Headline
RI-AS membuat protokol keamanan data lintas negara.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
DINAS Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta menyebut, mata merah dan belekan menjadi salah satu gejala baru covid-19 varian Arcturus yang harus diwaspadai masyarakat. Gejala lainnya adalah batuk kencang dan dada sakit seperti tertarik.
"Dari data di India, varian Arcturus yang masih merupakan turunan omikron itu disebutkan memiliki gejala baru yang berbeda dari varian lainnya yaitu mata merah dan peningkatan kotoran pada mata," kata Kasie Surveilans Imunisasi Dinkes DKI Ngabila Salama, Jumat (14/4).
Diketahui ada dua pasien varian Arcturus yang terdeteksi di Indonesia. Pasien pertama seorang laki-laki berusia 56 tahun yang baru melakukan perjalanan luar negeri dari India dan perempuan 30 tahun yang tidak ada riwayat perjalanan dari luar negeri.
Baca juga : Ada Subvarian Baru Arcturus, Angka Kasus Covid-19 Kembali Meningkat
Saat ini kedua pasien acturus di Jakarta keduanya tidak mengalami mata merah. Tapi ada beberapa pasien COVID-19 perawatan di RS yang mengalami gejala mata merah. Sedang kami proses pemeriksaan genome sequencing," jelas
Ngabila juga menyampaikan bahwa dari hasil pemeriksaan kesehatan pada pasien kedua yang terkena varian XBB.1.16 atau Arcturus itu mengalami pneumonia. "Pasien kedua arcturus di Jakarta alami batuk kencang dan radang paru (pneumonia)," ujar Ngabila.
Baca juga : Vaksin Covid-19 yang Ada Masih Ampuh Lawan Varian Anyar Arcturus
Dengan adanya temuan ini, Ngabila mengimbau kepada seluruh masyarakat yang memiliki gejala COVID-19 varian arcturus, mulai dari batuk hingga muntah untuk memeriksa ke puskesmas kecamatan terdekat.
"Masyarakat yang memiliki gejala COVID-19 seperti batuk, pilek, sakit tenggorokan, hidung tersumbat dan sulit mencium bau, demam, mual dan muntah, disarankan memeriksakan ke puskesmas kecamatan terdekat di DKI Jakarta," katanya.
Adapun layanan PCR di puskesmas DKI Jakarta ini disediakan gratis pada jam kerja untuk orang yang memiliki gejala COVID-19 atau pun kontak erat kasus positif COVID-19.
"Ini untuk warga KTP/domisili DKI Jakarta atau yang beraktivitas rutin di Jakarta baik sekolah/bekerja. Silakan datang ke puskesmas terdekat," ujar Ngabila.
Untuk layanan antigen dapat diperoleh gratis 24 jam di puskesmas kecamatan DKI Jakarta.
Ngabila juga memastikan bahwa Dinkes DKI Jakarta akan terus memperkuat genome sequencing untuk semua kasus positif yang ditemukan di Jakarta dari laboratorium kesehatan Masyarakat (labkesmas) dan swasta.
"Apapun variannya, setiap pihak diharapkan tetap bekerja sama untuk perkuat imunitas dengan pola hidup sehat dan imunisasi. Cegah sakit tetap lebih baik dengan disiplin bermasker terutama jika sedang sakit atau berdekatan dengan orang sakit. Sebab kasus meningkat yang ditemukan di puskesmas (komunitas), level penularan utama berada di keluarga,” ucap Ngabila. (Ant/Z-4)
Selain itu masyarakat juga diminta segera lakukan testing jika mengalami gejala yang mengarah ke Covid-19 dan segera meningkatkan perlindungan diri dengan melakukan vaksinasi booster.
Vaksin IndoVac yang merupakan vaksin covid-19 produksi Bio Farma sudah bisa digunakan sebagai booster bari penerima vaksin primer Pfizer usia 18 tahun ke atas.
Sejumlah indikator harus menjadi alarm bagi warga Ibu Kota.
Kementerian Kesehatan Malaysia berencana untuk mengusulkan kewajiban penggunaan masker di sekolah untuk mengantisipasi penyebaran covid-19 karena subvarian XBB1.16 atau Arcturus.
Masyarakat diminta untuk mengenakan masker lagi guna mencegah potensi lonjakan covid-19.
Penggunaan vaksin covid-19 bivalen (bivalent covid-19 vaccine) di Indonesia masih belum dilakukan. Itu karena Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) belum mengeluarkan rekomendasinya.
Pengawasan dan pemantauan di pintu masuk internasional tetap ditingkatkan melalui SatuSehat Health Pass (SSHP).
KASUS Covid-19 kembali naik, Pemerintah Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah, mewaspadai munculnya Covid-19 JN1 dengan pengawasan ketat di pintu masuk kota.
ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) mengklasifikasikan jenis virus covid-19 varian JN.1 sebagai VOI atau 'varian yang menarik'.
"Jadi bukan dari varian yang menginfeksinya. Kelompok dengan kekebalan rendah seperti lansia, orang dengan komorbid, diabetes, hipertensi, gangguan ginjal khususnya yang tidak terkontrol
"Peningkatan Kasus juga tidak ada hubungannya dengan peningkatan kasus di Singapura ya. Di Indonesia bukan lonjakan tapi peningkatan kasus karena dari 60 ke 267 kasus baru dari minggu ini saja,"
WHO menyebut pandemi Disease X yang berpotensi merenggut nyawa 50 juta orang di dunia ini akan lebih parah dari covid-19.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved