Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Diskusi Gagasan Denny JA Soal Jembatan Antaragama

Widhoroso
21/6/2023 22:11
Diskusi Gagasan Denny JA Soal Jembatan Antaragama
Diskusi buku 'Era Ketika Agama Menjadi Warisan Kultural Milik Bersama: Sembilan Pemikiran Denny JA Soal Agama di Era Google (2023)'.(HO)

DENNY JA menawarkan gagasan spiritualitas baru yang digali dari nilai-nilai universal setiap agama dan kepercayaan. Sumbangan terpentingnya ialah menjembatani berbagai agama sehingga bertemu di satu titik yakni spirituality of happiness.

Hal itu mengemuka dalam diskusi buku 'Era Ketika Agama Menjadi Warisan Kultural Milik Bersama: Sembilan Pemikiran Denny JA Soal Agama di Era Google (2023)', di Perpustakaan Soeman HS, Pekanbaru Riau Selasa (20/6). Diskusi yang dihadiri para pegiat literasi, mahasiswa, dan pengunjung perpustakaan ini menampilkan narasumber Ahmad Gaus selaku penulis buku dan R Hariyani Susanti, dosen Fakultas Tarbiyah, Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Syarif Kasim, Riau.

Ahmad Gaus sebagai penulis buku menyambut baik gagasan Denny JA mengenai perlunya manusia moderen (homo sapiens) menemukan makna hidup dan kebahagiaan sejati dengan bantuan sains. Ia menjelaskan gagasan spiritualitas baru abad 21 yang ditawarkan oleh Denny JA sebagai kesimpulan dari berbagai riset kuantitatif.

"Riset empirik menjadi kata kunci spiritualitas baru ini. Disebut juga spiritualitas gelombang ketiga. Spiritualitas gelombang pertama ialah narasi mitologi. Spiritualitas gelombang kedua ialah narasi wahyu. Dan spiritualitas gelombang ketiga ini sepenuhnya narasi sains. Itulah yang dikembangkan oleh Denny JA," jelas Gaus.

Gaus menjelaskan formula 3P+2S yang menjadi rumusan spiritualitas baru Denny JA, yaitu Personal Relationship, Positivity, dan Passion.  Sedangkan 2 S itu adalah Small Winning dan Spirituality. Rumusan ini melengkapi konsep Tiga Berlian Biru yang disodorkan Denny JA.

Gaus menegaskan bahwa gagasan spiritualitas baru Denny JA berbeda dengan spiritualitas gerakan New Age yang berkembang pesat dalam 30 tahun terakhir ini, termasuk di Indonesia. Ciri khas spiritualitas gerakan New Age ialah skeptis terhadap sains dan agama. Sedangkan konsep spiritualitas baru Denny JA mengakomodasi agama.

"Dengan konsep spiritualitas yang berbasis pada riset keilmuan, Denny JA meletakkan agama pada posisi yang sangat terhormat. Bahkan spiritualitas baru yang digagasnya dapat memperkuat agama," tandas Gaus.
 
Sementara itu Hariyani membahas bab mengenai samudera spiritualitas. Ia juga secara khusus menulis puisi berjudul Tiga Berlian Biru, yang diambil dari rumusan Denny JA mengenai spiritualitas baru abad 21.

Tiga Berlian Biru terdiri dari berlian biru kebajikan (virtue), berlian biru kekuatan derma (power of giving), dan berlian biru kesatuan manusia dengan manusia lain, lingkungan hidup dan misteri alam semesta (the oneness).

Menurut Hariyani, riset-riset ilmu pengetahuan mutakhir telah membuktikan bahwa kebajikan berhubungan erat dengan kebahagiaan dan hidup bermakna. Begitu pula power of giving, hidup yang bersedekah, berderma, membuat hidup lebih bahagia dan bermakna.

Riset juga membuktikan bahwa perasaan bersatu (the oneness) dengan lingkungan juga membuat hidup bahagia dan bermakna. Apapun agama dan keyakinan yang dipeluk oleh seseorang, lanjut Hariyani, selama ia mampu menemukan dan mempraktikkan “tiga berlian biru” di atas maka ia akan menemukan makna hidupnya dan mencapai kebahagiaan.

Selama ribuan tahun manusia memeluk agama berbeda-beda, dan satu sama lain saling terpisah. Bahkan masing-masing membangun tembok yang tinggi sehingga tidak saling bertemu.

"Pemikiran spiritualitas baru Denny JA meruntuhkan tembok-tembok pemisah tersebut. Ia menjembatani berbagai agama untuk bertemu di satu titik. Yakni, spirituality of happiness, seperti konsep tiga berlian biru, yang terdapat di semua agama,” ujar Hariyani.

Gagasan ini, lanjutnya, hadir di saat yang tepat. "Ini adalah reformasi keagamaan model baru yang didasarkan pada sains dan riset kuantitatif," ujarnya.

Di sisi lain, ada hal unik dalam diskusi kali ini yaitu aksi teater untuk mengekspresikan isi satu bab buku tersebut. Konsep Tiga Berlian Biru dari Denny JA dipentaskan dengan tarian, mikro-drama, dan serta pembacaan puisi berjudul Tiga Berlian Biru karya Hariyani Susanti.  

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya