Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Ibadah Haji Upaya Mencerdaskan Kepekaan Kehidupan Diri dan Lingkungan

Media Indonesia
05/7/2023 15:28
Ibadah Haji Upaya Mencerdaskan Kepekaan Kehidupan Diri dan Lingkungan
Ketua Pengurus Besar Al-Washliyah Mahmudi Affan Rangkuti.(Ist)

SEBAGAI rukun Islam, haji merupakan kewajiban bagi setiap insan muslim yang mampu. Para cendekiawan mengatakan bahwa haji merupakan ibadah penuh simbol. Simbol yang memberikan banyak petunjuk, jika dihayati secara bijak, akan melahirkan kepekaan sosial (memberikan makan) dan mewujudkan kedamaian (menebarkan salam).

Ketua Pengurus Besar Al-Washliyah Mahmudi Affan Rangkuti menuturkan bahwa ibadah haji adalah khoirunnas anfa'uhum linnas, yang bermakna bahwa haji merupakan panggung silaturrahim hubungan manusia dengan manusia, hubungan manusia dengan alam, hubungan manusia dengan Sang Pencipta.

"Sehingga konsep haji sejatinya mencerdaskan kepekaan kehidupan diri dan lingkungan dan lebih luas kepekaan kepada bangsa dan seluruh manusia serta alam. Itu konsep haji mabrur dengan ciri, pertama santun kata. Kedua, tebar kedamaian. Ketiga, saleh pribadi dan sosial," ujar Mahmudi yang juga tengah mengikuti ibadah haji di Madinah, dalam keterangannya, kemarin.

Dia melanjutkan, belajar dari para alim ulama besar seperti KH Ahmad Dahlan dan KH Hasyim Asyari yang membawa perubahan sosial pasca kepulangan dari ibadah haji, umat saat ini seharusnya malu dengan spirit mencintai bangsa, membenci kekerasan, dan semangat belajar yang dibawa oleh para pendahulu saat itu.

"Semakin tinggi semangat para ulama terdahulu, apalagi setelah pulang dari berhaji. Karena haji menggambarkan satu kondisi manusia yang santun dalam bertutur kata, manusia penebar kedamaian, manusia saleh pribadi dan manusia saleh sosial. Karena dalam haji ada bekal takwa yang paripurna," imbuhnya.

Mahmudi yang juga Ketua Umum Pengurus Besar Forum Komunikasi Alumni Petugas Haji Indonesia (PB FKAPHI) ini mengatakan, wukuf yang merupakan salah satu rukun wajib haji juga sarat akan makna sakral di dalamnya, termasuk makna perdamaian dan kesalehan sosial.


Baca juga: 11 Perkara dalam Salat Berjemaah


"Wukuf adalah masa perenungan, masa muhasabah, masa titik awal memperbaiki diri dan bermanfaat bagi diri dan alam semesta. Wukuf menggambarkan kedamaian tanpa caci maki, bertengkar, menghancurkan, kekerasan. Wukuf adalah representatif kehidupan damai, damai dengan apa pun," jelasnya.
 
Namun, jika belum dapat menunaikan ibadah haji, Mahmudi mengimbau umat agar senantiasa melaksanakan konsep yakin dan memperbanyak ilmu melalui proses belajar yang penuh keihklasan guna membekalkan diri dengan ketakwaan.

"Laksanakanlah konsep yakin agar hidup selalu bercahaya dan berbaik sangka. Tentu kita harus tahu apa itu haji, apa makna dan hakikat haji maka harus belajar atas hal itu. Memperoleh takwa tentu ada proses, belajar dan berbincang menuntut ilmu lah dengan orang-orang saleh. Ilmul yakin, ainul yakin, dan haqqul yakin," imbau Kasektor Panitia Haji Kementerian Agama Daker Madinah 2023 ini.

Oleh karena itu, guna memelihara persaudaraan kebangsaan dan perdamaian sebagaimana makna ibadah haji, Mahmudi memandang para pemimpin memiliki peran besar memperkuat persatuan melalui komunikasi dan silaturahim intensif dengan berbagai pihak.

"Pemimpin agama senantiasa membangun komunikasi instensif antarsesama pemuka agama dalam merumuskan dan mendiskusikan segala hal perbedaan, mitigasi persoalan. Dalam perbedaan pasti ada persamaan. Dalam permasalahan pasti ada jalan keluar. Dalam persamaan itulah ada kedamaian dan titik keharmonian," ucapnya.

Bukan tanpa alasan, ia juga selalu menekankan pentingnya penanaman nilai persaudaraan kebangsaan yang mana didalamnya terdapat nilai agama, nilai sosial, dan nilai budaya.

"Ini yang saya sebut dengan kehidupan yang bernafaskan agama, kehidupan yang bernafaskan budaya, kehidupan bernafaskan sosial. Karena semua agama pasti mengajarkan persaudaraan, cinta dan damai," kata Wakil Ketua Komisi Pemberdayaan Ekonomi Umat Majelis Ulama Indonesia (KPEU MUI) ini. (RO/I-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya