Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Hari Sarjana Nasional: Sejarah, Makna dan Fakta Uniknya

Meilani Teniwut
29/9/2023 06:30
Hari Sarjana Nasional: Sejarah, Makna dan Fakta Uniknya
Ribuan Wisudawan dan Wisudawati hadir dalam Upacara Wisuda di Kampus Universitas Terbuka, Tangerang Selatan, Banten.(MI/Susanto)

TAHUKAH Anda kalau tanggal 29 September ditetapkan sebagai Hari Sarjana Nasional? Peringatan tersebut menjadi salah satu bentuk apresiasi terhadap perjuangan orang-orang yang berhasil mencapai gelar sarjana.

Hari Sarjana Nasional dirayakan lantaran para sarjana dianggap menjadi salah satu penentu kemajuan bangsa. Sarjana juga dianggap sebagai aset negara yang diharapkan mampu memberi bantuan untuk membangun bangsa.

Namun, tahukah Anda bagaimana sejarah dan makna di balik peringatan ini?

Sejarah Hari Sarjana Nasional

Hari Sarjana Nasional pertama kali dirayakan pada 2014 oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). 

Baca juga: Ukrida Luluskan Sarjana Terapan Optometri Pertama di Indonesia

Melalui akun Twitter resminya, Kemendikbud mengucapkan “Selamat Hari Sarjana Nasional” pada 29 September 2014. Unggahan tersebut kemudian mendapat respons positif dari banyak warganet, terutama para sarjana dan mahasiswa.

Sejak saat itu, peringatan ini menjadi rutin dilakukan setiap tahunnya.

Namun, mengapa tanggal 29 September dipilih sebagai Hari Sarjana Nasional? Ternyata, ada alasan khusus di baliknya.

Baca juga: KBRI Kuala Lumpur Gelar Wisuda Universitas Terbuka (UT) se-Malaysia

Tanggal tersebut merupakan hari kelahiran Sosrokartono, kakak kandung dari pahlawan nasional Raden Ajeng Kartini.

Sosrokartono dikenal sebagai orang Indonesia pertama yang berhasil meraih gelar sarjana.

Ia lulus dari Polytechnische School di Belanda pada 1899 dengan jurusan teknik sipil. Selain itu, ia juga menguasai 17 bahasa asing.

Makna Hari Sarjana Nasional

Hari Sarjana Nasional memiliki makna penting bagi bangsa Indonesia. Peringatan ini dimaksudkan untuk memotivasi generasi muda agar bersemangat menuntut ilmu hingga mencapai jenjang pendidikan tertinggi.

Selain itu, peringatan ini juga bertujuan untuk menghargai kerja keras para sarjana yang telah berkontribusi dalam pembangunan dan kemajuan bangsa.

Sarjana diharapkan menjadi agen perubahan yang mampu memberikan solusi bagi berbagai masalah yang dihadapi oleh masyarakat.

Dengan memiliki gelar sarjana, seseorang dianggap memiliki kompetensi dan kualifikasi yang dibutuhkan untuk mengisi berbagai bidang pekerjaan. Namun, gelar sarjana bukanlah tujuan akhir, melainkan awal dari perjalanan pembelajaran seumur hidup.

Fakta-Fakta Unik Hari Sarjana Nasional

Berikut adalah beberapa fakta-fakta unik yang terkait dengan Hari Sarjana Nasional:

  • Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), pada 2020, persentase penduduk Indonesia berusia 15 tahun ke atas yang memiliki gelar sarjana atau lebih hanya sekitar 9,78% dari total penduduk sebanyak 270 juta jiwa.
  • Menurut data Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek) pada 2019, jumlah perguruan tinggi di Indonesia mencapai 4.723 lembaga, terdiri dari 3.339 perguruan tinggi negeri (PTN) dan 1.384 perguruan tinggi swasta (PTS).
  • Menurut data Kemenristek pada 2019, jumlah mahasiswa di Indonesia mencapai 8.132.538 orang, terdiri dari 3.019.164 mahasiswa PTN dan 5.113.374 mahasiswa PTS.
  • Menurut data Kemenristek pada 2019, jumlah lulusan sarjana di Indonesia mencapai 1.003.316 orang, terdiri dari 433.722 lulusan PTN dan 569.594 lulusan PTS.
  • Menurut data Kemenristek pada 2019, jurusan dengan jumlah lulusan sarjana terbanyak di Indonesia adalah Pendidikan (197.894 orang), Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (136.751 orang), dan Ekonomi dan Bisnis (134.833 orang). (Z-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya