Headline
DPR setujui surpres pemberian amnesti dan abolisi.
DPR setujui surpres pemberian amnesti dan abolisi.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
Pemerintah diminta tegas dalam mempertimbangkan sikap dan kebijakan terkait kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI). Head of Education Ecosystem Telkom Indonesia Sri Savitri mengungkapkan setidaknya ada lima hal yang mesti dilakukan agar AI tidak menjadi ancaman bagi masyarakat dan negara.
"Yang pertama adalah bagaimana kita membangun kesadaran dan edukasi tentang AI. Ini harus ditingkatkan agar masyarakat memahami potensi risiko, dan manfaat dari AI. Kegiatan seperti kampanye, lokakarya, seminar, hingga program pendidikan dapat digunakan untuk meningkatkan kesadaran tersebut," ujar Sri melalui keterangant ertulis, Rabu (21/6).
Langkah kedua, lanjutnya, adalah menetapkan kerangka kerja etika yang jelas. Kerangka kerja itu dinilai akan menjadi pedoman dalam memastikan pengembangan AI yang bertanggung jawab.
Baca juga: 'Jangan Renggut Suara Kami': Perlawanan Artis Sulih Suara Menghadapi Ancaman AI
Kemudian, langkah ketiga, memperkuat riset dan pendidikan. Sri mengatakan upaya ini sudah dilakukan. Pemerintah telah menginvestasikan sumber daya dalam program-program pendidikan dan riset yang berfokus pada AI, termasuk inisiatif seperti yang dilakukan oleh Kolaborasi Riset dan Inovasi Industri Kecerdasan Artifisial.
Selain itu, pemerintah juga terus meningkatkan edukasi di bidang sains, teknologi, engineering, dan matematika (STEM) yang dinilai akan menyediakan banyak peluang untuk penelitian AI.
Baca juga: Artificial Intelligence Jangan Sampai Mengendalikan Manusia
"Tentunya kita penting untuk mendorong riset dan inovasi yang berkelanjutan di dalam AI dengan fokus pada penanganan potensi risiko dan pengembangan solusi untuk memitigasinya," kata Sri.
Langkah keempat adalah memperbaiki tata kelola data. Indonesia perlu memastikan bahwa data yang dikelola telah sesuai dengan kebijakan dan aturan yang berlaku untuk mendukung penggunaan AI yang bertanggung jawab dan aman.
Adapu, yang terakhir adalah kolaborasi dan kemitraan. Indonesia didorong untuk aktif terlibat dalam organisasi internasional, bekerja sama dengan pemimpin industri dan institusi riset untuk berbagi pengetahuan dan praktik terbaik.
Melalui kolaborasi itu, Indonesia dapat berkontribusi dalam pengembangan standar global yang berkaitan dengan AI. (Ant/Z-11)
AI akan memberikan efek pengangguran masal dalam 2 - 3 tahun ke depan karena perusahaan nantinya tidak akan memerlukan karyawan jika AI dapat menyelesaikan banyak pekerjaan.
Dengan izin pengguna, Copilot dapat melihat semua tab yang terbuka agar AI dapat memahami konteks lengkap dari apa yang dijelajahi secara online
MICROSOFT memperkenalkan mode Copilot pada aplikasi peramban Microsoft Edge, itu merupakan fitur berbasis AI yang mampu memudahkan pengguna saat berselancar di Microsoft Edge.
PEMERINTAH Provinsi DKI Jakarta terus menunjukkan komitmennya dalam membangun kota yang modern, efisien, dan inklusif melalui pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan (AI).
Algoritma sama sekali bukan barang baru. Hanya saja, pemaknaannya perlu mendapatkan perspektif baru, bahkan ketika harus mengeluarkannya dari pengertian dasar yang melekat.
Para ilmuwan mengembangkan sistem kecerdasan buatan yang merevolusi imunoterapi kanker.
Identitas digital bukan lagi menjadi sebuah opsi, tetapi suatu kebutuhan dasar.
Kukuh Kumara mengatakan bahwa tema Empowering the Future yang merupakan upaya kolaboratif untuk menciptakan pemahaman sekaligus mengedukasi masyarakat tentang teknologi terkini.
Ajang ini menghubungkan mahasiswa dan dunia industri dalam menjalin kerja sama di masa depan.
Indonesia International Electronics and Smart Appliances Expo (IEAE) 2025, akan digelar pada 6-8 Agustus 2025 di Jakarta.
Skoliosis dapat disebabkan oleh faktor kongenital atau bawaan lahir, faktor neuromuskular atau gangguan otot dan saraf, atau bahkan tidak ketahui sama sekali penyebabnya (idiopatik).
Penemuan objek antarbintang 3I/ATLAS memunculkan kembali spekulasi kontroversial: mungkinkah ini bukan sekadar komet, melainkan teknologi luar angkas yang disamarkan
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved