Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
FENOMENA perkembangan ekosistem start-up yang menjadi tulang punggung ekonomi digital Indonesia menunjukkan peluang besar bagi wirausaha baru. Meskipun demikian, tantangan yang ada memerlukan strategi dan perhatian khusus untuk menjaga stabilitas, terutama bagi start-up yang sedang berkembang.
Center for Digital Society (CfDS) Universitas Gadjah Mada (UGM) bersama Intudo, menggelar forum diskusi Digitalk #58 X BUMI (Berkarya Untuk Masyarakat Indonesia) : 'Memahami Peluang dan Dinamika Industri Start-up'. Kegiatan ini ditujukan untuk dapat menjadi wadah bagi pelaku industri start-up, ahli, mahasiswa, dan masyarakat umum untuk memperkenalkan berbagai dinamika dalam ekosistem start-up Indonesia.
Diskusi menghadirkan tiga key person dari tiga start-up di Indonesia. Intudo Founding Partner Patrick Yip, CEO dan Co-Founder Populix Timothy Astandu, dan CEO dan Co-Founder SerMorpheus Kenneth Tali.
Baca juga: Yayasan Tarumanagara Kembangkan Potensi Anak Muda lewat CEO Bootcamp
Tidak hanya sharing session dalam format talkshow, para C-Level turut mengajak peserta lebih dekat dengan satu sama lain dalam sesi networking. Sesi ini menjadi kesempatan emas bagi para peserta dalam meraih career opportunity di start-up company, juga sebagai media pengembangan SDM ‘melek digital’ yang sesuai untuk kebutuhan perusahaan saat ini.
Sekretaris Eksekutif CfDS UGM Syaifa Tania menyampaikan bahwa kegiatan ini adalah upaya nyata yang CfDS UGM lakukan untuk mendukung perkembangan talenta digital Indonesia. “Kami sangat menyambut momen ini dengan antusias. Kami aktif bekerja sama dengan mitra-mitra dari berbagai lini untuk mempertemukan mereka dengan talenta digital yang siap bersaing di industri,” ujar Tania.
Pertumbuhan start-up di Indonesia, yang menurut Databoks saat ini mencapai 2.483 start-up, didorong oleh perkembangan teknologi jaringan, populasi yang besar, kolaborasi antara pengusaha, investor, dan pemerintah, serta minat investor dalam ekosistem start-up.
Intudo sebagai venture capital, bersama company portfolio mereka: Populix dan SerMorpheus, hadir di tengah-tengah masyarakat Indonesia. Mereka tumbuh dari sebuah keresahan dan bermaksud untuk turut berdinamika bersama ragam start-up karya anak bangsa lainnya, mendatangkan solusi lewat basis digital start-up.
Pada kesempatan show and tell dalam Digitalk #58 ini, CEO dan Co-Founder Populix Timothy Astandu memperkenalkan start-up karyanya. “Populix merupakan start-up yang dapat membantu Anda perihal kebutuhan riset, juga sebagai survey solution untuk menunjang kebutuhan individu dan akademik.” ujar Timothy.
Menceritakan pengalamannya dalam membangun start-up, Timothy turut membagikan insight baru bagi para pegiat start-up di luar sana. “Berbicara mengenai membangun start-up, hal tersebut tentu tidak mudah. Di dunia, pasti ada susahnya. Semua start-up itu harus mulai dari titik nol. Start-up harus memiliki basis teknologi kuat yang bisa membawa dampak, mendisrupsi dunia.” ungkap Timothy.
Baca juga: Wow, UGM Sukses Sulap Sampah Jadi Tidak Berbau! Pakai Teknologi Apa?
Perihal menggagas sebuah start-up dalam derasnya arus perkembangan industri tersebut, kreativitas dan adaptasi perlu dipertimbangkan, seperti yang diinovasikan oleh SerMorpheus. Inisiatif kreatif yang dibawa SerMorphues dimaksudkan untuk mengenalkan Web3 kepada masyarakat awam dengan model yang lebih mudah dipahami.
“SerMorpheus sebagai start-up di bidang cryptocurrency dan NFT menyajikan produk kebanggaan kami, yaitu Konser.co.id, suatu aplikasi pengorganisasian event. Lewat aplikasi ini, fokus kami adalah untuk membangun attestation dan loyalty lewat pengkoleksian ‘stiker’ layaknya NFT,” ungkap CEO dan Co-Founder SerMorpheus Kenneth Tali.
Seperti yang diperkenalkan oleh Kenneth, dari banyaknya start-up yang turut berkontestasi dalam perkembangan e-economy, Intudo tampil sebagai pendorong kemajuan industri start-up nasional. Mereka percaya akan kehebatan para start-up asal Indonesia, bahwa market mereka tak kalah kuat dengan pasar internasional.
“Kita lahir di Indonesia, hanya berinvestasi di Indonesia, dan hanya untuk Indonesia,” tutur Intudo Founding Partner Patrick Yip.
Lewat BUMI (Berkarya Untuk Masyarakat Indonesia), Intudo menggiatkan pemberdayaan pelajar Indonesia untuk bergabung dengan ekosistem digital.
“Kami siap untuk membantu para talenta digital di Indonesia untuk bersama-sama belajar dari ahli industri, membangun relasi, dan memperluas wawasan mereka.” tutur Patrick.
Menghadapi tantangan dan dinamika pembangunan start-up, tentu di dalamnya banyak aspek yang memengaruhi. Pertimbangan matang lewat peran tim internal menjadi salah satu faktor penting.
“Kolaborasi bersama antar stakeholder, baik dari sisi akademik, industri, swasta, serta pemerintah, diharapkan dapat mendukung persiapan masyarakat Indonesia yang lebih siap menyambut digitalisasi, AI, dan pembaharuan demi pembaharuan lain yang datang.” tutup Patrick.
Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan isi hatinya soal tuduhan ijazah palsu dalam acara reuni ke-45 Angkatan 80 Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM).
Potasium bisa dijadikan indikator baru dalam pemantauan aktivitas vulkanik, terutama untuk menilai potensi terjadinya letusan besar yang memicu pembentukan kaldera.
Universitas Gadjah Mada (UGM) menanggapi pernyataan mantan Rektor UGM, Sofian Effendi, dalam sebuah video YouTube yang meragukan keaslian ijazah Presiden Joko Widodo
PIhak UGM menyayangkan pihak yang mengiring opini soal pernyataan Mantan Rektor UGM Prof Sofian Effendi soal ijazah Presiden ke-7 RI Joko Widodo atau Jokowi.
Benda itu meliputi 40 kilogram artefak hasil ekskavasi yang terbagi menjadi 15 kategori, termasuk perhiasan, alat bantu, keramik, gerabah, serta sisa kerangka dari 3 individu leluhur
Tim The Valuator terdiri dari tiga mahasiswa Program Studi Ilmu Aktuaria UGM angkatan 2022, yaitu Rafael Wicaksono Hadi, Victorius Chendryanto, dan Dewa Ayu Maharani Adithi Kirana.
MK menolak lima gugatan yang diajukan sejumlah pemohon berkaitan dengan pengujian formil dan materiil UU TNI
selama ini lebih dari 50% lembaga di Indonesia sudah memberikan layanan menggunakan UU TPKS.
Kegiatan ini juga sekaligus untuk mengkampanyekan 'Zero Emmision Fund' yang menjadi inisiatif dari perusahaan tersebut
Gajah Tidur yang Terbangun: 50 Tahun Inovasi Digital Metrodata.
Fenomena demokrasi cukong merupakan bentuk nyata dari kolaborasi antara oligarki partai politik dan kapitalis.
Tujuan retret ini adalah untuk memperdalam pemahaman tentang pengalaman hidup minoritas Muslim yang beragam.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved