Senin 05 Juni 2023, 09:56 WIB

Kemenag Minta Garuda Indonesia dan Saudia Airlines Segera Atasi Delay Keberangkatan Haji

Despian Nurhidayat | Humaniora
Kemenag Minta Garuda Indonesia dan Saudia Airlines Segera Atasi Delay Keberangkatan Haji

MI/HO
Jemaah haji akan menaiki pesawat milik maskapai Saudia.

 

KETERLAMBATAN penerbangan masih terus terjadi sampai hari ke-13 keberangkatan jemaah haji Indonesia ke Arab Saudi. Keterlambatan itu terjadi baik dalam penerbangan Garuda Indonesia maupun Saudia Airlines.

Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri Saiful Mujab meminta maskapai penerbangan untuk serius dalam memperhatikan kenyamanan jemaah haji. Hal itu ditunjukkan dengan sikap yang lebih kooperatif dan informatif.

“Maskapai, baik Saudia Airlines maupun Garuda Indonesia, harus lebih kooperarif dalam menginformasikan setiap perubahan atau keterlambatan penerbangan. Maskapai juga harus lebih solutif,” tegas Saiful Mujab di Jakarta, Senin (5/6).

Baca juga: Konsultan Ibadah Daker Makkah Siapkan Layanan Daring dan Luring

Tingkat perubahan dan keterlambatan jadwal penerbangan jemaah haji Indonesia 2023 sudah cukup tinggi, angkanya lebih dari 15 kali keterlambatan atau perubahan jadwal. Padahal, saat ini, masih dalam tahapan pemberangkatan gelombang pertama yang berlangsung dari 24 Mei sampai 7 Juni 2023. 

“Masing-masing maskapai yang menempatkan perwakilannya di asrama haji, tidak hanya untuk menyiapkan jadwal, namun juga untuk menjelaskan dan meminta maaf ke jemaah bila ada perubahan jadwal penerbangan. Sebab, jadwal yang disepakati sebelumnya sudah disosialisasikan ke jemaah,” jelasnya.

“Saya minta hal ini menjadi perhatian serius bagi pihak maskapai agar keterlambatan tidak terus terjadi. Apa yang menjadi kesepakatan kontrak harus dipenuhi,” sambungnya.

Baca juga: Saling Gandeng Ikut Menjaga Jemaah Haji Lansia

Saiful Mujab kembali mengingatkan maskapai bahwa perubahan jadwal penerbangan mengakibatkan efek domino yang mengganggu pemenuhan layanan kepada jemaah, baik di asrama haji, maupun di Madinah dan Makkah. 

Sebab, hal itu berkaitan dengan masa tinggal jemaah, kapasitas, dan rotasi jemaah di asrama haji. Terlebih lagi layanan di Arab Saudi yang telah dikontrak untuk melayani jemaah haji sesuai jadwal, menjadi tidak efisien.

“Kami harap potensi perubahan jadwal bisa diminimalisir. Jika ada perubahan jadwal, dalam kontrak sudah disebutkan bahwa pemberitahuan minimal 2x24 jam sebelum keberangkatan. Jangan mendadak atau bahkan baru diberitahukan seetelah terjadi,” sebut Saiful Mujab.

“Saya minta komiten maskapai, baik Saudia Airlines maupun Garuda Indonesia, terhadap kesepakatan yang sudah tertuang dalam kontrak,” tandasnya. (RO/Z-1)

Baca Juga

Dok. Kemenag

Peringati Maulid Nabi, Menag Ajak Teladani Rasulullah dalam Kebinekaan

👤Ghani Nurcahyadi 🕔Jumat 29 September 2023, 17:21 WIB
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengajak segenap umat muslim Indonesia bersama-sama meneladani Rasulullah SAW dalam merawat...
Dok. Kemendikbdristek

Menteri Nadiem Imbau Kibarkan Bendera Setengah Tiang pada 30 September

👤Dinda Shabrina 🕔Jumat 29 September 2023, 17:02 WIB
Mendikbud-Ristek Nadiem Makarim mengimbau kepada seluruh kantor instansi pemerintah dari pusat hingga daerah untuk mengibarkan bendera...
Antara

IAKMI Sebut Virus Nipah Saat Ini Menjadi Perhatian Global

👤Naufal Zuhdi 🕔Jumat 29 September 2023, 16:58 WIB
KETUA Umum Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI), Hermawan Saputra menyebut bahwa virus nipah saat ini menjadi sebuah...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

MI TV

Selengkapnya

Berita Terkini

Selengkapnya

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya