UNTUK mempercepat transformasi digital di lingkungan pemerintahan daerah menuju Indonesia #MakinCakapDigital, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) berkolabarosi dengan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian Dalam Negeri menggelar Literasi Digital Sektor Pemerintahan untuk Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kalimantan Timur (Kaltim), 21-23 Februari 2023.
Hari pertama kegiatan diisi oleh beberapa narasumber nasional yang kredibel. Topik-topik yang diangkat dalam setiap batch mencakup empat pilar literasi digital, yaitu Budaya Digital, Etika Digital, Kecakapan Digital, dan Keamanan Digital. Kegiatan yang dilaksana secara hybrid ini diikuti oleh 50 ASN Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) Pemprov Kaltim yang hadir secara langsung di Hotel Mercure, Kota Samarinda. Tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan kompetensi ASN di Kaltim dalam bidang teknologi digital.
Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur Sri Wahyuni saat membuka kegiatan menghimbau peserta untuk tetap menjaga perilakunya di dunia digital. "Ketika kita bermain di dunia digital jangan lupa pakaian kita adalah ASN. Kita tidak bisa menggunakan media digital sebagai media ekspresi personal ketika kita sedang menggunakan media pemerintah," ungkapnya dalam keterangan yang diterima, Rabu (22/2).
Direktur Pemberdayaan Informatika Kemenkominfo, Bonifasius Wahyu Pudjianto yang hadir secara daring menyampaikan bahwa netralitas ASN menjelang pemilihan umum tahun 2024 harus sangat diperhatikan. "Sudah ada aturan yang mengatur mengenai hal tersebut dengan konsekuensi yang sesuai apabila aturan tersebut dilanggar. "ASN tidak boleh mengkampanyekan ataupun mempromosikan di media sosial para peserta pemilihan umum yang akan dilakukan tahun depan," tegasnya.
Sedangkan Kepala BPSDM Kementerian Dalam Negeri, Sugeng Hariyono menjelaskan bahwa masyarakat khususnya ASN sedang menghadapi era perubahan VUCA atau Volatile (tidak stabil), Uncertainty (tidak pasti), Complexity (rumit), dan Ambiguity (ambigu). Namun, hal tersebut tidak boleh menjadi halangan bagi ASN untuk bekerja. "Mari kita konversi kondisi tersebut dari Volatile menjadi Vision, Uncertainty menjadi Understanding, Complexity menjadi Clarity, Ambiguity menjadi Agile.” jelasnya. (RO/OL-15)