Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Pengertian Reorientasi, Struktur Teks dan Contoh

Joan Imanuella Hanna Pangemanan 
13/6/2023 12:15
Pengertian Reorientasi, Struktur Teks dan Contoh
Ilustrasi - Reorientasi adalah peninjauan kembali wawasan. Berikut struktur teks dan contohnya.(Medcom)

MENURUT Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) reorientasi adalah peninjauan kembali wawasan, untuk menentukan sikap dan sebagainya. Secara prinsip, reorientasi merupakan sudut pandang penulis terhadap tokoh yang sedang dibahas dalam teks biografi. 

Teks biografi umumnya berisi kisah atau cerita tentang kehidupan seorang tokoh, mulai dari latar belakang sosial budayanya, masalah yang dihadapinya, hingga pencapaian dan keberhasilan yang diraih. Tujuan dari penulisan teks biografi tokoh tersebut adalah untuk menginspirasi orang banyak dan menjadi contoh teladan.

Struktur Teks Biografi

Baca juga: Contoh Kata Baku dan Tidak baku

Orientasi

Orientasi dalam teks biografi mencakup pengenalan dan gambaran awal tentang kehidupan tokoh yang sedang dibahas. Informasi awal ini biasanya mencakup penjelasan tentang identitas tokoh, waktu, tempat, dan alasan mengapa tokoh tersebut diangkat dalam teks biografi.

Baca juga: 5 Contoh Teks Eksposisi Beserta Strukturnya

Runtutan Peristiwa

Runtutan peristiwa dalam teks biografi adalah bagian yang menceritakan peristiwa-peristiwa penting dalam kehidupan tokoh saat masih hidup. Misalnya, termasuk permasalahan yang dihadapi, pengalaman yang menarik, mengesankan, mengagumkan, dan menyentuh. Peristiwa-peristiwa tersebut disusun secara kronologis berdasarkan urutan waktu.

Reorientasi

Reorientasi merupakan komponen terakhir dalam struktur teks biografi. Bagian ini terletak di akhir teks dan berisi kesimpulan, ajakan, penghargaan, motivasi, atau kutipan penting dari tokoh yang dibahas. Selain itu, reorientasi juga mencakup komentar evaluatif terhadap seluruh isi yang telah diceritakan. Reorientasi dalam teks biografi bersifat opsional dan tidak diwajibkan.

Contoh Reorientasi dalam Biografi RA Kartini

Atas semua jasa yang telah diberikan Raden Ajeng Kartini, terutama dibidang pendidikan untuk perempuan. Beliau mendapatkan penghormatan dan penghargaan. Kartini ditetapkan sebagai seorang pahlawan nasional Indonesia secara resmi yang didasarkan. Sifat dan keyakinan beliau untuk terus mendapatkan pendidikan dan mencari ilmu setinggi langit patut ditiru.

Contoh Reorientasi dalam Biografi BJ Habibie

BJ Habibie dikenal sebagai tokoh jenius yang pernah ada di dunia. Salah satu obsesi beliau adalah melahirkan generasi bangsa "menjadi manusia yang pintar, dan menjadi bangsa yang unggul di dunia. Selain itu, BJ Habibie dikenal sebagai sosok yang teramat mencintai istrinya. Pada 2010, Ainun meninggal dunia karena sakit. Beberapa lama kemudian, BJ Habibie menulis kisah cinta dengan istrinya dalam buku bertajuk "Ainun dan Habibie". Buku tersebut difilmkan dengan judul yang sama dan menjadi salah satu film sukses yang digemari masyarakat.

Contoh Reorientasi dalam Biografi Ki Hajar Dewantara

Setelah pulang dari pengasingan, Ki Hajar Dewantara memutuskan mendirikan sekolah Taman Siswa pada 3 Juli 1929. Sekolah itu termasuk sebagai perguruan nasional, yang berupaya menanamkan rasa kebangsaan dalam jiwa murid-muridnya. Namun, saat itu Belanda justru mempersulit kegiatan Taman Siswa.

Dengan gigih dan semangat, Ki Hajar Dewantara terus memperjuangkan haknya. Setelah era kemerdekaan, Ki Hajar Dewantara pernah menjabat sebagai Menteri Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan. Beliau meninggal dunia pada 26 April 1959, dikebumikan di Yogyakarta.

Contoh Reorientasi dalam Biografi Cut Nyak Dien

Sejak kematian suaminya, Cut Nyak Dien tidak menyerah dan terus bergerilya saat usia 50 tahun. Enam tahun lamanya, Cut Nyak Dien dan pasukannya ditangkap pasukan Belanda. Beliau kemudian diasingkan ke Sumedang, Jawa Barat. Setelah itu, Cut Nyak Dien meninggal dunia pada 6 November 1908.

Selain itu, terdapat pula reorientasi pada teks sejarah yang merupakan teks narasi bernilai sejarah yang menceritakan suatu kejadian dengan latar belakang fakta atau peristiwa yang telah terjadi di masa lalu.

Struktur Teks Sejarah

Secara lengkap, struktur tersebut meliputi hal-hal berikut:

Orientasi

Orientasi dalam sebuah teks dimulai dengan pengenalan topik yang akan dibahas penulis. Sebagai contoh, jika penulis sedang membahas asal usul uang, maka dalam bagian orientasi ini penulis akan menjelaskan konsep dasar mengenai apa itu uang.

Urutan Peristiwa

Urutan peristiwa dalam teks akan disampaikan secara bertahap dan kronologis sesuai dengan waktu yang terjadi. Secara gradual artinya peristiwa-peristiwa tersebut diceritakan secara berurutan sesuai dengan waktu, misalnya saat menjelaskan asal usul uang, penulis akan menceritakan perkembangan uang secara bertahap berdasarkan waktu atau tahun di mana uang mulai muncul.

Reorientasi

Reorientasi adalah bagian terakhir dari teks yang berada di akhir teks. Pada tahap ini, penulis akan melakukan tinjauan ulang terhadap topik yang dibahas. Isi dari reorientasi bisa berupa kritik, saran, atau penilaian penulis terhadap topik tersebut.

Contoh Reorientasi dalam Teks Sejarah 'Indonesia Merdeka'

Mendengar teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia itu aku sangat terharu. Aku tidak menyangka di usiaku yang baru 14 tahun waktu itu, aku menyaksikan sebuah peristiwa besar dalam perjalanan Indonesia. Aku sangat bangga dapat menjadi bagian dari kemerdekaan bangsaku yang tercinta ini.

Aku berharap semoga rakyat Indonesia bisa terus bersatu seperti saat masa-masa perjuangan Indonesia melawan penjajah. Semoga satu nusa, satu bangsa dan satu bahasa Indonesia akan terus bertahan selamanya. Setelah Proklamasi dibacakan itu, aku, ayah dan adikku pulang dengan rasa bahagia dan bangga karena Indonesia sudah merdeka.

Contoh Reorientasi dalam Teks Sejarah 'Sejarah Danau Toba dan Pulau Samosir'

Dari letusan yang terjadi, pulau Samosir yang dulunya berada di daratan yang sama dengan pulau Sumatra, menjadi berada di tengah danau. Dahulu kala, saat Pulau Samosir masih berada dalam satu daratan dengan Pulau Sumatera, pulau itu membentuk sebuah tanjung di Danau Toba. Demi bisa pindah ke sisi Danau Toba yang lainnya, warga harus mengayuh perahunya supaya tidak memutari Samosir.

Kemudian pada era penjajahan Belanda, dibangunlah kanal sungai untuk mempertemukan kedua sisi Danau Toba ini. Sejak saat itulah, perahu bisa lewat dari satu sisi Danau Toba, ke sisi lainnya tanpa memutari Samosir.

Tentunya masyarakat tidak perlu lagi mengayuh perahu dari masing-masing ujung pulau. Dengan kanal sungai itu, terputus lah sudah Samosir dengan daratan Sumatera dan bisa dikatakan telah resmi menjadi sebuah pulau.

Area pemotongan Samosir itu kemudian disebut dengan Tano Ponggol. Pada awalnya, area Tono Ponggol memiliki sebuah jembatan kayu yang berdiri dalam waktu yang cukup lama, hingga pada tahun 1982, jembatan Tano Ponggol ini pun di beton.

Berdasarkan pada buku-buku Budaya Batak, Tano Ponggol “dipotong” Belanda di karena kan ada dua alasan. Alasan pertama, yaitu bertujuan untuk memperlancar transportasi air dan kedua bertujuan untuk memecah belah Bangsa Batak dahulu secara psikologis. (Z-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya