Headline
DPR setujui surpres pemberian amnesti dan abolisi.
DPR setujui surpres pemberian amnesti dan abolisi.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
PERKOKOH pemahaman nilai-nilai Pancasila secara konsisten untuk memperkuat persatuan di tengah anugerah kebinekaan yang kita miliki.
"Hari Kesakitan Pancasila harus menjadi pengingat bagi anak bangsa betapa pentingnya memahami nilai-nilai Pancasila secara konsisten dari waktu ke waktu dalam menjalani kehidupan berbangsa dan bernegara," kata Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat dalam keterangan tertulisnya untuk memperingati Hari Kesaktian Pancasila, Minggu (1/10).
Menurut Lestari, nilai-nilai Pancasila yang merupakan warisan para pendiri bangsa merupakan jawaban atas kondisi bangsa dan negara Indonesia yang dikaruniai keberagaman di berbagai bidang. Keberagaman suku, bahasa, wilayah dan kondisi alam, menurut Rerie, sapaan akrab Lestari, menuntut setiap anak bangsa memiliki acuan perilaku dalam menjalankan keseharian mereka.
Baca juga: Cak Imin Minta Kader Simpatisan PKB Kawal Nilai Pancasila
Nilai-nilai Pancasila yang mengedepankan antara lain nilai-nilai toleransi dan gotong-royong, tegas Rerie, yang juga legislator dari Dapil II Jawa Tengah, merupakan pedoman perilaku yang tepat dalam menjalani kehidupan berbangsa dan bernegara. Diakui Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu, tantangan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara berdatangan silih berganti dari waktu ke waktu.
Bila di masa lalu timbul perpecahan dipicu perebutan wilayah dan kekuasaan, menurut Rerie, saat ini kondisi serupa pun masih terus terjadi melalui perang ideologi dan ekonomi lewat penguasaan sumber daya alam. Rerie mengingatkan kepada setiap anak bangsa untuk terus memperkokoh kemandirian bangsa, persatuan dan kesatuan, serta semangat gotong-royong dalam mempertahankan keutuhan negeri ini.
Baca juga: Sejarah dan Tema Hari Kesaktian Pancasila
"Melestarikan nilai-nilai Pancasila dalam setiap sanubari anak negeri adalah harga mati tidak bisa ditawar lagi bila negeri ini ingin tetap kokoh berdiri," pungkasnya. (Z-2)
DORONG pemanfaatan hasil TKA untuk kebutuhan evaluasi dan peningkatan kualitas pendidikan nasional, sehingga mampu melahirkan generasi penerus bangsa yang berdaya saing.
Komitmen terhadap pengelolaan lingkungan berkelanjutan harus ditegakkan secara konsisten demi menjawab ancaman serius akibat pemanasan global.
PENINGKATAN literasi peserta didik di sejumlah sektor harus didukung konsistensi kebijakan dan political will semua pihak terkait.
Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat mengatakan pentingnya data yang memadai untuk memahami kebutuhan kelompok rentan dalam pembangunan
Lestari Moerdijat mendorong implementasi Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat dalam mewujudkan generasi penerus bangsa yang berkarakter
Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) mencatat setidaknya 76% anak-anak yang tidak bersekolah disebabkan oleh faktor ekonomi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved