Headline
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
DI tengah kemajuan teknologi informasi yang kian pesat belakangan ini, digitalisasi di sektor rumah sakit, klinik dan, bidang layanan kesehatan merupakan keniscayaan yang tak bisa dielakan.
Apalagi memasuki era revolusi industri keempat yang terus berkembang, yang juga menuntut layanan kesehatan di Indonesia untuk bisa cepat melakukan perubahan dan penyesuaian dengan cepat.
Seiring dengan perkembangan zaman, tentunya sistem pengelolaan rumah sakit kini juga tidak bisa lagi dikelola secara manual dan juga konvensional.
"Namun juga harus bisa mengikuti tren tuntutan kemajuan teknologi yang ada agar bisa lebih optimal, efektif, dan efisien," kata Founder and CEO Kesia, Rizky Riadhy dalam keterangan pers, Minggu (12/2).
Hal tersebut diharapkan bisa sejalan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2014 tentang Sistem Informasi Kesehatan.
Presiden Joko Widodo sejak tahun 2018, juga sudah mendorong agar semua rumah sakit di Indonesia mulai membangun sistem aplikasi terintegrasi yang disebut dengan smart hospital.
Smart hospital adalah konsep pengelolaan dan layanan kesehatan di rumah sakit dengan menggunakan teknologi informasi dalam berbagai jenis pelayanan, dari sistem administrasi, tenaga medis dan aspek lainnya mulai mengintegrasikan teknologi atau sistem informasi yang canggih dan terpadu.
Baca juga: Transformasi Digital Pos Indonesia Dinilai Sudah ‘On The Right Track’
Di tengah maraknya ragam platform digital yang bermunculan, pelaku atau pengelola rumah sakit juga kerap dihadapkan tantangan yakni bagaimana agar bisa tepat memilih dan menentukan platform digital yang tepat untuk mengelola dan mengembangkan layanan (smart hospital).
"Kesia mengembangkan dan mengelola sistem aplikasi rumah sakit pintar secara 360º dengan mengedepankan kemudahan implementasi dari front office hingga dokter sekalipun," jelas Rizky.
Baru-baru, Kesia juga menghelat acara "Digital Healthcare Overview 2023 & Produk Launching Kesia” sebagai bagian solusi inovasi terbaru untuk memperkuat layanan rumah sakit melalui ragam solusi fitur dan layanan yang komprehensif untuk mendukung kemajuan rumah sakit di Tanah Air.
"Kesia adalah salah satu perusahaan digital yang bergerak di bidang platform rekam medis elektronik," jelas Rizky yang juga Founder and CEO Kesia
Kesia memiliki visi untuk meningkatkan standar pelayanan rumah sakit terhadap pasien demi tercapainya ketahanan kesehatan nasional.
Peraturan rekam medis elektronik
Dengan diresmikannya Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) No.24 tahun 2022 bahwa rumah sakit telah memiliki definisi dan acuan yang jelas terkait rekam medis elektronik terutama tentang bagaimana rumah sakit dapat memulai perjalanan transformasi digital dengan baik.
Di waktu yang berdekatan dengan di resmikan nya aturan Permenkes No 24 tahun 2022, di luncurkan pula platform Satu Sehat oleh Kementerian Kesehatan.
"Setelah 4 tahun melakukan riset pengembangan platform Rekam Medis Elektronik (RME), kami berniat untuk secara resmi meluncurkan Kesia agar dapat mendukung rumah sakit untuk segera melakukan transformasi digital," jelas Rizky.
Dengan adanya transformasi digital, data rekam medis pasien akan terhubung dengan Kemenkes sehingga memudahkan untuk memonitor data kesehatan di Indonesia.
Data rekam medis juga menerapkan metode prevensi terhadap insiden pasien sehingga lebih dapat meningkatkan kualitas pelayanan rumah sakit terhadap pasien
Memberikan wawasan dan pengertian kepada direktur atau pemilik rumah sakit terkait Permenkes No 24 tahun 2022, memberikan wawasan pentingnya Satu Sehat Platform HIE (Healthcare Information Exchange) termasuk cara rumah sakit berkontribusi
Permenkes No 24 Tahun 2022 juga memberi contoh success story dari negara lain yang telah mengadopsikan National Health Repository.
Tujuan selanjutnya adalah untuk menghadirkan seluruh ekosistem yang dibutuhkan untuk memulai transformasi digital rumah sakit baik dari segi bisnis proses, standarisasi data, dukungan perangkat lunak, dukungan perangkat keras, cloud serta dukungan integrasi dengan pihak ketiga lainnya.
Kesia, menurut Rizky, memberikan layanan yang complete end to end mulai dari registrasi pasien hingga klaim asuransi dan pengelolaan keuangan dengan sistem yang sudah menggunakan open interoperable API dengan format FHIR & HL7.
Sistem juga terintegrasi dengan alat kesehatan seperti bedside monitoring, radiologi, cath lab, dan lain lain.
"Kesia juga sudah dapat terintegrasi dengan BPJS Kesehatan, Satu Sehat Kemenkes, Antrian Online, Mobile JKN, LIS, PACS," kata Rizky.
Selain itu rumah sakit tidak perlu mengkhawatirkan kecepatan perkembangan dari luar, seperti cepatnya perubahan integrasi terhadap beberapa aplikasi dari BPJS Kesehatan, Satu Sehat dari Kemenkes dan perubahan lainnya.
"Karena Kesia akan melakukan perubahan dan update secara berkala untuk semua rumah sakit pengguna Kesia. Kesia juga ada untuk klinik dan Puskesmas," jelas Rizky.
"Rumah sakit juga tidak perlu lagi melakukan instalasi dan manual update jika ingin menggunakan Kesia karena telah di-support dengan teknologi CI/CD (Continuous Integration dan Continuous Development)," ujarnya.
Rizky mengatakan rumah sakit hanya perlu fokus terhadap progress implementasi baik dari segi data maupun kepatuhan penggunaan.
"Kesia juga memiliki fitur yang sangat lengkap dan sudah memulai masuk ke arah subspesialistik sesuai dengan diagnosa yang ada, seperti penyakit jantung, Kesia sudah memiliki menu khusus Cath Lab, dan seperti penyakit kanker Kesia memiliki menu khusus radioterapi," paparnya.
Begitupun dengan setiap spesialisasi yang berbeda, Kesia memiliki assessment anatomi tubuh yang berbeda, seperti odontogram pada pemeriksaan objective dokter gigi.
"Kesia juga memiliki fitur yang didukung dengan user friendly navigation. Hal ini dapat dicapai dengan berlangsung nya riset dan pengembangan Kesia selama 4 tahun ke belakang," jelasnya.
Selain itu, untuk mendukung kemudahan menggali insights dari setiap data yang masuk ke dalam platform Kesia, rumah sakit dilengkapi dengan free BI (Business Intelligence) tool agar dapat melakukan pendalaman data dengan cepat dan akurat.
"Hal ini memudahkan semua pelaku rumah sakit untuk melakukan improvement terhadap kualitas pelayanan," katanya.
Di sisi lain, Kesia juga memberikan kemudahan terhadap IT rumah sakit untuk melakukan penambahan kapabilitas rumah sakit.
Kesia memiliki open internal API yang dapat digunakan oleh IT rumah sakit jika ingin mengintegrasikan service tambahan seperti mobile apps rumah sakit, website rumah sakit, maupun tools internal lain nya.
"Kesia juga telah menerapkan berbagai tolak ukur pengamanan terhadap keamanan data, baik dari segi data yang hanya bisa diakses melalui API gateway, maupun dari segi cloud cyber protection dan juga keamanan melalui modul IAM (Identity and Access Management)," papar Rizky. (RO/OL-09)
PT Trimegah Karya Pratama atau UltraCorp terus mengembangkan bisnis dengan menjalin kerja sama dengan berbagai perusahaan termasuk perbankan.
Perusahaan teknologi global, Cadothy, meluncurkan perangkat khusus yang bisa membantu melakukan aktivitas live, bukan tablet ataupun ponsel.
Gelaran tahunan Government Procurement Forum & Expo (GPFE) atau forum dan pameran pengadaan keperluan pemerintah 2025 sukses diselenggarakan pada 23-25 Juli 2025.
Dengan proyeksi kebutuhan 12 juta talenta pada tahun 2030, data dari Kementerian Komunikasi dan Digital Indonesia (Komdigi) menunjukkan adanya kekurangan sekitar 2,7 juta.
PERKEMBANGAN teknologi digital membantu perkembangan sektor pertanian yang lebih transparan dan efisien. Hal itu membuat ekosistem pertanian menjadi lebih maju dan berdaya saing.
KEMENTERIAN Pertanian (Kementan) mengambil peran penting dalam mendorong transformasi sistem pengawasan keamanan pangan berbasis digital dalam Vienna Food Safety Forum 2025.
Kementerian Kesehatan Gaza mengonfirmasi korban tewas mencakup pasien, tenaga medis, personel pertahanan sipil, dan awak media. Sejumlah korban lain dilaporkan terluka.
Pemprov DKI Jakarta tidak hanya memikirkan pemanfaatan fasilitas kesehatan saat membuat rencana pembangunan RS Royal Batavia.
Forum ini merupakan bagian dari rangkaian peringatan 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia–Turki sepanjang 2025.
RUMAH sakit operasi plastik di Korea Selatan, JW Hospital, membuka pasar untuk Indonesia.
KETUA Umum Asosiasi Rumah Sakit Swasta Indonesia (ARSSI), Iing Ichsan Hanafi menekankan bahwa upaya untuk menekan angka kematian bayi baru lahir tidak bisa hanya bertumpu pada rumah sakit.
RSUD Dr. Soetomo memanfatkan penerangan dengan lampu sorot solar panel yang hemat energi dan efisien.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved