Headline
Sebaiknya negara mengurus harga barang dulu.
DISABILITAS tunadaksa PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) bekerja sama dengan organisasi masyarakat dan sosial, Visi Maha Karya, menggelar program bertajuk Difabelpreneur.
Program berupa pelatihan kewirausahaan membuat aneka makanan dan minuman kekinian bagi 38 penyandang disabilitas tunadaksa itu digelar di Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi DKI Jakarta, Kamis (22/6).
Baca juga: Untidar dan Kominfo Gelar Pelatihan Digital Entrepeneurship Academy
Deputi General Manager Keuangan dan SDM Pelindo Regional II Sunda Kelapa Wijinowo mengatakan Pelindo memiliki perhatian dan kepedulian pada peningkatan kapasitas penyandang disabilitas terutama dalam hal kewirausahaan.
“Dengan pelatihan, pendampingan, dan monitoring selama 3 bulan ke depan ini, kami harap para peserta pelatihan antusias dan gigih dalam menjalankan usaha mereka sehingga dapat mandiri secara perekonomian,” ungkap Wijinowo dalam keterangannya, Jumat (23/6).
Selain itu, kewirausahaan dengan memproduksi dan menjual aneka makanan serta minuman yang dapat dibuat sendiri dari rumah dinilai menjadi solusi relevan bagi penyandang disabilitas guna mendapatkan sumber penghasilan.
Kegiatan Difabelpreneur kali ini menggelar tiga kelas keahlian/hard skills yakni berupa pembuatan aneka frozen food, aneka pempek, serta aneka minuman kekinian.
Baca juga: USG Education Terus Tumbuhkan Wirausaha Sosial Generasi Muda
Namun, sebelum memulai kegiatan kelas keahlian, peserta pelatihan yang diikuti 38 penyandang disabilitas tunadaksa dari Jakarta, Tangerang, Bekasi, Bogor, dan Banten ini mengikuti kelas motivasi terlebih dahulu.
"Pada sesi tersebut, peserta dipersiapkan mental serta dibuka wawasan dan pemahamannya mengenai dunia kewirausahaan," tutup Wijinowo.
Amin, 20, salah satu peserta pelatihan dari Bogor, mengatakan sangat senang dan bersyukur dapat mengikuti program pelatihan ini.
“Semoga pelatihan ini jadi wasilah bagi saya untuk memiliki sumber penghasilan sendiri. Terima kasih atas perhatian Pelindo dan Visi Maha Karya dalam menggelar pelatihan ini," ujar Amin. (RO/S-2)
Studentpreneur dan Pelaku Usaha Pariwisata berfokus pada teknologi, sosial, dan inovasi.
Tujuan utama akademi ini adalah mencetak talenta-talenta muda yang siap bersaing di berbagai bidang, baik di dunia profesional, industri kreatif, maupun wirausaha.
Upaya pemberdayaan kewirausahaan, keuangan, dan kesiapan kerja telah memberikan dampak kepada lebih dari 9.700 siswa dari 50 SMA dan SMK di 14 kota/kabupaten di Indonesia.
Entrepreneur Week yang berlangsung sepekan diharapkan menjadi pembekalan mahasiswa mengasah soft skill yang dimiliki.
USAHA mikro, kecil, dan menengah (UMKM) merupakan penggerak roda perekonomian Indonesia yang berkontribusi cukup besar terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional.
PKWU: Bekal jadi pengusaha muda! Pelajari strategi bisnis, inovasi produk, dan raih sukses sejak di bangku sekolah.
Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat mengatakan pentingnya data yang memadai untuk memahami kebutuhan kelompok rentan dalam pembangunan
17,85% penyandang disabilitas berusia lebih dari 5 tahun di Indonesia tidak pernah mengenyam pendidikan formal.
MESKI semangat inklusi terus digaungkan, nyatanya hanya sebagian kecil penyandang disabilitas yang berhasil menembus dunia kerja.
PEMBERDAYAAN penyandang disabilitas perlu terus ditingkatkan untuk mendukung proses pembangunan nasional. Saat ini berbagai tantangan masih kerap dihadapi oleh penyandang disabilitas.
Isu kesehatan dan hak reproduksi bagi penyandang disabilitas, terutama perempuan, adalah isu yang fundamental namun kerap terabaikan oleh para pemangku kebijakan.
Penyandang disabilitas mendapat perhatian khusus dengan disediakannya ruang dan fasilitas pendukung, termasuk lowongan pekerjaan inklusif.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved