Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
DEPUTI Bidang Advokasi, Penggerakan dan Informasi BKKBN, Sukaryo Teguh Santoso, menegaskan bahwa dalam upaya percepatan penurunan stunting (tengkes), pemerintah akan lebih memprioritaskan intervensi terhadap keluarga berisiko tengkes.
"Bila kita declare anak yang sudah tengkes, kontribusinya hanya sekitar 20 persen terhadap percepatan penurunan tengkes (PPS),"kata Teguh di Jakarta, Selasa (12/9).
Berdasarkan hasil Pemutakhiran Data Keluarga Indonesia tahun 2022, terdapat 13.511.649 keluarga berisiko tengkes. Jumlah ini merupakan bagian dari 71.334.664 total jumlah seluruh keluarga di Indonesia. Di dalam keluarga berisiko tengkes juga termasuk di dalamnya adalah keluarga dengan kategori miskin ekstrem.
"Jangan sampai 13,5 juta keluarga berisiko tersebut nantinya melahirkan anak-anak tengkes. Maka, mereka menjadi sasaran prioritas," ujar Teguh.
Baca juga: GMC Gelar Sosialisasi Cegah Stunting Bareng Ibu-Ibu di Kalteng
Selain menyasar pada keluarga berisiko tengkes, calon pengantin (catin) juga menjadi sasaran prioritas program Percepatan Penurunan Stunting (PPS). BKKBN mencoba menjaring catin, agar pencegahan tengkes benar-benar dimulai dari hulu.
"Pintu gerbang pertama adalah catin. Bila lolos, kita tangkap di ibu hamil. Sehingga kondisi bayi yang dilahirkan benar-benar sehat dan terbebas dari tengkes, pencegahan tengkes difokuskan pada wilayah kecamatan hingga ke tingkat RT karena merupakan wilayah yang paling dekat dengan keluarga" ujar Teguh.
Baca juga: Bonus Demografi Perlu Diiringi Penurunan Stunting
Di wilayah kecamatan inilah para petugas berkumpul dengan tugasnya dengan dibantu para Pembina Pembantu Keluarga Berencana Desa (PPKBD) dan sub PPKBD melakukan sosialisasi, penyuluhan dan pelayanan.
Saat ini sedikitnya terdapat 14 ribu Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB). Mereka tersebar di berbagai pelosok dan dalam menjalankan tugasnya dibantu PPKBD atau kader KB yang jumlahnya jutaan. Cukup efektif karena PPKBD, yang telah mengantarkan program KB menggapai sukses, menyebar hingga tingkat RT dan RW di seluruh wilayah Indonesia. (Z-6)
Pemerintah berharap program Makan Bergizi Gratis dapat mendukung upaya penurunan tengkes.
Penyakit anemia lebih rentan terjadi pada kaum perempuan, terutama anak-anak, remaja putri, dan perempuan hamil
Agar anak tidak stunting, upaya pencegahan perlu dilakukan sejak jauh hari, bahkan sebelum masa kehamilan.
Mencuci tangan pakai sabun berperan penting untuk menghindarkan si kecil dari stunting. Bagaimana kaitan stunting dengan cuci tangan? Mari simak penjelasannya.
Edukasi yang dibarengi contoh nyata diperlukan untuk menambah pengetahuan ibu hamil dalam mempersiapkan bayinya agar tidak stunting.
Daun kelor kering sebanyak 100 gram diketahui mengandung senyawa protein 2 kali lebih tinggi daripada yoghurt, vitamin A yang 7 kali lebih tinggi daripada wortel.
Dekorasi yang terinsipirasi serial The Bridgerton, penggunaan aksesori unik, serta gaun simpel nan elegan menjadi bagian dari tren acara pernikahan terkini.
Pagelaran Wedding Showcase digelar di THE TRIBRATA, Hotel & Convention Center – Darmawangsa, Jakarta Selatan pada Jumat (16/8) hingga Minggu (18/8).
The Tavia Heritage Hotel kembali meramaikan Jakarta Mega Wedding Festival 2025 dengan menawarkan berbagai promo menarik bagi calon pengantin.
Ramada by Wyndham Serpong ikut meramaikan Love Glamour Wedding Expo 2025 yang akan diselenggarakan di Atrium Tangcity Mall pada 6 hingga 8 Juni 2025.
Setiap pasangan calon pengantin diedukasi dan dianjurkan oleh Kepala KUA untuk berwakaf uang sesaat sebelum prosesi akad nikah dimulai.
Pada ibu hamil, berdasarkan program Kementerian Kesehatan, dalam masa kehamilan sembilan bulan harus melakukan pemeriksaan sebanyak enam kali ke puskesmas.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved