantangan.
Perlu penguatan kualitas guru dengan mekanisme yang transparan, sehingga mudah diakses.
WAKIL Ketua MPR RI Lestari Moerdijat mendorong dilakukannya upaya antisipatif dalam menyikapi dampak konflik global terhadap perekonomian nasional.
WAKIL Ketua MPR RI Lestari Moerdijat mendorong ketersediaan sistem pendidikan yang relevan dengan kebutuhan dunia kerja dan masyarakat.
SEGERA atasi tantangan struktural yang dihadapi perempuan agar mampu berperan aktif dalam mengakselerasi pertumbuhan ekonomi nasional.
Situasi geopolitik dalam beberapa bulan terakhir berdampak signifikan pada berbagai bidang kehidupan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved