Indonesia tengah menghadapi masalah darurat literasi. Berdasarkan hasil Asesmen Nasional (AN) tahun 2021, Indonesia saat ini sedang mengalami darurat literasi. Setidaknya satu dari dua peserta didik jenjang SD sampai SMA belum mencapai kompetensi minimum literasi.
"Kondisi darurat literasi yang dialami bangsa ini harus segera diatasi dengan langkah nyata agar generasi penerus bangsa ini mampu memiliki daya saing," kata Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat dalam keterangan tertulisnya, Kamis (9/3).
Menurut Lestari, sejumlah langkah terobosan harus konsisten dilakukan. Salah satunya seperti penyediaan buku dan tenaga pustakawan di lembaga pendidikan dalam upaya peningkatan literasi yang dilakukan pemerintah.
Baca juga: Wakil Ketua MPR Dorong Kesetaraan Gender di Semua Lini
Selain itu, menurut Rerie sapaan akrab Lestari, pihak swasta dan masyarakat juga harus berkolaborasi dengan pemerintah dalam penyediaan bahan bacaan yang bermanfaat bagi para peserta didik.
Di sisi lain, tambah Rerie yang juga anggota Komisi X DPR RI dari Dapil II Jawa Tengah itu, pola belajar yang diterapkan juga harus mampu mendorong dan menumbuhkan minat baca para pelajar sejak dini.
Baca juga: Kontrak Sosial Peningkatan Mutu Pendidikan
Dengan penguatan dari sisi ketersediaan bahan bacaan dan peningkatan minat baca para peserta didik yang konsisten, Rerie berharap kemampuan literasi anak bangsa dapat meningkat secara signifikan.
"Tentu saja berbagai upaya yang dilakukan itu membutuhkan dukungan dan komitmen yang kuat dari semua pihak, mulai dari lingkungan keluarga, masyarakat, para pemangku kepentingan di tingkat pusat dan daerah dalam mewujudkan minat baca sejak dini dan ketersediaan bahan bacaan yang bermutu di lingkungan masing-masing," tutup Rerie.
(Z-9)