Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
DI manakah sungai terpanjang di dunia? Sungai Nil di Afrika atau sungai Amazon di Brasil? Selama bertahun-tahun, perdebatan mana sungai yang lebih panjang itu belum juga selesai.
Guna mengakhiri perdebatan itu, sebuah ekspedisi ke hutan hujan Amerika Selatan itu dilakukan. Dengan menggunakan perahu yang menggunakan energi surya dan tenaga pedal, sebuah tim eksplorasi internasional berencana untuk berangkat pada April 2024 ke sumber Sungai Amazon di Pegunungan Peru, kemudian melakukan perjalanan hampir 7.000 kilometer melintasi Kolombia dan Brasil, hingga ke muara sungai yang besar di Samudra Atlantik.
"Tujuan utamanya adalah memetakan sungai dan mendokumentasikan keanekaragaman hayati, dari ekosistem sekitarnya," kata koordinator proyek tersebut, penjelajah Brasil Yuri Sanada, kepada AFP.
Baca juga: HUT Jakarta ke-496 SiCepat Ikut Tebar Voucer Diskon
Tim ini juga berencana membuat film dokumenter tentang ekspedisi tersebut. Diketahui sekitar 10 orang telah melakukan perjalanan sepanjang Sungai Amazon, tetapi tidak ada yang melakukannya dengan tujuan seperti ini, kata Sanada, yang menjalankan perusahaan produksi film Aventuras bersama istrinya, Vera.
Amazon, yang merupakan urat nadi dari hutan hujan terbesar di dunia, telah lama diakui sebagai sungai terbesar di dunia berdasarkan volume airnya, dengan debit yang lebih besar daripada Nil, Yangtze, dan Mississippi digabungkan.
Baca juga: Amazon Akan Garap Gim Online Adaptasi The Lord of The Rings dan The Hobbit
Perselisihan ini kian rumit dengan masalah metodologi dan ketidaksepakatan mengenai pertanyaan yang sangat mendasar: di mana Amazon dimulai dan berakhir. Guinness Book of World Records memberikan gelar tersebut kepada sungai di Afrika.
Namun, "mana yang lebih panjang lebih merupakan masalah definisi daripada pengukuran yang sederhana," demikian disebutkan dalam catatan tersebut.
Encyclopedia Britannica memberikan panjang sungai Nil sekitar 6.650 kilometer, sedangkan Amazon sekitar 6.400 kilometer, dengan mengukur Amazon dari sumber Sungai Apurimac di selatan Peru.
Pada 2014, seorang ahli saraf dan penjelajah Amerika Serikat bernama James "Rocky" Contos mengembangkan teori alternatif dengan menempatkan sumber Sungai Amazon lebih jauh, yaitu di Sungai Mantaro di utara Peru.
Jika diterima, itu berarti Amazon "Sebenarnya lebih panjang 77 kilometer dari perkiraan sebelumnya oleh para ahli geografi," kata Contos kepada AFP.
Rakit, Kuda, dan Kano Surya
Ekspedisi Sanada akan melacak sumber-sumber Apurimac dan Mantaro.
Satu kelompok, yang dipandu Contos, akan menuruni Sungai Mantaro dengan rakit. Kelompok lainnya akan menelusuri tepian Sungai Apurimac dengan berkuda, bersama dengan penjelajah Prancis Celine Cousteau, cucu dari legendaris ahli kelautan Jacques Cousteau.
Di titik pertemuan kedua sungai itu, Sanada dan dua penjelajah lainnya akan memulai bagian terpanjang perjalanan. Mereka akan menggunakan tiga kano khusus yang ditenagai panel surya dan pedal, dilengkapi dengan sensor untuk mengukur jarak.
"Kami akan dapat melakukan pengukuran yang jauh lebih presisi," kata Sanada.
"Para penjelajah berencana untuk mentransfer teknologi motor yang ramah lingkungan kepada kelompok-kelompok pribumi setempat," tambahnya.
Ekspedisi ini didukung kelompok-kelompok internasional, termasuk The Explorers Club dan koleksi peta dari Universitas Harvard.
Para petualang akan melintasi wilayah yang dihuni oleh anaconda, buaya, dan jaguar -- tetapi hal-hal tersebut tidak menakutkan Sanada.
"Aku paling takut kepada penyelundup narkoba dan penambang ilegal," katanya.
Perahu-perahu akan dilengkapi dengan kabin yang tahan peluru. Tim sedang bernegosiasi dengan pihak berwenang untuk mendapatkan pengawalan bersenjata di daerah-daerah yang paling berbahaya.
Jika ekspedisi ini berhasil, kemungkinan ekspedisi yang sama akan dilakukan juga di Sungai Nil.
Sanada mengatakan perdebatan mengenai sungai terpanjang di dunia mungkin tidak akan pernah terpecahkan. Tetapi dia senang bahwa "perlombaan" ini menarik perhatian terhadap kekayaan alam hutan hujan Amazon dan perlunya melindunginya sebagai salah satu penyangga utama planet ini terhadap perubahan iklim.
"Amazon ada di sini, tetapi konsekuensi dari menghancurkannya dan kewajiban untuk menjaganya adalah tanggung jawab kita semua," katanya. (AFP/Z-3)
PENDIRI dan CEO Amazon, Jeffrey Preston Bezos, secara resmi menjadi orang terkaya di planet ini berkat kesuksesan Amazon.
Nilai saham Amazon yang terus naik sepanjang tahun ini, mendongkrak kekayaan pribadi pria berusia 54 tahun itu. Majalah Forbes memperkirakan harta Bezos mencapai sekitar US$166 miliar.
Angka resmi menunjukkan hampir 73 ribu kebakaran hutan tercatat di Brasil dalam delapan bulan pertama 2019.
Video bermunculan ketika Salles diteriaki para demonstran ketika naik podium di Pertemuan Iklim Amerika Latin dan Karibia di Kota Salvador, Brasil.
Bolsonaro marah saat Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyatakan keprihatinan mereka.
Dalam sebuah wawancara pada Jumat (23/8) malam, Macron mengatakan Amazon membutuhkan manajemen yang lebih baik untuk mengakhiri 'ecocide' yang terjadi di hutan hujan.
Koleksi walk freely Senses pun jadi seruan Havaianas kian meningkatkan kehadiran di dunia fesyen.
Farahdibha menyatakan peran perempuan sangat krusial dalam meningkatkan ekonomi keluarga dan mempertahankan kesejahteraan masyarakat, terutama di negara-negara berkembang.
Kehadiran logo Havaianas di mobil balap Lucas jadi simbol visual kolaborasi yang merepresentasikan harmoni dan keseimbangan antara kecepatan dan ketenangan.
Kebangkitan Messi plus kerja sama tim yang kian melebur patut diwaspadai tim asuhan Tite.
Ia telah mengoleksi 61 gol saat membela negaranya dan merupakan pencetak gol terbanyak timnas Brasil setelah Ronaldo Nazario dan Pele.
Berlangsung di Stadion Nasional, Singapura, Selecao, julukan Brasil, ditahan imbang 1-1 oleh Senegal.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved