Headline
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
DEPUTI Bidang Pelatihan, Penelitian, dan Pengembangan BKKBN Prof drh Muhammad Rizal Martua Damanik menegaskan penurunan stunting hingga 14 persen di 2024 akan tercapai sesuai target yang dicanangkan presiden.
Salah satu upaya yang dilakukan adalah penguatan bantuan dan sosialisasi kepada masyarakat oleh kepala daerah saat ini dan yang baru.
"Tetap optimis target prevalensi stunting 14 persen dapat tercapai 2024 dengan memperhatikan beberapa hal. Pertama, pentingnya penguatan komitmen dari pusat-daerah-desa melalui kebijakan perencanaan dan penganggaran khususnya bagi pemerintah dan kepala daerah baru," kata Rizal saat dihubungi, Jumat (26/5).
Baca juga: Bapanas Gulirkan Program untuk Stabilkan Harga Telur Ayam di Pasaran
Kedua, melakukan penguatan koordinasi dan pembagian peran terkait upaya dukungan intervensi gizi spesifik dan sensitif dari pusat ke daerah hingga desa.
Ketiga, melakukan monitoring dan evaluasi secara berkala dengan basis data atas semua upaya intervensi yang dilakukan, agar mitigasi dapat dilakukan jika terjadi perubahan situasi dan kondisi lapangan. Dan keempat perlu dukungan para pihak dalam mendorong pencapaian target tersebut.
Baca juga: Peringati Hari Keluarga Internasional, BKKBN Imbau Tingkatkan Kualitas Kesehatan Mental Keluarga
Berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Tahun 2022, angka stunting turun dari 24,4% di tahun 2021 menjadi 21,6% di tahun 2022. (Iam/Z-7)
Program pencegahan dan pengendalian stunting berhasil membawa angka stunting di Jatirejo menjadi 0. 0.
Saat bonus demografi, terjadi surplus usia produktif yang sangat tinggi. Angkanya rata-rata 70% dari keseluruhan jumlah penduduk usia produktif.
BKKBN menekankan perlunya tetap waspada dan melakukan tindakan berkelanjutan karena risiko stunting dapat mengenai siapa saja, terlepas dari latar belakang sosial ekonomi.
KEMENTERIAN Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN menegaskan pentingnya peran agama sebagai salah satu dari 8 Fungsi Keluarga dalam mewujudkan generasi emas Indonesia.
Sinergi ini bertujuan menyediakan fasilitas penitipan anak di seluruh lingkungan kerja.
MENTERI Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN Wihaji memaparkan ada 4 tantangan untuk menurunkan stunting saat ini.
Menurut hasil riset yang dimuat dalam British Journal of Nutrition, sebanyak 80% anak Indonesia masih kekurangan asupan DHA.
Investasi gizi sejak dini merupakan kunci untuk mewujudkan sumber daya manusia (SDM) berkualitas di masa mendatang.
Pemerintah sangat sadar asupan gizi berperan dalam meningkatkan dan mendukung perkembangan kecerdasan anak, terutama pada periode 1.000 hari pertama kehidupan.
Indonesia dianugerahi kekayaan pangan yang sangat melimpah dan beragam. Potensi ini mencakup berbagai jenis bahan pangan dari berbagai kategori utama.
Kegiatan dikemas dalam format talkshow, workshop, dan nonton bareng, dengan melibatkan para ibu rumah tangga sebagai peserta aktif.
Kebiasaan makan bergizi seimbang beragam dan aman pada anak bukan semata tentang apa yang disajikan, namun juga penanaman nilai gizi secara konsisten dalam keluarga.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved